MEDC Lanjut Ekspor Gas ke Singapura Selama 5 Tahun ke Depan

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan terus memasok gas alam ke Singapura melalui entitas Temasek, yaitu Sembcorp Industries. Sebelumnya, MEDC telah menandatangani perjanjian perpanjangan pasokan gas dengan Gas Supply Pte Ltd. (GSPL), importir gas Singapura, melalui Medco E&P Grissik Ltd., operator Blok Corridor di Sumatera Selatan, selama 5 tahun mulai Agustus 2023.

Pada kontrak awal, gas alam dari Blok Corridor dialirkan ke Singapura sebesar 300 juta standar kaki kubik per hari (MMsfcd) sejak 12 September 2003 melalui PT Transportasi Gas Indonesia (TGI). Pada tahun 2015-2018, pasokan gas melintas melalui jaringan Grissik-Singapura mencapai 405,8-414,2 MMscfd dengan tingkat utilitas sekitar 87%-89%.

Sementara pada kontrak terbaru, ekspor gas alam MEDC ke Singapura akan didukung oleh pasokan kepada Sembcorp. Sembcorp telah mengumumkan kesepakatan senilai US$1,41 miliar dengan MEDC untuk mengimpor gas alam dari ladang gas Natuna Barat di Indonesia selama empat tahun. Perjanjian ini akan berlaku pada semester II tahun ini. 

Sebagai informasi, MEDC memiliki 25% pipa gas Natuna Barat yang menghubungkan lapangan gas terbesar di Asia Selatan dengan Singapura. Diperkirakan ladang  gas Natuna mengandung sekitar 46 triliun kaki kubik cadangan gas alam. 

Pemerintah Indonesia sendiri telah memutuskan untuk memperpanjang kontrak ekspor gas ke Singapura hingga 2028 sebagai respons terhadap permintaan gas yang tinggi dari Singapura. Meski demikian, Indonesia juga memiliki surplus gas domestik yang berkelanjutan karena beroperasinya lapangan gas besar di dalam negeri.

Baca juga: Saham Repo Adalah: Pengertian, Mekanisme, dan Contoh Sahamnya

Kinerja Keuangan MEDC Kuartal I/2023

Selama periode ini, MEDC melaporkan laba bersih yang turun 8,9% menjadi US$82,1 juta. Sedangkan pendapatan perusahaan meningkat sebesar 18,4% menjadi US$558,1 juta. Hal ini sejalan dengan biaya pendapatan yang juga naik sebesar 40,5% menjadi US$325,7 juta. Beban operasional (opex) juga naik sebesar 30,4%n menjadi US$54,1 juta.

Adapun beban pokok pendapatan naik signifikan sebesar 40,5% menjadi US$325,7 juta, terutama karena biaya konstruksi yang mencapai US$76,5 juta. Angka ini naik lebih dari 10 kali lipat dibandingkan dengan US$7,4 juta pada kuartal I/2022. Meski begitu MEDC mendapatkan pendapatan dari segmen konstruksi yang naik signifikan 885% menjadi US$81,8 juta dari US$8,3 juta.

Agar dapat membukukan kenaikan laba bersih, ke depannya MEDC perlu memperbaiki kondisi keuangan dengan melakukan efisiensi dari sisi biaya-biaya yang menggerus profitabilitas.

Baca juga: BEI Resmikan Papan Pemantauan Khusus

Lantas, bagaimana potensi saham MEDC saat ini? Apa strategi yang bisa digunakan? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.