Investor Asing Cabut dari China, Jadi Berkah Buat Indonesia
https://emtrade.id/blog/11736/investor-asing-cabut-dari-china-jadi-berkah-buat-indonesia
Meskipun pandemi Covid-19 sudah selesai, tampaknya perekonomian China masih lesu. Hal ini tercermin dari data bulan Juli lalu yang menunjukkan deflasi di mana indeks harga konsumen (IHK) turun 0,3% secara tahunan. Ini merupakan deflasi pertama sejak Februari 2021.
Selain itu permintaan ekspor juga turun 14,5% pada bulan Juli, melebihi perkiraan konsensus yang turun 12,5%. Adapun tumbangnya konglomerat properti Evergrande juga semakin menahan pemulihan perekonomian China.
Alhasil, investor asing mulai meninggalkan pasar China efek dari kekhawatiran perekonomian negara tersebut. Perusahaan investasi raksasa Goldman Sachs pun turut memangkas target indeks saham utama China sebesar 4%.
Hal ini mendorong nilai tukar yuan terhadap dolar AS semakin merosot. Sekadar informasi, sejak awal tahun yuan sudah turun sekitar 6% terhadap dolar AS. Bahkan, sempat bertengger di level terendah dalam 16 tahun terakhir.
Kondisi seperti ini berpotensi menguntungkan emerging market atau negara berkembang seperti Indonesia. Secara valuasi, IHSG masih punya daya tarik bagi asing. Jika dibanding emerging market lain seperti India, Korea hingga Taiwan, valuasi pasar saham Indonesia berada di level rata-rata.
Sumber: E-paper Kontan
Forward price earning ratio (PER) IHSG berada di level 14,2x. Di Kawasan ASEAN, Indonesia lebih cocok disandingkan dengan Thailand karena punya peringkat utang yang sama. Dengan begitu Indonesia lebih menarik bagi asing karena valuasi lebih murah dibandingkan Thailand di 17,2x.
Mendekati bulan Oktober, bagaimana dengan halloween effect?
Fenomena musiman halloween effect tampaknya juga tak berlaku di IHSG. Dalam 20 tahun terakhir (2004-2023) IHSG pada September dan Oktober lebih sering parkir di zona hijau dengan kenaikan rata-rata masing-masing 0,74 dan 0,92. Adapun probabilitas kenaikan di bulan September 58% sedangkan Oktober 74%.
Saham Apa yang Berpotensi Dikoleksi Asing?
Dengan adanya kemungkinan modal asing masuk ke pasar saham Indonesia, terdapat beberapa sektor yang diyakini akan menarik minat investor asing. Contohnya seperti sektor energi yang potensial karena cuaca ekstrem dapat meningkatkan permintaan.
Selain itu, momen pemilu di Indonesia juga dapat memberikan katalis positif kepada saham barang konsumsi dan perbankan big caps.
Sementara itu, sektor bahan baku, batu bara, transportasi, logistik, dan konsumer juga menarik, terlihat dari saham-saham yang menjadi target pembelian oleh investor asing dalam satu minggu terakhir. Di antaranya adalah BMRI, BRMS, AMRT, BUMI, TLKM, BBNI, FILM, MAPA, MEDC, dan ICBP
Menurut para analis, IHSG akan menuju ke sekitar level 7.200-7.350 pada akhir tahun 2023.
Mau tahu strategi trading dan investasi saham agar profit maksimal? Saham apa yang menarik untuk buy? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/11736/investor-asing-cabut-dari-china-jadi-berkah-buat-indonesia
Lalu Lintas dan Tarif Tol Naik, Bisnis JSMR Jadi Makin Menarik
Saham GOTO Ngebut, Ini Pendorongnya
Tren Harga Batu Bara Lagi Naik, Sahamnya Ikutan Naik?
Holding Geothermal Bakal Segera Dibentuk, PGEO Jadi Induknya
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial