Analisis Saham PTBA: Kas Makin Solid dari Pertumbuhan Laba

31 Mar 2023, 16:10 WIB

Analisis Saham PTBA - Analisis harus menjadi satu hal yang paling dicari tahu investor sebelum beli dan jual saham. Dengan mencermati analisis, investor akan mendapatkan gambaran terkait kinerja dan prospek suatu perusahaan ke depannya serta posisi harga saham. Apakah sahamnya layak dibeli, jual, atau hold, baik itu secara analisis fundamental maupun analisis teknikal?

Nah, pada artikel ini kita akan membahas analisis terkait saham PTBA secara singkat, padat, dan jelas agar mudah dipahami. Bagi kamu yang penasaran dengan saham ini, langsung saja simak ulasannya di bawah ini sampai selesai! Kira-kira bagaimana analisis saham PTBA?

Profil PTBA

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merupakan perusahaan tambang batu bara milik negara yang memproduksi dan menjual batu bara untuk keperluan dalam negeri maupun ekspor. Produk batu bara yang dihasilkan PTBA terdiri dari tiga jenis, yaitu batu bara berkalori rendah, menengah, dan tinggi yang biasa digunakan untuk pembangkit listrik dan industri semen.

Saat ini, PTBA memiliki kapasitas produksi sekitar 30 juta ton batu bara per tahun. Beberapa tambang batu bara di Sumatera Selatan yang dimiliki perusahaan antara lain seperti tambang Muara Enim, tambang Tanjung Enim, dan tambang Peranap.

Saham PTBA pertama kali terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2022 dengan total lebih dari 340 ribu saham yang ditawarkan. Dengan harga Rp575 per lembar saham, maka melalui aksi ini PTBA berhasil menghimpun dana lebih dari Rp199 miliar.

Analisis Saham PTBA

Secara tahunan di sepanjang 2022, PTBA berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan +46% menjadi Rp 42,64 triliun. Profitabilitas yang solid ini terdorong segmen batu bara yang tumbuh signifikan +45,8% dari Rp28,87 triliun di 2021 menjadi Rp42,09 triliun di 2022.

Adapun penjualan ekspor batu bara menjadi yang paling dominan dengan porsi mencapai 61%, sedangkan sisanya dijual ke domestik. India menjadi negara yang paling banyak impor batu bara dari PTBA mencapai Rp8,42 triliun.

Pertumbuhan pendapatan sejalan dengan laba bersih yang ikut naik +62% menjadi Rp12,77 triliun. Hal ini didorong oleh efisiensi dari beban operasional yang bisa ditekan -20% secara tahunan dari Rp3,52 triliun di 2021 menjadi Rp2,82 triliun di 2022.

Sejalan dengan pertumbuhan laba di 2022, PTBA berhasil membuat neraca tetap solid terlihat dari kasnya yang naik +60% dari Rp4,39 triliun menjadi Rp7,03 triliun. Selain analisis saham PTBA berdasarkan laporan keuangan, bagaimana dengan dividennya?

Dari performa yang moncer tersebut, PTBA berpeluang akan membagikan dividen jumbo di tahun ini. Namun, hingga artikel ini dibuat, belum ada kabar terbaru. Kita tunggu saja kabar resminya.

Nah, bagi kamu yang tertarik atau sedang hold sahamnya, ada beberapa risiko yang harus diketahui karena berpotensi memengaruhi kinerja PTBA. Di antaranya adalah perlambatan ekonomi global, fluktuasi harga komoditas, dan inflasi.

Itu tadi adalah analisis saham PTBA untuk kinerja keuangan tahun 2022 beserta profil perusahaannya. Meski begitu kamu tetap harus perhatikan aspek-aspek kinerja lainnya untuk mengetahui potensi saham PTBA lebih dalam lagi. Mulai dari rasio keuangan, outlook di 2023, valuasi, downside risk, dan sebagainya.

Jika kamu tertarik baca analisis secara lebih lengkap dan rinci, termasuk dari segi teknikalnya, yuk upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

Atau hubungi tim sales Emtrade + 6282134277144

-TN & RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.