Analisa Saham CBRE: Laba Bersih Tumbuh 172% Berkat Booming Komoditas

Analisa Saham CBRE –  Perusahaan pelayaran PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) telah melalang buana di dunia transportasi laut sejak didirikan pada tahun 2016. CBRE memiliki fokus utama dalam transportasi kapal tunda dan tongkang, serta layanan time charter, freight charter, dan manajemen kapal. Sebagai perusahaan pelayaran yang terus berkembang, CBRE telah memperluas jangkauan operasinya di wilayah domestik dan internasional.

Dalam artikel analisa saham ini, kami akan mengevaluasi kinerja keuangan terbaru CBRE dan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja saham perusahaan di masa depan. Kalau kamu penasaran, langsung saja simak ulasan singkat terkait analisa saham CBRE berikut ini.

Profil Bisnis CBRE

PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) berdiri pada tahun 2016 dan berkantor pusat di Jakarta. CBRE adalah perusahaan pelayaran yang mengkhususkan diri dalam transportasi kapal tunda dan tongkang untuk pelayaran domestik dan internasional. Selain itu, perusahaan juga menyediakan layanan time charter, freight charter, dan manajemen kapal, termasuk layanan operasi dan pemeliharaan.

Pada bulan Januari 2023, CBRE memiliki armada yang terdiri dari dua kapal tunda dan lima kapal tongkang. Sebagai perusahaan pelayaran yang berpengalaman, CBRE mampu menyediakan jasa transportasi laut yang handal dan efisien bagi pelanggan di berbagai sektor industri.

Fokus utama CBRE dalam jasa angkutan laut ditujukan untuk mengangkut berbagai jenis komoditas curah, seperti hasil tambang, barang konstruksi, alat berat, produk pertanian, dan barang industri lainnya.

Baca juga: BMRI Catatkan Laba Naik 25,2% Jadi Rp12,6 T di Kuartal I/2023

Analisa Saham CBRE dari Kinerja 2022

Emiten yang terafiliasi dengan Happy Hapsoro suami Puan Maharani, mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 172% sepanjang tahun 2022 menjadi Rp7,49 miliar pada tahun 2022 dari Rp2,75 miliar pada tahun 2021.

Pendapatannya juga meningkat hingga 215% secara tahunan menjadi sebesar Rp32,95 miliar selama tahun 2022 dari Rp10,45 miliar pada tahun 2021. Rincian pendapatannya meliputi pendapatan dari time charter sebesar Rp19,83 miliar atau naik 89,71%, dan pendapatan dari ship management sebesar Rp13,12 miliar.

Selain itu CBRE berhasil memperoleh pendapatan dari pelanggan sebesar Rp20,7 miliar dari PT Halmahera Persada Lygend yang merupakan perusahaan penghasil bahan baku baterai mobil listrik yang terafiliasi dengan grup Harita.

Sementara itu, analisa saham CBRE dari sisi beban pokok pendapatan naik 98,22% menjadi Rp18,07 miliar pada akhir 2022, dari Rp9,12 miliar pada 2021. CBRE berhasil mencatatkan laba bersih sebesar.

Hingga Desember 2022, kas dan setara kas CBRE meningkat 35,05% dari Rp1,64 miliar menjadi Rp2,52 miliar.

Performa tahun 2022 yang positif ini merupakan efek dari booming komoditas yang terjadi di tahun tersebut. Sehingga sektor transportasi dan logistik pun bertumbuh sangat pesat, terutama CBRE yang fokusnya pada pengangkutan komoditas.

Namun, memasuki normalisasi harga komoditas di 2023, tampaknya hal ini juga berpotensi memengaruhi kinerja CBRE yang akan melambat.

Baca juga: Dividen Berdatangan, Simak Jadwal Cum Date di Sini!

Kira-kira apakah saham CBRE potensial untuk trading dan investasi saat ini? Bagaimana ulasannya secara teknikal? Cari tahu analisa saham CBRE selengkapnya dengan upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

Atau hubungi tim sales Emtrade + 6282134277144