Dampak Kenaikan Harga Gas Industri PGAS ke Kinerja Perusahaan
https://emtrade.id/blog/11713/dampak-kenaikan-harga-gas-industri-pgas-ke-kinerja-perusahaan
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berencana untuk meningkatkan harga jual gas kepada pelanggan komersial di luar kebijakan harga gas bumi tertentu (non-HGBT). Manajemen menerangkan bahwa kenaikan harga ini perlu diterapkan untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan, terutama karena pasokan gas dari penyediaan utama semakin berkurang, menyebabkan kenaikan harga.
Masalah pasokan dan harga beli ini sebenarnya sudah diraba oleh Tim Riset JP Morgan dalam risetnya pada pertengahan Juli lalu. JP Morgan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Blok Corridor, pemasok gas utama untuk PGAS (~40% dari total pasokan distribusi gas) , yang merasa harga kesepakatan saat ini terlalu rendah mengingat keterbatasan stok.
Kontrak pasokan gas dari Blok Corridor diperkirakan akan berakhir tahun ini, dan JP Morgan meyakini bahwa kenaikan harga akan menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh PGAS agar mendapatkan perpanjangan kontrak dari PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC) sebagai pengendali Blok Corridor.
Perkiraan tersebut sepertinya terbukti benar seiring dengan pengumuman kenaikan harga gas oleh PGAS untuk pelanggan non-HGBT. Harga terbaru akan mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2023.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
Pelanggan gold: dari USD 9.16/MMBTU jadi USD 11.89/MMBTU.
Pelanggan silver (PB-KSv): dari USD 9.78/MMBTU jadi USD 11.99/MMBTU.
Pelanggan bronze 3 (PB-SBr3B): dari USD 9.16/MMBTU jadi USD 12.31 per MMBTU.
Pelanggan bronze 2 (PB-SBr2): dari USD 9.20/MMBTU jadi USD 12.52/MMBTU).
Pelanggan bronze 1 (PB-KBr1): dari Rp6.000/m3 jadi Rp10.000/m3, harga baru akan mulai berlaku pada 1 Januari 2024.
Baca juga: PGAS Naikkan Harga Gas ke Pelanggan Non HGBT, Ini Dampak ke MEDC
Kebijakan kenaikan harga gas tersebut dinilai menjadi langkah positif bagi bisnis perusahaan.
Sebab hal ini dapat menjadi upaya mitigasi terhadap potensi penurunan margin akibat kelangkaan pasokan yang berdampak pada kenaikan harga beli dari penyuplai.
Menurut analisis Henan Sekuritas, setiap kenaikan atau penurunan volume gas akan berpengaruh sekitar 4,4% terhadap proyeksi EBITDA tahun 2023. Sementara itu, setiap kenaikan atau penurunan harga jual akan membuat perkiraan EBITDA berfluktuasi sekitar 13,5%.
Di sisi lain, dampak kenaikan harga terhadap PGAS tampaknya relatif terbatas. HGBT menyumbang ~60% dari volume distribusi PGAS sepanjang semester I/2023. Sedangkan kenaikan harga hanya akan terjadi untuk industri non-HGBT di wilayah Jawa Barat dan Sumatera Bagian Selatan (~23% dari volume distribusi PGAS).
PGAS telah mengonfirmasi bahwa kenaikan harga tidak akan meningkatkan spread distribusi PGAS. Ini dikarenakan perseroan hanya berupaya mengatasi biaya yang lebih tinggi sementara perusahaan juga perlu menggunakan harga gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) yang lebih tinggi untuk mengimbangi kekurangan pasokan gas jangka pendek.
Meski begitu jika tidak ada kenaikan harga pasokan yang signifikan pada tahun mendatang, kebijakan ini bisa menjadi menguntungkan jika dipertahankan hingga tahun 2024. Terlebih lagi, kenaikan harga akan berlaku untuk sekitar 70% pemasukan distribusi gas dari segmen industri.
Lalu, apakah saat ini saham PGAS cukup menarik? Bagaimana strategi tradingnya?
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/11713/dampak-kenaikan-harga-gas-industri-pgas-ke-kinerja-perusahaan
Dampak Suku Bunga BI yang Ditahan Saat The Fed Masih Berpotensi Hawkish
OJK Batasi Pembagian Dividen Bank, Begini Aturan dan Dampaknya ke Investor
ACES Mampu Catat Kenaikan SSSG 10% Meski Boom Sale Berakhir
PANI OTW Right Issue Rp11 Triliun, Gimana Prospeknya?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial