Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-icon

Analisis Saham PGEO: Sahamnya Masih Turun, Faktor Fundamental?

17 Apr 2023, 13:23 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
analisis saham pgeo

Analisis Saham PGEO – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) merupakan salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia yang berfokus pada pengembangan energi geothermal. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2006 sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero).

Sahamnya baru saja resti tercatat tanggal 24 Februari lalu dengan jumlah yang ditawarkan sebanyak 10,3 miliar lembar. Dengan harga Rp875 per saham, melalui aksi ini PGEO berhasil meraup dana segar sebesar Rp9 triliun.

Namun sejak IPO, harga sahamnya masih berada di bawah posisi Rp875. Maka daei itu artikel ini akan membahas prospek investasi di PGEO dari sudut pandang analisis saham. Bagaimana analisis saham PGEO? Apakah menjanjikan? Simak selengkapnya di bawah ini.

Profil Bisnis PGEO

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) adalah perusahaan yang bergerak dalam pengembangan, eksplorasi, produksi, dan pemasaran energi geothermal di Indonesia. PGEO merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero), perusahaan energi terkemuka di Indonesia.

Sebagai perusahaan energi geothermal terbesar di Indonesia, PGEO memiliki sejumlah proyek geothermal di berbagai daerah, termasuk di Jawa, Bali, dan Sumatera. PGEO memiliki kapasitas produksi energi geothermal yang signifikan, dengan total kapasitas 1.698 MW.

Perusahaan ini juga berkomitmen untuk memperluas bisnisnya ke luar negeri, dengan berpartisipasi dalam sejumlah proyek di luar negeri, seperti Filipina dan Kenya.

Baca juga: Analisis Saham NCKL: Resmi Listing di BEI, Gimana Prospeknya?

Analisis Saham PGEO

Melihat harga sahamnya yang masih di bawah harga IPO, apakah karena faktor fundamentalnya?

Berdasarkan laporan keuangan  sampai dengan akhir tahun 2022, perusahaan berhasil mendapatkan pendapatan sebesar US$386,06 juta atau naik sebesar 4,67%  dibandingkan dengan tahun 2021 US$368,82 juta. Sumber pendapatan utama berasal dari operasi sendiri melalui PT Indonesia Power dan PLN, dengan total US$371,93 juta, dan dari biaya production allowances senilai US$14,13 juta.

Pertumbuhan pendapatan sejalan dengan laba bersih yang juga mengalami kenaikan sebesar 49,67$ menjadi US$127,34 juta dari tahun 2021 yang hanya US$85,07 juta.

Faktor utama yang menyebabkan peningkatan laba adalah kenaikan harga jual uap dan listrik yang mengikuti indeks harga produsen (Producer Price Index - PPI) dan indeks harga konsumen (Consumer Price Index - CPI) di Amerika Serikat.

Selain itu, program efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan juga turut mendukung peningkatan laba, terlihat dari penurunan beban operasional perusahaan yang signifikan. Adapun juga penjualan carbon credit sebagai new revenue generator, yang turut memberikan kontribusi pada pendapatan perusahaan.

Analisis saham PGEO dari sisi sentimen akan diuntungkan dari pengembangan energi global yang mulai mengarah ke pemanfaatkan energi baru terbarukan seperti energi panas bumi. Di sisi lain pemerintah juga telah menargetkan pemanfaatan energi panas bumi minimal 7 gigawatt pada 2030. Di mana dari kapasitas itu, sekitar 2 gigawatt diambil dari hasil produksi PGEO. Sehingga ada prospek yang bagus ke depannya bagi perusahaan.

Baca juga: Analisa Saham JSMR: Potensi Durian Runtuh Berkat Momen Lebaran?

Kira-kira apakah PGEO potensial saat ini untuk trading dan investasi? Cari tahu analisis saham PGEO selengkapnya dengan cara Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. 

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.


Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

analisis saham pgeo

Atau hubungi tim sales Emtrade +6282134277144


emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

ITMG Bagi Dividen Rp1.747, Gimana Emiten Batu Bara Lainnya?

28 Mar 2024, 15:41 WIB
article
ArtikelInsight

Laba Bersih TLKM Tumbuh 18%, Intip Potensi Dividennya!

28 Mar 2024, 14:59 WIB
article
ArtikelInsight

PWON Cetak Laba Bersih Rp2,10 Triliun, Naik 37% Pada 2023

27 Mar 2024, 10:43 WIB
article
ArtikelInsight

Laba Bersih ICBP Naik 52% Jadi Rp4,6 Triliun Selama 2023

26 Mar 2024, 14:48 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi