Apa yang Terjadi dengan Credit Suisse dan Dampaknya ke Indonesia?
https://emtrade.id/blog/10780/apa-yang-terjadi-dengan-credit-suisse-dan-dampaknya-ke-indonesia
Saham Credit Suisse Group anjlok 24% hanya dalam semalam dan
membuat harganya berada di posisi terendah di CHF 1,69.
Investor makin cemas pasar keuangan global akan mengalami krisis
seperti 2008. Buktinya saja indeks volatilitas CBOE VIX Index yang saat ini
melonjak ke level 26,14.
Untuk diketahui indeks tersebut digunakan untuk mengukur ayunan
naik turun atau volatilitas pasar. Makin tinggi berarti makin volatil dan
peluang pasar saham untuk koreksi makin tinggi.
Waspada perlu tapi jangan panik ya…Toh kondisi perbankan
Indonesia masih jauh lebih solid dibandingkan 2008 ditambah ekonomi Indonesia
pun saat ini bisa dikatakan cukup kuat.
Tetap ada peluang untuk investor dengan turunnya harga saham
perbankan besar untuk kita cicil beli / buy on weakness untuk investing, cara
belinya bertahap, jangan all in.
Huru Hara Credit Suisse
Kejatuhan saham Credit Suisse terjadi karena tingkat harga credit
default swap (CDS) berada di posisi tertinggi sepanjang masa yakni 466,45
basis poin. Ini jauh di atas posisi pada krisis finansial global 2008 yakni 258
basis poin.
Peningkatan harga CDS ini tak lepas dari kepanikan pasar terhadap kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) dan kerugian bersih sebesar 7,3 miliar franc Swiss ($7,9 miliar) untuk tahun 2022. Angka itu merupakan yang terbesar sejak 2008.
Wajar saja jika investor ketar-ketir melihat kondisi perbankan saat ini yang dalam kondisi kritis.
Kondisi tersebut juga membuat salah satu pemegang
saham utama Credit Suisse, Harris Associates, menjual sahamnya di bank tersebut
selama beberapa bulan terakhir. Penyebabnya Harris kurang puas dengan strategi
bank asal Swiss tersebut untuk membenahi keuangannya dan cara mengembalikan
kepercayaan setelah ditinggal oleh para nasabah.
Selain itu, Saudi National Bank (SNB) sebagai pemilik saham 9,9%
Credit Suisse mengatakan tidak dapat memberikan bantuan keuangan lebih
lanjut.
Bank tersebut juga saat ini mulai ditinggalkan oleh karyawan. Ada selusin bankir swasta di tingkat direktur pelaksana ke atas telah meninggalkan Singapura dan Hong Kong sejak September, atau berencana untuk pergi.
Nah update terbaru nih Bank sentral Swiss
mengatakan kalau tingkat permodalan dan likuiditas di Credit Suisse memadai
tetapi menekankan siap menyediakan likuiditas bagi lembaga jika diperlukan.
"Credit Suisse memenuhi kebutuhan modal dan likuiditas untuk bank-bank penting secara sistemik. Jika diperlukan, Bank Nasional Swiss (SNB) akan menyediakan likuiditas untuk Credit Suisse," kata pernyataan SNB dan regulator keuangan Swiss Finma mengatakan dalam pernyataan bersama dikutip CNBC International dan Al Jazeera.
Jangan Panik Dulu, Lihat Kondisi Indonesia
Kondisi perbankan Indonesia saat ini jauh lebih
solid dibandingkan 2008 dengan tingkat risiko yang jauh lebih rendah. Ada beberapa
indikator yang bisa kita gunakan.
Pertama, tingkat kecukupan modal perbankan
Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan 2008 yakni dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada
Desember 2022 yakni 25,62%, mengutip data OJK.
Sementara tingkat risiko kredit macet atau net
performing loan perbankan Indonesia hanya 2,45%. Sebagai catatan risiko NPL
tinggi BI ada di 5%.
Kemudian rasio Alat Likuid terhadap Dana
Pihak Ketiga (AL/DPK) mencapai 31,2% sehingga dapat mendukung ketersediaan dana
bagi perbankan dalam penyaluran kredit.
Berbeda dengan 2008 saat krisis finansial
dunia, di mana CAR bank umum Indonesia mencapai rata-rata 17% saja.
Lagi pula proyeksi bahwa ekonomi Indonesia
bertumbuh 5,5% atau lebih menjadi salah satu penopang keyakinan investor. Salah
satunya karena adanya hajatan kampanye Pemilu 2024 yang dapat membuat aliran
dana dari kredit juga moncer.
Bank Indonesia juga memperkirakan pertumbuhan kredit Indonesia pada 2023 tumbuh dua digit di kisaran 10% - 12%. Hal ini akan membuat pendapatan bunga perbankan tetap terjaga positif.
Lalu, bagaimana strategi trading saham saat kondisi begini?
Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/10780/apa-yang-terjadi-dengan-credit-suisse-dan-dampaknya-ke-indonesia
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial