Analisis Saham BBNI: Pendapatan Naik 12%, Laba Bersih 31%

Analisis Saham BBNI - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan berbagai layanan perbankan yang lengkap. Sebagai perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, BBNI telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai bank terkemuka dengan kapitalisasi pasar yang besar. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas kinerja perusahaan dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham BBNI di masa depan.

Melalui analisis ini, diharapkan investor dapat memperoleh informasi yang berguna untuk mempertimbangkan apakah saham BBNI layak untuk dibeli atau dijual.

Baca juga: Analisis Saham UNTR: Performa Solid, Siap-Siap Bagi Dividen Jumbo?

Profil BBNI

Sebelum kita bahas analisis saham BBNI, mari kita berkenalan dulu dengan perusahaannya.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) adalah salah satu bank terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 1946. Bank ini adalah bank milik negara yang terbesar kedua di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 1.326 triliun per akhir 2021. Selain itu, Bank BNI juga memiliki jaringan kantor cabang dan ATM yang luas dengan total 2.867 cabang dan 19.495 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa negara lain seperti Singapura, Hong Kong, dan Tokyo.

Dalam bisnisnya, Bank BNI fokus pada tiga segmen utama, yaitu korporasi, komersial, dan konsumer. Segmen korporasi merupakan segmen yang menjadi fokus utama Bank BNI dan melayani perusahaan-perusahaan besar dan nasional di Indonesia. Bank BNI juga memberikan layanan dan produk perbankan untuk segmen komersial yang mencakup UKM, mikro, dan ritel. Selain itu, Bank BNI juga menawarkan produk perbankan seperti kartu kredit, pinjaman, dan simpanan bagi segmen konsumer.

Selain produk dan layanan perbankan tradisional, Bank BNI juga mengembangkan layanan digital banking melalui aplikasi BNI Mobile Banking dan BNI Internet Banking. Layanan digital banking ini memudahkan nasabah Bank BNI dalam melakukan transaksi perbankan seperti transfer, pembayaran tagihan, pembelian saham, dan pembukaan rekening secara online.

Analisis Saham BBNI dari Kinerja Terbaru

BBNI mencatatkan pendapatan bunga dan pendapatan syariah bersih sebesar Rp10,4 triliun pada kuartal I 2023, naik 12,7% dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu. Selain itu, laba bersih BNI yang diberikan kepada pemilik induk juga meningkat 31,8% (yoy) menjadi Rp5,2 triliun.

Pada kuartal I tahun ini, penyaluran kredit BBNI di segmen korporasi swasta naik 21,2% menjadi Rp234 triliun, kredit segmen enterprise tumbuh 13,2% menjadi Rp52,2 triliun, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) naik 7,8% menjadi Rp50,1 triliun.

Selanjutnya analisis saham BBNI dari sisi kredit segmen consumer juga tumbuh 11,9% (yoy) menjadi Rp113,4 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh segmen personal loan yang naik 19,2% menjadi Rp44,5 triliun dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang naik 8% menjadi Rp54,5 triliun.

Di sisi lain beberapa sentimen yang harus dicermati oleh investor adalah perlambatan ekonomi global yang bisa meningkatkan modal asing keluar dari Indonesia. Sehingga BBNI sebagai saham favorit asing berpotensi menurun harganya jika ini terjadi. Adapun dua hal lainnya, yaitu kenaikan suku bunga dan inflasi yang bisa menekan minat kredit.

Baca juga: Analisis Saham ITMG: Siap-Siap Bagi Dividen Tertinggi Sepanjang Masa

Itu tadi adalah analisis saham BBNI. Lalu, apakah saat ini BBNI potensial untuk investasi? Jika kamu tertarik baca analisis secara lebih lengkap dan rinci, termasuk dari segi teknikalnya, yuk upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

 Atau hubungi tim sales Emtrade + 6282134277144