Prospek Saham AMRT: Kinerja Cemerlang, Waktunya Dividen Datang?

Prospek Saham AMRT - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) adalah salah satu perusahaan ritel terbesar dan terkenal di Indonesia. Saat ini, AMRT diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi salah satu saham yang cukup diminati oleh para investor.

Namun, seperti halnya saham-saham lainnya, AMRT juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Salah satu risiko utama adalah persaingan yang semakin ketat di sektor ritel Indonesia. Selain itu, kondisi perekonomian dan pasar keuangan global yang tidak menentu juga dapat mempengaruhi kinerja saham AMRT.

Oleh karena itu, kita perlu mempertimbangkan dengan matang sebelum membeli saham AMRT dan selalu memantau perkembangan bisnis dan kondisi pasar yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Lalu, bagaimana prospek saham AMRT saat ini?

Profil Bisnis AMRT

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) adalah salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1989. AMRT memiliki model bisnis yang cukup inovatif dan efisien dengan mengoperasikan berbagai jenis gerai, seperti Alfamart, Alfa Express, Lawson, serta Alfa Midi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Produk dan layanan yang ditawarkan oleh AMRT meliputi makanan dan minuman, produk kecantikan, kesehatan, produk rumah tangga, pakaian, serta berbagai jenis layanan keuangan seperti transfer uang, pembayaran tagihan, dan top-up pulsa.

Selain mengoperasikan gerai-gerai ritel, AMRT juga mengembangkan bisnisnya dengan meluncurkan produk-produk inovatif seperti aplikasi belanja online dan program loyalitas pelanggan.

Baca juga: Analisis Saham BBKP: Pendapatan Bunga Bersih Naik, Tapi Rugi, Kenapa?

Ulasan Prospek Saham AMRT

Sepanjang tahun 2022 AMRT berhasil membukukan laba bersih sekitar Rp2,86 triliun. Angka ini naik 48% dibanding tahun 2021 yang hanya mencapai Rp1,93 triliun. Kenaikan dari sisi laba bersih ditopang oleh pendapatan yang melonjak 14,15% dari Rp84,90 triliun di 2021 menjadi Rp96,92 triliun di 2022.

Sebagian pendapatan tersebut disumbang oleh produk makanan yang mencapai Rp67,33 triliun, naik 18,11% dari tahun 2021 sebesar Rp57 triliun. Kemudian penjualan non makanan tumbuh 6,12% menjadi Rp29,59 triliun pada 2022 dibandingkan Rp27,88 triliun pada tahun 2021.

Adapun kontribusi dari pewaralaba sebanyak Rp17,48 triliun atau 18% dari total pendapatan. Pemasukan terbesar senilai Rp38,81 triliun berasal dari gerai di luar Jabodetabek, diikuti oleh area di luar Jawa yang mencapai Rp33,29 triliun. Pemasukan Jabodetabek hanya sebesar Rp28,4 triliun.

Jumlah kas Alfamart meningkat menjadi Rp3,81 triliun, naik sekitar Rp500 miliar karena adanya peningkatan aktivitas operasional.

Baca juga: Analisis Saham BEKS: Mau Rights Issue Karena Rugi Terus, Apa Dampaknya?

Prospek saham AMRT menunjukkan kinerja emiten FMCG ini berpotensi mengalami pertumbuhan positif pada kuartal I-2023 karena daya beli masyarakat yang tinggi. Adapun rencana ekspansi untuk memiliki lebih dari 1.700 toko dan target pertumbuhan rata-rata tiap toko (SSSG) sebesar 5%. Sehingga pendapatan pada tahun 2023 bisa kembali meningkat.

Meski begitu pertumbuhan laba bersih kemungkinan akan melambat karena normalisasi SSSG setelah harga bahan baku kembali normal.

Kemudian pada 17 Mei 2023 mendatang AMRT akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RPUST) yang diharapkan investor membahas pembagian dividen. Sebagai informasi, AMRT masuk ke dalam  IDX High Dividen 20, atau indeks dengan kumpulan emiten yang membagikan dividen besar.

Mau tahu prospek saham AMRT selengkapnya baik itu secara fundamental maupun teknikal? Bagaimana strategi tradingnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. 

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

Atau hubungi tim sales Emtrade +6282134277144