Saham KAEF Turun Terus, Cek Perbandingan Kinerja Covid vs Non Covid

Saham KAEF - Saham farmasi BUMN PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menjadi salah satu saham yang terkena durian runtuh saat virus Covid-19 mulai menyeruak di Indonesia. Hal itu tercermin pada harga sahamnya yang menyentuh rekor tertinggi (all time high/ATH) pada 12 Januari 2021 di level Rp6.975 per lembar saham.

Pada awal masa pandemi 2020, ketika sahamnya sempat turun ke angka Rp580/saham, kenaikan tersebut memang luar biasa, mencapai 1.103%.

Naas, kini sahamnya justru melanjutkan downtrend setelah Covid-19 mulai mereda. Sejak ATH, KAEF sudah turun hampir 90% ke level Rp720 per lembar saham pada pagi hari ini (30/05). Dengan demikian sejak awal tahun 2023 atau secara year-to-date (ytd), harga sahamnya anjlok 33,64%. Hal ini didorong oleh aksi net sell asing terhadap saham KAEF mencapai Rp2,95 miliar secara ytd.

Apa Penyebabnya?

Mengingat Covid-19 mulai menyebar di kuartal pertama 2020 dan saham Kimia Farma ATH di kuartal pertama 2021, mari kita bandingkan kinerja keuangannya pada kuartal pertama tiap tahunnya.

Laba bersih KAEF periode kuartal I/2020 mengalami pertumbuhan 57% menjadi Rp26,2 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp16,7 miliar. Kemudian di kuartal I/2021 turun 34% menjadi Rp17,3 miliar, dan lanjut turun di kuartal I/2022 66,5% menjadi Rp5,8 miliar. 

Pertumbuhan laba bersih pada kuartal I/2020 ditambah sentimen virus Covid-19 membuat prospek bisnis saham KAEF menarik di mata investor sehingga harga sahamnya berhasil menuju ATH. Begitu laba bersih kuartal I/2021 dan kuartal I/2022 menunjukkan penurunan, perlahan sahamnya ikut menurun dan terus melanjutkan downtrend melihat kinerja keuangan yang melemah.

Lalu, bagaimana kinerja terbarunya di kuartal I/2023?

Pada kuartal pertama di tahun ini lagi-lagi KAEF mengalami penurunan laba bersih signifikan sebesar 93,3% menjadi hanya Rp386,49 juta saja. Padahal, pendapatannya naik tipis 1,91% menjadi Rp2,3 triliun dari Rp2,26 triliun.

Di sisi lain beban usaha naik 15,68% menjadi Rp830,2 miliar dari Rp717,68 miliar. 

Baca juga: 5 Dividen Saham Tertinggi 2023 Berdasarkan Yield-nya, Ada Siapa Saja?

Perbandingan Kinerja Covid dan Non Covid Saham KAEF

Secara tahunan pendapatan KAEF terus mengalami peningkatan dari tahun 2018 sampai dengan 2021. Namun, sepanjang tahun 2022 saham Kimia Farma membukukan penurunan pendapatan sebesar 25,29% menjadi Rp9,6 triliun saja.

Sementara itu dari sisi laba bersih mengalami fluktuasi dalam 5 tahun terakhir. Setelah rugi Rp12,72 miliar di tahun 2019, KAEF mengalami perbaikan kinerja laba bersih cukup signifikan hingga mencapai Rp30,2 miliar sepanjang tahun 2021. Namun, kemudian berbalik arah menjadi rugi sebesar Rp109,78 miliar di 2022.

Pelemahan kinerja keuangan KAEF yang tercermin mulai tahun 2022 ini membuat harga sahamnya kian tertekan.

Baca juga: Dividen WIIM 2023 Lebih Besar, Cek Nilainya di Sini

Mau tahu prospek saham KAEF ke depannya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

Atau hubungi tim sales Emtrade +6282134277144