Kinerja Kuartal I/2023 HRUM Kinclong di Kala Normalisasi Batu Bara, Ini Pendorongnya

Pada kuartal pertama 2023, perusahaan pertambangan batu bara PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 60,2% menjadi US$103,02 juta dari periode sama tahun lalu US$62,80 juta.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan peningkatan pendapatan. HRUM mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 46% menjadi US$ 294,50 juta dari US$ 152,17 juta.

Secara detail, pendapatan ini terdiri dari penjualan batu bara ke pasar ekspor senilai US$ 254,24 juta dan penjualan batu bara kepada pelanggan lokal senilai US$ 38,16 juta.

HRUM juga mendapatkan pendapatan dari sewa alat berat sebesar US$ 1 juta dan pendapatan dari penyewaan jalan pengangkutan sebesar US$ 854.768.

Selain itu laba bersih didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi atau naik 105% menjadi 1,8 juta ton dari sebelumnya 900 ribu ton saja. Kenaikan volume penjualan disebabkan keterlambatan pengiriman yang dilakukan pada kuartal I/2023. 

Adapun pendapatan dari entitas asosiasi yang naik 24% menjadi US$15 juta juga mendorong laba bersih. Sebagian besar berasal dari investasi ekuitasnya di Infei Metal Industry (IMI) dan Nickel Mines Limited (NIC). Untuk diketahui, saat ini, HRUM memiliki target untuk memulai produksi bijih nikel skala kecil dari POS pada kuartal keempat 2023.

Di tengah-tengah pertumbuhan volume penjualan, harga jual rata-rata (average selling price/ASP) batu bara sepanjang kuartal pertama terkoreksi 4,4% menjadi US$161 per ton.

Diperkirakan bahwa penurunan harga batu bara global akan mempengaruhi ASP HRUM pada kuartal kedua 2023. Oleh karena itu, harga jual rata-rata HRUM pada semester kedua tahun ini akan mengikuti tren harga batu bara yang berlaku pada periode tersebut.

Di sisi lain beberapa beban HRUM mengalami kenaikan di kuartal I/2023. Beban pokok pendapatan naik 138,33% menjadi US$ 131,71 juta dari sebelumnya US$ 55,26 juta. Selain itu, beban penjualan juga meningkat 66,5% menjadi US$ 10,61 juta dari sebelumnya US$ 6,37 juta.

Baca juga: Update Terbaru Saham Indeks MSCI Global, Cek di Sini!

Prospek Nikel HRUM

Secara prospek, HRUM menjadi salah satu saham batu bara dapat meminimalkan dampak penurunan harga batu bara. Hal ini lataran HRUM melakukan diversifikasi bisnis ke nikel sehingga perseroan kini tidak hanya mengandalkan batu bara saja.

Asal tahu saja, pada tahun 2022, sektor nikel memberikan kontribusi sebesar US$39 juta atau sekitar 12%-13% terhadap laba bersih HRUM yang mencapai total US$ 302 juta.

 Porsi terbesar berasal dari IMI, yang berhasil menjual 25 ribu ton nikel dalam bentuk NPI (nickel pig iron)

Untuk ke depannya HRUM memiliki target agar anak usahanya PT Position (POS) dapat mulai beroperasi pada kuartal IV-2023 dengan kapasitas produksi bijih nikel sebanyak 500.000 ton metrik basah (wet metric ton/wmt). Kapasitas ini akan ditingkatkan secara bertahap menjadi 2,5 juta-3,5 juta wmt pada tahun 2024-2026.

Untuk IMI, HRUM menargetkan jumlah penjualan nikel yang stabil sebesar 28.000 ton dari tahun 2023 hingga 2026. Sedangkan untuk Westrong Metal Industry (WMI), perusahaan diharapkan dapat memulai produksi pada tahun 2024 dengan penjualan awal sebesar 5.000 ton nikel.

Secara keseluruhan segmen nikel diperkirakan akan menyumbang hingga 30% dari laba bersih HRUM tahun 2023 dan sekitar 60% dari laba bersih tahun 2024,

Baca juga: Pemerintah Gencar Hilirisasi Nikel: Begini Profitabilitas Perusahaan Nikel

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.