Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Suku Bunga Kembali Ditahan, Gimana Prospek Bank?

16 Mar 2023, 16:28 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Perbankan Indonesia saat ini masih solid dengan likuiditas melimpah saat bank AS bergejolak. Sebagai investor kita tetap perlu waspada dengan tekanan dari global, namun jangan panik. 


Hari ini menariknya Bank Indonesia (BI) mengumumkan suku bunga BI-7 day Reverse Repo Rate  kembali ditahan untuk kedua kalinya di level 5,75% (Figure 1). Suku bunga yang dipertahankan dinilai masih mampu mengendalikan inflasi inti tetap terjaga di target BI dalam rentang 3% +/- 1% dan memadai inflasi IHK ke rentang 3% +/- 1% pada Semester 2/2023


Figure 1. Suku Bunga BI (7 Days Reverse Repo Rate)


Source : Trading Economic 


Diketahui hingga Februari 2023,  inflasi IHK naik ke 5,47% secara tahunan dibandingkan sebelumnya di 5,28%. Sementara itu, untuk inflasi inti sudah berhasil melandai masuk ke target BI di 3,09%. Inflasi inti menjadi indikator penting untuk diperhatikan karena merupakan dasar bagi BI dalam mengambil keputusan kebijakan.


Sejalan dengan melandainya inflasi inti, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut BI masih akan lanjut positif dalam rentang 4,5% sd 5,3%. Hal ini didukung kinerja ekspor yang berpotensi lebih tinggi dari prakiraan seiring dengan perbaikan ekonomi China dan konsumsi domestik tetap tinggi didukung optimisme masyarakat pasca PPKM dicabut. 


Tiga Bank AS Collapse Tapi Suku Bunga BI Ditahan. Gimana Prospek Bank Nasional? 

Pekan lalu,  sektor keuangan AS diguncang oleh tiga bank yang kolaps, yaitu Silvergate Bank, Silicon Valley Bank (SVB), dan Signature Bank. Kejatuhan bank-bank ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar akan dampak sistemik ke bank lain, termasuk Credit Suisse yang diketahui probabilitas risiko default-nya naik jadi 47% dari sebelumnya 38% 


Baca juga :  Apa Yang Terjadi dengan Credit Suisse dan Dampaknya ke Indonesia?


Menanggapi gejolak sektor keuangan AS ini direspon cepat oleh the Fed dan FDIC pada rapat darurat Senin (13/03) lalu yang menyatakan akan menyelamatkan dana nasabah tanpa batasan USD 250.000. Kami nilai ini merupakan hal yang positif karena gerak cepat regulasi bisa meredakan persepsi pelaku pasar akan risiko sistematik lanjutan.


Saat ini, kita bisa mengalihkan fokus bagaimana sikap the Fed dalam FOMC minggu depan pada 23 Maret 2023 waktu Indonesia. BI sendiri memproyeksikan kenaikan suku bunga potensi terjadi dengan konsensus 25 Bps sd 50 Bps. 


Lalu, Bagaimana dengan perbankan nasional? 

Walaupun the Fed potensi masih menaikkan suku bunga, keputusan BI tetap mempertahankan suku bunga lagi didasarkan pada inflasi inti yang sudah berhasil melandai  sesuai target BI dan ketahanan bank yang masih terjaga. 


Secara tahunan hingga Februari 2023, perbankan nasional masih memiliki likuiditas yang terjaga terlihat dari dana pihak ketiga yang tumbuh 8,18%. Kemudian, struktur permodalan masih kuat terlihat dari Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada di level 25,88%, serta risiko kredit macet masih terkendali terlihat dari NPL Gross di 2,95%. 


Terkait likuiditas bank yang masih terjaga dan suku bunga yang sudah dipertahankan. Secara nasional bank masih bisa menjaga suku bunga deposit dan kredit bank tetap terkendali Diketahui, hingga Februari 2023 suku bunga deposit sebesar 4,12% dan suku bunga kredit sebesar 9,43%. Menariknya, penyaluran kredit hingga Februari 2023 masih ekspansif tumbuh 10,64% dibandingkan bulan sebelumnya di 10,52% secara tahunan. Data fundamental tersebut menunjukkan ketahanan perbankan nasional yang tetap terjaga dan tidak terlalu terdampak dinamika gejolak sektor perbankan AS.


Mau belajar trading dan investasi saham secara praktis? yuk upgrade ke VIP member Emtrade. 


Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.


Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.


-TN-


emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.

Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi