Meski Laba Bersih Anjlok 19,5%, UNVR Catat Margin Tertinggi 8 Kuartal Terakhir

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyusul emiten lain yang sudah merilis laporan keuangan paruh pertama tahun ini. Sayangnya, laba bersih raksasa consumer goods tersebut tergerus 19,5% menjadi Rp2,76 triliun dari sebelumnya Rp3,42 triliun. Meski begitu margin kotor UNVR pada kuartal II/2023 terhitung sebesar 50,5%, tertinggi dalam delapan kuartal terakhir. 

Penurunan laba bersih disebabkan oleh merosotnya penjualan sebesar 5,4% menjadi Rp20,29 triliun dari Rp21,46 triliun. Penjualan yang menurun terjadi di tengah harga pokok penjualan yang dapat ditekan 8,4% menjadi Rp10,11 triliun dari Rp10,34 triliun.

Penjualan pasar dalam negeri anjlok 4,3% menjadi Rp19,62 triliun dari Rp20,59 triliun dan nilai ekspor turun 23% menjadi Rp664,95 miliar dari Rp864,10 miliar.

Berdasarkan segmennya, kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh menjadi segmen unggulan, tetapi penjualannya turun 6,88% menjadi Rp13,25 triliun dari Rp14,23 triliun. Sementara itu makanan dan minuman turun 2,55% menjadi Rp7,04 triliun dari Rp7,22 triliun. 

Adapun beban pemasaran dan penjualan naik 3,2% menjadi Rp4,46 triliun. Sejalan, beban umum dan administrasi bengkak 31,2% menjadi Rp2,02 triliun. Pemicunya antara lain beban merek, teknologi, dan biaya jasa serta biaya enterprise technology solution naik 42,8% menjadi Rp1,50 triliun.

Walaupun kinerja UNVR tercatat menurun, perseroan masih memiliki potensi perbaikan pada kuartal selanjutnya menjelang pemilu karena konsumsi masyarakat dapat cenderung meningkat. 

Mau tahu prospek saham UNVR selengkapnya? Bagaimana analisisnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.