Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-icon

Kinerja Saham BUMI: Dari 8000 Sampai Masuk Geng Gocap

5 Jun 2023, 15:52 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
kinerja saham bumi

Kinerja Saham BUMI - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bergerak dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi kandungan batu bara (termasuk pertambangan dan penjualan abut bara) dan eksplorasi minyak. Menariknya, saat awal berdiri di 1973 perusahaan ini bergerak di bidang industri perhotelan dan pariwisata dengan nama PT Bumi Modern.


BUMI merupakan salah satu saham yang sempat “tidur” di level gocap atau level harga saham terendah. Padahal, dulu sahamnya sempat mencapai level Rp8.000-an per lembar di tahun 2008 silam. 


Bagaimana pergerakan sahamnya dari waktu ke waktu? Langsung saja simak ulasan singkatnya di bawah ini.

Kinerja Saham BUMI dari Waktu ke Waktu 

Saham BUMI pertama kali resmi tercatat di bursa pada tanggal 30 Juli 1990 dengan harga penawaran Rp4.500 per lembar saham. Sejak itu, sahamnya belum pernah stock split maupun reverse stock split. Sehingga dapat dipastikan nilainya sama dengan yang sekarang. 


Secara tren dari tahun ke tahun, pergerakan saham BUMI cukup volatile, cenderung downtrend. Rekor tertinggi (all time high/ATH) yang pernah dicapai, yaitu pada 10 Juni 2008 di level Rp8.750 sebelum akhirnya ditutup di Rp8.150 pada sore harinya.

Jika dihitung dari harga IPO sampai sekarang, sahamnya sudah turun sebanyak 97,8% per harga saat ini di level Rp96.

Sementara itu jika dihitung sejak awal tahun (year-to-date/ytd), kinerja saham BUMI sudah turun 40,37% Di sisi lain asing masih mencatatkan net sell di pasar reguler sebesar Rp16,54 miliar.

Baca juga: Bye Bye Sektor Energi, IHSG Mulai Rotasi Sektoral ke Konsumer

Kalau Hold Sejak IPO, Investor Boncos Berapa?

Sebelumnya kebijakan 1 lot setara dengan 500 lembar. Dengan harga IPO senilai Rp4.500 per lembar, maka simulasi perhitungannya:

Rp4.500 x 500 = Rp2.250.000 modal untuk 1 lot BUMI

Berhubung BUMI tidak pernah stock split maupun reverse stock split,  dengan demikian jika mengacu pada harga saat ini Rp96 per lembar, nilai aset 500 lembar BUMI sejak IPO setara dengan Rp48.000. Itu berarti kinerja saham BUMI selama ini menghasilkan kerugian mencapai -Rp2.202.000 per 1 lot sahamnya.

Baca juga: Prospek Saham ITMG: Batu Bara Normalisasi, Kinerja Menurun

Kinerja Keuangan BUMI Terbaru

Sepanjang kuartal I/2023, BUMI mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 39,28% menjadi $60,24 juta dibandingkan dengan $43,25 juta pada kuartal I/2022.


Peningkatan laba ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan sebesar 30,01% menjadi $454,8 juta dibandingkan dengan $349,8 juta pada kuartal I/2022. Pendapatan ini didukung oleh ekspor batu bara yang meningkat sebesar 89,2% menjadi $333,23 juta. Namun, penjualan batu bara di dalam negeri justru mengalami penurunan sebesar 32,3% menjadi $115,82 juta.


Di sisi lain, volume penjualan saham BUMI mengalami penurunan sebesar 4% pada kuartal I/2023, hanya mencapai 15,4 juta ton dibandingkan dengan 16 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. 


KPC dan Arutmin berkontribusi terhadap penurunan ini. Penjualan KPC mengalami kenaikan sebesar 3% menjadi 10,7 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu 10,4 juta ton. Sementara itu, penjualan Arutmin turun  15% menjadi 4,8 juta ton dari 5,5 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.


Penurunan volume penjualan ini sejalan dengan penurunan volume produksi BUMI sebesar 1,2% menjadi 16,1 juta ton dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 16,3 juta ton.


Seiring dengan harga komoditas yang mendingin, kinerja BUMI berpotensi menurun. Sejauh ini harga batu bara sudah terkoreksi sekitar 70% dari rekor tertinggi di September 2022, yakni US$464 per ton. 


Turunnya harga batu bara dapat menekan pendapatan dan laba bersih BUMI karena rata-rata harga jual (average selling price/ASP) mengikuti fluktuasi harga batu bara. Meski harganya tengah normalisasi, diprediksi tidak lebih rendah dari rata-rata harga sebelum pandemi.


Baca juga: Tips Hadapi ARA-ARB Simetris


Itulah ulasan singkat mengenai kinerja saham BUMI. Lantas, apakah saat ini sahamnya cukup potensial untuk buy trading? Mau tahu strateginya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.


Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.


Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

kinerja saham bumi

Atau hubungi tim sales Emtrade + 6282134277144

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Dukung Prabowo-Gibran, Intip Kinerja Emiten Thohir Bersaudara

15 Feb 2024, 16:19 WIB
article
ArtikelInsight

Pendapatan ADMR Tumbuh 6,4% Jadi US$463 Juta, Simak Rincian Kinerjanya

2 Sep 2023, 00:00 WIB
article
ArtikelInsight

Begini Alasan LPKR Bisa Ubah Rugi Jadi Laba Tapi Kinerja Kuartalan Masih Turun

3 Agu 2023, 08:49 WIB
article
Artikel

Kinerja Saham MYOR yang Pernah Stock Split dengan Rasio Besar

7 Jul 2023, 13:16 WIB
kinerja saham myor
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi