Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-icon

Analisa Saham Gudang Garam: Laba Bersih Turun 50%, Tanda Sunset?

11 Apr 2023, 17:00 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
analisa saham gudang garam

Analisa Saham Gudang Garam - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merupakan salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia. Sebagai perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia, GGRM telah memiliki brand yang kuat dan loyalitas pelanggan yang tinggi. Selain itu, GGRM juga memiliki pabrik rokok modern yang memungkinkan perusahaan untuk memproduksi rokok dengan kualitas yang tinggi dan konsisten.


Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai potensi pertumbuhan perusahaannya dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja saham GGRM di masa mendatang. Langsung saja simak ulasan singkat analisa saham Gudang Garam berikut ini.

Profil Bisnis GGRM

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merupakan salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1958 oleh Surya Wonowidjojo, dan kini telah menjadi salah satu merek rokok terkemuka di Indonesia dengan berbagai jenis produk yang dikeluarkan seperti sigaret kretek, sigaret putih, hingga rokok elektronik.


Beberapa merek rokok kretek andalan GGRM antara lain Gudang Garam International, Gudang Garam Merah, Surya, Surya Pro Mild, Surya Professional, dan GG Mild. Fasilitas produksi perusahaan ini tersebar di beberapa daerah di Indonesia, seperti Kediri, Gempol, Karanganyar, dan Sumenep. 


Anak perusahaan dari GGRM antara lain PT Surya Pamenang yang memproduksi kertas karton sebagai bahan kemasan, dan PT Surya Madistrindo sebagai distributor tunggal produk-produk dari perusahaan ini.


Baca juga: Analisa Saham CARS: Berhasil Ubah Nasib dari Rugi Menjadi Laba

Analisa Saham Gudang Garam

Sepanjang 2022 GGRM mencatat penurunan laba bersih sebesar 50,40% menjadi Rp2,77 dari tahun 2021 mencapai Rp5,60 triliun. Meskipun begitu, pendapatan GGRM turun tipis 0,15% menjadi Rp124,68 triliun di 2022 dari Rp124,88 triliun di 2021. 


Produk sigaret kretek mesin mendominasi penjualan dengan kontribusi sebesar Rp114,27 triliun, sedangkan produk sigaret kretek tangan tercatat sebesar Rp8,76 triliun. Di sisi lain produk rokok klobot mencatatkan pendapatan sebesar Rp17,09 miliar, produk kertas karton sebesar Rp1,43 triliun, dan penjualan lainnya sebesar Rp195,37 miliar. 


Sebagai informasi, tahun ini GGRM berencana untuk menggarap proyek tol Kediri-Tulungagung. Pembangunan dikabarkan akan dimulai pada kuartal 3-2023 dengan nilai investasi Rp10,25 triliun. 


Lantas, bagaimana analisa saham Gudang Garam dari sisi sentimen eksternalnya?


Sentimen eksternal yang berpotensi menguntungkan bagi perusahaan adalah harga cengkeh yang mengalami kenaikan di 2H22 mengingat GGRM mempunyai siklus inventory 146 hari.


Baca juga: Analisa Saham JSMR: Potensi Durian Runtuh Berkat Momen Lebaran?


Namun, perubahan iklim El Nino bisa menjadi faktor yang merugikan. Di mana biasanya suhu akan menjadi lebih kering. Akibatnya, kualitas tembakau berkurang karena daunnya menjadi lebih mudah kering dan tipis. Sehingga supply bisa berkurang dan harga berpotensi naik. Bersamaan dengan inflasi yang juga naik, ada potensi konsumen akan mencari rokok alternatif yang lebih murah.


Kira-kira apakah GGRM potensial saat ini untuk trading dan investasi? Cari tahu analisa saham Gudang Garam selengkapnya dengan cara Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. 


Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.


Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

analisa saham gudang garam

Atau hubungi tim sales Emtrade +6282134277144


emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

BBRI Cetak Laba Bersih Naik Tipis 2,7% Jadi Rp15,6 Triliun

25 Apr 2024, 13:06 WIB
article
ArtikelInsight

Kinerja BBCA Tumbuh Positif Didorong Rekor Pertumbuhan Kredit

23 Apr 2024, 16:33 WIB
article
ArtikelInsight

Laba Bersih TLKM Turun Secara Tahunan di Kuartal I/2024, Gimana Basis Kuartalan?

19 Apr 2024, 15:37 WIB
article
ArtikelInsight

TINS Bidik Pertumbuhan Pendapatan Hingga 75% di 2024

18 Apr 2024, 13:31 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi