Baru IPO, Gimana Prospek Saham HAJJ?

Prospek Saham HAJJ – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan pemain baru. Salah satunya adalah PT Arsy Buana Travelindo Tbk. (HAJJ) yang baru saja mencatatkan sahamnya di bursa tanggal 5 April lalu. Ada lebih dari 687 juta saham yang dilepas ke publik seharga Rp140 per saham. Dengan begitu melalui aksi initial public offering (IPO) ini, perseroan meraup dana segar sebanyak Rp96,19 miliar.

PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pariwisata dan travel. Seiring dengan mobilitas masyarakat yang kembali normal, HAJJ dinilai sebagai salah satu saham dengan prospek yang baik.

Apakah benar? Langsung saja simak prospek saham HAJJ di ulasan berikut ini.

Profil Bisnis Saham HAJJ

PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pariwisata dan travel. HAJJ berfokus pada layanan travel umrah dan haji, serta paket wisata lainnya seperti wisata religi, wisata budaya, wisata belanja, dan wisata pendidikan. Selain itu, HAJJ juga menawarkan layanan travel khusus seperti travel rombongan perusahaan dan travel khusus keluarga.

Sebagai perusahaan yang berbasis di Indonesia, HAJJ telah melayani ribuan pelanggan dalam memberikan pengalaman perjalanan yang berkualitas di dalam dan luar negeri. HAJJ memiliki kantor pusat di Jakarta dan beroperasi di beberapa kota besar di Indonesia. Dalam bisnis travel umrah dan haji, HAJJ telah memiliki izin resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Baca juga: Laba Bersih Emiten Batu Bara Melorot di Kuartal I/2023, Kenapa?

Gimana Prospek Saham HAJJ?

Menurut prospektus perseroan, pendapatan HAJJ per September 2022 melesat hampir 75.000% menjadi Rp189,72 miliar dari periode sama tahun sebelumnya hanya Rp252,86 juta saja.

Hal itu dikarenakan adanya sentimen positif dari Pemerintah Arab Saudi yang membuka kota Mekah dan Madinah untuk dikunjungi warga negara asing. Adapun kebijakan Pemerintah Indonesia yang mengizinkan masyarakat melaksanakan ibadah umroh mulai Januari 2022 silam.

Berkat itu, laba bersih yang diperoleh sebesar Rp5,83 miliar. Padahal, periode sebelumnya HAJJ rugi Rp1,19 miliar. Meski begitu margin yang diterima terhitung kecil hanya 6,35% karena selisih keuntungan antara pendapatan dengan beban pokok pendapatan hanya berkisar 6,35% saja. Sehingga laba atau net profit margin yang dihasilkan juga cukup kecil sekitar 3,08%.

Penyebabnya adalah kenaikan signifikan dari sisi beban. Beban umum dan administrasi naik 186% menjadi Rp4 miliar dari Rp1,4 miliar, beban keuangan naik 5.320% menjadi Rp542 juta dari Rp10 juta, dan beban lain-lain naik 2.955% menjadi Rp333 juta dari Rp10,9 juta.

Dalam menilai prospek saham HAJJ, investor tetap harus memerhatikan sejumlah yang dapat memengaruhi kinerja perseroan. Salah satunya adalah kondisi ekonomi Indonesia secara umum. 

Meningkatnya perekonomian Indonesia seperti pertumbuhan GDP positif, pendapatan per kapita meningkatkan pendapatan per keluarga yang pada akhir meningkatkan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya untuk konsumsi spiritual (ibadah umrah).

Selain itu ada juga faktor pandemi Covid-19 yang sangat berkesinambungan dengan kegiatan usaha HAJJ. Saat awal pandemi saja keberangkatan Jemaah umrah terpaksa ditunda dan peniadaan ibadah haji karena penerapan protokol kesehatan.

Namun, HAJJ menargetkan pendapatan di tahun 2023 sekitar 15-25%, sedangkan laba bersih 6-8%.

Baca juga: Krisis Bank AS Berlanjut dengan 186 Bank OTW Bangkrut, Harus Tahu Dampaknya!

Lalu, bagaimana potensi HAJJ saat ini? Apakah menarik untuk trading atau investasi? Cari tahu prospek saham HAJJ selengkapnya dengan upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. 

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

Atau hubungi tim sales Emtrade +6282134277144