BDMN Akuisisi Kredit Ritel Standard Chartered, Begini Prospeknya

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mengakuisisi bisnis kredit konsumer Standard Chartered yang terdiri dari kredit pemilikan rumah (KPR), kredit tanpa agunan (KTA), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kartu kredit. Proses akuisisi diperkirakan selesai pada kuartal IV/2023.

Akuisisi tidak akan menambah segmen atau produk baru, melainkan meningkatkan economies of scale melalui perluasan jangkauan basis nasabah. Hal ini dikarenakan secara karakteristik segmen nasabah Standard Chartered punya kesamaan dengan nasabah BDMN.

Dengan adanya akuisisi ini, growth engine BDMN tersebut berpotensi semakin kuat, yang mana pada kuartal pertama secara organik tumbuh 24%. Pihak BDMN optimis di tahun ini kredit konsumer bisa bertumbuh hingga double digit sekitar 10-15%. Selain itu langkah ini juga diharapkan bisa memberikan nilai tambah dan customer experience yang lebih baik dan efektif.

Secara long term, prospek perkembangan bisnis konsumer di Indonesia dinilai masih sangat baik. Terlebih lagi total nilai GMV (gross transaction value) digital Indonesia pada 2022 naik 22% menjadi US$77 miliar atau sekitar Rp1.198 triliun dari 2021 US$63 miliar. Bahkan, GMV tahun 2030 diperkirakan akan mencapai US$220 miliar hingga US$360 miliar.

Prospek GMV yang terus melonjak sejalan dengan IKK (indeks keyakinan konsumen) masih di atas 50. Sejak awal tahun angkanya terus naik, terakhir pada bulan April sebesar 126,1, lebih tinggi dari Maret 123,3. Kuatnya optimisme konsumen pada akhirnya dapat mendorong tingkat kredit konsumsi.

Pertanyaannya, apakah saham BDMN menarik? Bagaimana strategi tradingnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.