Analisis Saham MAPI: Suku Bunga Berpotensi Ditahan, Kinerja Akan Membaik?

23 Mei 2023, 14:22 WIB

Analisis Saham MAPI – Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat dan meningkatnya daya beli konsumen, sektor ritel telah menjadi salah satu sektor yang dinilai menarik bagi para investor. Termasuk emiten ritel terkemuka PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang memiliki berbagai merek terkenal seperti Zara, Bershka, Kidz Station, dan masih banyak lagi.

Dalam artikel ini kita akan mengenal lebih jauh dengan MAPI sekaligus mencari tahu potensi sahamnya dalam kacamata investasi maupun trading. Langsung saja simak ulasan singkat terkait analisis saham MAPI di bawah ini. Apakah cukup “seksi” untuk buy?

Profil Bisnis MAPI

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang ritel dan telah berdiri sejak tahun 1995. Hingga saat ini MAPI mempunya lebih dari 2.500 gerai ritel yang terdiri dari fashion, sports, department stores, kids, makanan dan minuman, serta produk-produk lifestyle.

Selain tiga merek yang disebutkan di awal, merek lain yang juga dikelola oleh MAPI antara lain SOGO, Marks & Spencer, Bershka, Mango, Lacoste, FOODHALL, dan lain-lain. Total ada lebih dari 150 merek kelolaan.

Saham MAPI pertama kali melantai di bursa pada 10 November 2004 silam. Dengan saham yang ditawarkan sebanyak 500 juta lembar dan harga Rp625 per lembar, melalui aksi ini perseroan dapat meraup dana mencapai Rp312,5 miliar.

Analisis Saham MAPI

Pada kuartal pertama 2023 MAPI mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 32,5% secara tahunan menjadi Rp7,46 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp5,63 triliun. Adapun pendorongnya adalah penjualan eceran dan grosir naik 32,3% menjadi Rp7,09 triliun, komisi penjualan konsinyasi naik 38,76% menjadi Rp308,84 miliar, serta pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan naik 8,5% menjadi Rp26,19 miliar.

Selain itu pertumbuhan solid ini dikarenakan efek low base dari kuartal I/2022 yang saat itu masih dalam tahap awal pemulihan dari Covid-19, dengan adanya kekhawatiran akan gelombang jenis virus baru, yakni Omicron yang masih berlangsung.

Namun, kenaikan pendapatan sejalan dengan beban-beban usaha yang turut naik 37% menjadi Rp2,63 triliun pada kuartal I/2023. Hal ini menggerus perolehan laba bersih MAPI sebesar 30,62% menjadi Rp404,55 miliar dari sebelumnya Rp583,16 miliar. Bagaimana analisis saham MAPI?

Secara sentimen, MAPI mendapatkan katalis positif dari mobilitas masyarakat yang kembali normal seperti periode pra-pandemi. Membaiknya mobilitas tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April lalu sebesar 126,1, lebih besar daripada Maret 123,3.

Adapun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45%, turun 0,38% poin secara tahunan. Kedua hal tersebut berpotensi mendorong kembali daya beli masyarakat dan tingkat belanja offline. Meskipun sebenarnya aplikasi belanja digital MAPI juga mendukung 8,31% dari total penjualan kuartal I/2023.

Di sisi lain kita juga perlu memperhatikan update terbaru terkait tingkat suku bunga acuan BI saat melakukan analisis saham MAPI. Sebab kinerja emiten ritel seperti MAPI sangat rentan dengan kebijakan suku bunga.

MAPI akan mendapatkan sentimen positif apabila BI menahan suku bunga karena biaya pokok penjualan tidak naik dan pada akhirnya beban perseroan tidak bertambah.

Jika sebaliknya, kenaikan beban berpotensi mendorong harga barang menjadi naik dan menyebabkan turunnya penjualan hingga laba. Ini dikarenakan daya beli masyarakat tertahan, sehingga terjadi penurunan permintaan.

Menjelang Rapat Dewan Gubernur BI, ekonom memproyeksikan suku bunga acuan akan bertahan di level 5,75%.

Mau tahu analisis saham MAPI lebih lengkap? Apakah saat ini sahamnya cukup potensial? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)