Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-icon

Analisis Saham BBCA: Laba Bersih Naik 43% di Kuartal I/2023

28 Mar 2023, 16:17 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Analisis Saham BBCA - Beberapa minggu lalu market sempat lesu dibayangi oleh kekhawatiran atas SVB dan Credit Suisse. Namun, efeknya hanya sementara dan merupakan faktor psikologis saja. Salah satu alasannya karena perbankan di Indonesia masih cukup kuat, dilihat dari likuiditasnya yang melimpah. Artinya, bank masih punya banyak uang. Hal ini tercermin pada penyaluran kredit di Februari 2023 yang ekspansif. Termasuk BBCA.

Berbicara tentang sektor perbankan, tentunya saham BBCA tidak bisa luput dari perhatian. Saham favorit masyarakat Indonesia ini mencetak kinerja yang memuaskan di tiga bulan pertama tahun 2023. Jika kamu tertarik dengan sahamnya, baca dulu ulasan analisis saham BBCA di artikel ini. Kira-kira bagaimana prospek BBCA ke depannya? Langsung saja simak sampai selesai.

Profil BBCA

Bank swasta terbesar di Indonesia ini berdiri sejak 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia SV dan pernah menjadi bagian dari Salim Group. Kini PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dikuasai oleh produsen rokok terbesar di Indonesia, yakni Djarum Group melalui PT Dwi Muria Investasi Andalan sebesar 54,9%.

BBCA mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Mei 2000 dengan jumlah saham penawaran lebih dari 660 ribu. Dengan harga Rp1.400 per saham, maka saat itu BBCA meraup dana segar hingga mencapai sekitar Rp927 miliar. BBCA juga merupakan salah satu bank dengan kapitalisasi pasar terbesar sekitar Rp1.069 triliun.

Baca juga: Kekhawatiran Investor Amerika Serikat Bukan Lagi Soal Perbankan

Analisis Saham BBCA

analisis saham bbca

Pada kuartal I/2023, BBCA mendapatkan laba bersih sebesar Rp11,5 triliun, naik 43% dibanding kuartal I tahun lalu. Selain itu, pendapatan bunga dan syariah bersih juga tumbuh 28% menjadi Rp18,5 triliun.

Pertumbuhan ini ditopang oleh meningkatnya pemberian kredit, perbaikan kualitas pinjaman, dan imbal hasil yang lebih tinggi dari investasi pada obligasi negara.

Pada akhir kuartal I/2023, BCA memberikan kredit sebesar Rp320,5 triliun untuk segmen korporasi, naik 11,7% dibanding tahun lalu. Sementara kredit komersial dan UKM naik 11,8% menjadi Rp211,1 triliun. KPR, KKB, dan kartu kredit juga tumbuh masing-masing sebesar 11,6%, 15,2%, dan 16,2%.

Dengan demikian, total portofolio kredit konsumsi BCA naik 12,7% menjadi Rp174,5 triliun dan total kredit naik 12,0% menjadi Rp713,8 triliun di akhir kuartal I 2023.

Kenaikan kredit diikuti dengan kualitas aset yang terjaga, terlihat dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) turun ke 1,8% di mana periode sama tahun lalu 2,3%.

Di sisi lain beberapa sentimen yang mungkin membawa risiko bagi BBCA antara lain perlambatan ekonomi global serta penyaluran kredit turun karena kenaikan suku bunga dan Inflasi.

Lalu, bagaimana dengan key performance BBCA lainnya? Apakah positif? Kamu bisa baca ulasan analisis saham BBCA selengkapnya di membership Emtrade. Di sini kamu juga akan membaca analisis terkait outlook BBCA di tahun 2023, downside risk, dan valuasi guna menentukan keputusan investasi.

Selain analisis fundamental, kamu juga mendapatkan ulasan tentang analisis teknikal dari saham BBCA. Hal ini akan semakin membuat keputusanmu lebih akurat karena dikombinasikan antara analisis fundamental dan analisis teknikal.

Baca juga: Laba Bersih Bank Capai All Time High, Mana yang Paling Menarik?

Mau cari tahu dan simak analisis saham BBCA dengan lebih komprehensif? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

analisis saham bbca

Atau hubungi tim sales Emtrade + 6282134277144
-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
premium-iconArtikelSaham

Summary Kinerja Lapkeu Emiten Kuartal 2 2024

26 Jul 2024, 09:41 WIB
article
premium-iconArtikelInsight

Laba Bersih ICBP Terkoreksi Efek Pembengkakan Beban Keuangan

2 Mei 2024, 17:20 WIB
article
premium-iconArtikelInsight

Performa Keuangan ASII di Kuartal I/2024 Menurun, Ini Penyebabnya

30 Apr 2024, 16:18 WIB
article
premium-iconArtikelInsight

Performa Keuangan UNVR Membaik, Gimana Efek Penarikan Es Krim?

26 Apr 2024, 15:09 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi