Kinerja 4 Big Bank di Mei 2023: BBRI Cetak Pertumbuhan Paling Lemah

Laba bank-only bulan Mei 2023 dari empat big bank tumbuh 18% secara tahunan menjadi Rp66,4 triliun. Semua bank mencatatkan pertumbuhan dua digit 15-35% kecuali BBRI yang hanya tumbuh 5%. Berikut adalah ulasan kinerja selengkapnya.

BBCA

BBCA membukukan laba bank-only yang naik 35% menjadi Rp19,4 triliun pada Mei 2023. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pre-visioning operating profit (PPOP) sebesar 25% menjadi Rp25,2 triliun. PPOP adalah pendapatan operasional sebelum dikurangi dana yang disisihkan untuk antisipasi kredit macet. 

Di samping itu, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) juga naik 25% menjadi Rp29 triliun. Adapun BCA memiliki peningkatan biaya dana (cost of fund/CoF) terendah, yakni 21 basis poin dibandingkan dengan big bank lainnya sekitar 60-110 basis poin. 

Biaya provisi BBCA turun cukup signifikan sebesar 46% karena membukukan pembalikan provisi pada 23 Juni 2023. Sehingga biaya kredit(cost of credit/CoC) turun menjadi 0,5%, di mana pada bulan sebelumnya 0,6%.

BBRI

Laba bank-only BBRI tumbuh 5% menjadi Rp20,1 triliun di Mei 2023. PPOP naik 6% menjadi Rp38,7 triliun karena NII melemah 2% menjadi Rp43,6 triliun. 

Meski begitu, perlu dicatat bahwa laba bank-only bulan Februari BBRI juga hanya tumbuh sebesar 8% (dengan PPOP naik 11% dan NII naik 5%), tetapi laba di kuartal I/2023 tumbuh sebesar 27% (dengan PPOP naik 10% dan NII naik 8%). 

Di sisi lain CoC turun 18 basis poin menjadi 3,2%.

BMRI

BMRI membukukan kenaikan laba bank-only sebesar 19% menjadi Rp18,4 triliun. PPOP naik 14% menjadi Rp26,9 triliun didorong oleh NII yang lebih tinggi naik 12% menjadi Rp28,9 triliun dan non interest income naik 18% menjadi Rp10,4 triliun.

Pada periode ini BMRI mencatatkan pertumbuhan simpanan paling besar dibandingkan big bank lain sebesar 13% yang mayoritas berasal dari current account saving account (CASA) yang naik 16%. Adapun tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 7%, jauh di atas big bank lain sekitar 2-3% saja.

Selain itu pada periode ini biaya provisi juga turun sebesar 6% yoy yang kemudian menghasilkan CoC sebesar 1,1%, di bawah targetnya 1,3%-1,5%.

Sebagai informasi tambahan, CASA adalah dana murah yang diperoleh bank dari tabungan giro. CASA yang besar artinya operasional bank dalam menghimpun dana sangat efisien karena CoF rendah.

BBNI

Kenaikan laba bank-only BBNI mencapai 15% menjadi Rp8,4 triliun di Mei 2023.Hal ini didorong oleh adanya penurunan biaya provisi sebesar 35% dan CoC menjadi 1,4%, sejalan dengan targetnya yakni di bawah 1,5%. 

Sedangkan PPOP hanya naik hanya 1% menjadi Rp13,8 triliun, terlemah di antara bank-bank besar lainnya dengan pertumbuhan NII yang positif sebesar 4% menjadi Rp16,9 triliun. Hal itu juga diimbangi oleh operational expenditure (opex) yang lebih tinggi 6%. 

Di sisi lain BBNI membukukan pertumbuhan pinjaman paling lemah hanya 6%  di mana bank besar lainnya membukukan pertumbuhan hingga dua digit.

Lalu, saham mana yang saat ini potensial? Bagaimana analisis selengkapnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.