Analisis Saham ARTO: Beban Membengkak, Laba Bersih Turun 81,5%
https://emtrade.id/blog/10842/analisis-saham-arto-beban-membengkak-laba-bersih-turun-815
Analisis Saham ARTO - Siapa sih yang tidak mau cuan dari pasar saham? Tujuan semua orang saat berinvestasi saham sudah pasti biar bisa mendapatkan keuntungan. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua saham dapat menawarkan return yang menarik. Nah, sebagai investor, kita perlu mengetahui lebih banyak tentang saham itu sendiri agar kita bisa mengetahui prospeknya.
Oleh karena itu, perhatikan dulu analisis saham yang diincar. Misalnya dengan mencermati analisis saham ARTO pada artikel ini. Langsung saja simak sampai selesai, ya!
Profil ARTO
PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang sebelumnya bernama PT Bank Artos Indonesia ini berdiri di Bandung pada tanggal 1 Mei 1992. ARTO resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Januari 2016. Ada lebih dari 241 juta saham ditawarkan dengan harga per lembar Rp132. Melalui aksi ini ARTO meraup dana segar sebesar Rp31 miliar.
Perusahaan memasuki era baru di tahun 2019 ketika pemilik pengendali berganti. PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan WealthTrack Technology Limited (WTT) membeli atau mengakuisisi saham ARTO yang total kepemilikannya adalah 51%.
Perusahaan baru berganti nama menjadi PT Bank Jago Tbk pada tahun 2020. Di tahun yang sama Gojek, melalui bisnis layanan keuangan dan pembayaran digital Gopay menjadi pemegang saham ARTO. Kini ARTO menjadi pionir bank digital di Indonesia. Aplikasi Bank Jago resmi diluncurkan April 2021 silam.
Baca juga: 4 Mindset untuk Mengendalikan Emosi di Pasar Saham
Analisis Saham ARTO dari Kinerja 2022
Sepanjang tahun 2022, ARTO membukukan kenaikan pada pendapatan bunga bersih sebesar +129% secara tahunan menjadi Rp1,35 triliun. Akan tetapi kondisi sejumlah beban yang tinggi memberatkan kinerja yang diraih.
Beban operasional lainnya melejit +123,3% menjadi Rp1,41 triliun, beban penyisihan nilai +325% menjadi Rp392,66 miliar, beban personalia +77,76% menjadi Rp322,9 miliar, dan beban bunga +122% menjadi Rp138,84 miliar. Dengan begitu laba bersih saham ARTO ambles -81,50% secara tahunan menjadi Rp15,91 miliar. Lalu, bagaimana nilai fundamental dari analisis saham ARTO?
Secara fundamental ARTO tergolong lebih berisiko dibandingkan bank konvensional. Alasannya karena loan to deposit ratio (LDR) sudah lebih dari 100%. Semakin tinggi angka LDR, berarti tingkat likuiditas semakin ketat dan menjadi pertanda ruang penyaluran kredit semakin terbatas.
Namun berhubung suku bunga Bank Indonesia (BI) mulai ditahan, ekspektasinya tekanan suku bunga naik ke ARTO sudah tidak terlalu signifikan.
Baca juga: 3 Tanda Harga Saham Masuk ke Fase Downtrend
Nah, itu tadi adalah ulasan singkat tentang analisis saham ARTO. Mau cari tahu lebih banyak termasuk analisis teknikalnya? Yuk, upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)
Atau hubungi tim sales Emtrade + 6282134277144
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/10842/analisis-saham-arto-beban-membengkak-laba-bersih-turun-815
Silang Sengkarut Utang BUMN Karya, Gimana Nasibnya?
Kinerja Kuartal I/2023 HRUM Kinclong di Kala Normalisasi Batu Bara, Ini Pendorongnya
Pendapatan MDKA Naik Signifikan, Laba Bersih Turun Signifikan, Kenapa?
Prospek Saham ITMG: Batu Bara Normalisasi, Kinerja Menurun
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial