Laba Bersih KLBF Melandai Jadi Rp1,5 T Meski Penjualannya Naik, Simak Penyebabnya

Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan penurunan kinerja laba bersihnya sepanjang semester I/2023. Laba bersih KLBF terkoreksi 9,3% secara tahunan menjadi Rp1,52 triliun dari Rp1,63 triliun pada periode sama tahun lalu. Padahal, penjualannya masih tumbuh 9,37% menjadi Rp15,17 triliun dari Rp13,8 triliun.

Rinciannya, obat resep meraup penjualan Rp3,78 triliun (+31,90% YoY), produk kesehatan Rp2,05 triliun (-4,19% YoY), nutrisi Rp3,93 triliun (+23,71% YoY), serta distribusi dan logistik Rp5,31 triliun (+4,79% YoY).

Jika dilihat dari bebannya, KLBF mengalami pembengkakan di beberapa pos beban. Misalnya saja beban bunga dan keuangan Rp50,05 miliar (+111,09% YoY) dan beban penelitian Rp207,07 miliar (+35,2% YoY). Adapun beban non operasional melonjak menjadi Rp136,2 miliar (+782,8% YoY) karena terjadi rugi selisih kurs bersih sebesar Rp60,6 miliar (sebelumnya tidak ada) karena depresiasi rupiah.

Selain itu biaya provisi untuk persediaan usang sebesar Rp50,6 miliar (+3.062% YoY) yang menunjukkan bahwa persediaan besar dari tahun sebelumnya tidak terserap secara efektif akibat dampak pasca pandemi.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5% di Kuartal II/2023, Begini Prospek IHSG

Sementara itu dari sisi neraca keuangannya, aset KLBF bertambah tipis 0,65% menjadi Rp27,41 triliun dengan utangnya yang juga bertambah 9,70% menjadi Rp5,64 triliun. Di sisi lain modal atau ekuitasnya berkurang 1,45% menjadi Rp27,41 triliun, tetapi masih menunjukkan ekuitas positif karena tidak lebih sedikit dari utang.

Dengan demikian rasio debt to equity (DER) berada di 0,08x dan debt to asset (DAR) 0,06x.

Saat ini perseroan sedang menunggu persetujuan senyawa biologis baru, yakni HLX10 dan GX-E4 dari BPOM pada kuartal I/2023. Dengan kedua produk tersebut, KLBF dapat menggandakan kontribusi produk khusus terhadap penjualan pada tahun 2024.

Tidak hanya itu, KLBF juga tengah membentuk joint venture dengan PT Tri Investama Solusindo, bagian dari Kiat Ananda Group, sebuah perusahaan logistik rantai dingin. JV ini terutama akan bergerak di bidang distribusi dan logistik rantai dingin untuk produk FMCG. JV diharapkan efektif pada kuartal IV/2023 untuk memperkuat segmen distribusi dan logistik KLBF di tahun 2024.

Saat ini saham KLBF diperdagangkan dengan valuasi price earnings ratio (PER) 26,27x dan price book value (PBV) 3,95x. Berdasarkan rata-rata 5 tahun PER 26,67x dan PBV 4,24x, valuasi KLBF masih sedikit terdiskon.

Baca juga: WNA Dipermudah Beli Hunian, Gimana Prospek Saham Properti? Mana yang Paling Diuntungkan?

Lalu, bagaimana strategi trading dan investasi sahamnya? Kapan waktu yang tepat untuk buy agar profit optimal?

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.