Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Tren Suku Bunga Naik Berakhir. Begini Prospeknya!

16 Feb 2023, 16:00 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Setelah menaikkan suku bunga acuan selama 6 kali beruntun, akhirnya Bank Indonesia (BI)  pada rapat 15 - 16 Februari 2023 menetapkan mempertahankan suku bunga BI-7 day Reverse Repo Rate  di level 5,75%. Dengan kebijakan ini, menandai suku bunga acuan telah mencapai puncaknya dan mengakhiri tren kenaikan suku bunga.


Figure 1. Suku Bunga BI (7 Days Reverse Repo Rate) 


Source : Tradingview


Kebijakan suku bunga dipertahankan flat ini juga berlaku pada deposit facility rate dan lending facility rate di level 5,75%. BI menilai suku bunga dipertahankan flat masih tetap memadai dalam menstabilkan ekspektasi inflasi inti melandai ke 3% +/- 1% pada Semester 1/2023 dan inflasi IHK melandai ke 3% +/- 1% pada Semester 2/2023. Hingga periode Januari 2023, inflasi IHK melandai ke level 5,28% sedangkan inflasi inti sudah berhasil melandai ke target BI di bawah 4% atau di level 3,27% secara tahunan.


Figure 2. Inflasi IHK dan Inflasi Inti Indonesia


Source : Trading Economic,


Hal itu juga sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik dari perkiraan akibat penghapusan kebijakan Zero Covid Cases di China. Oleh karena itu, permintaan juga akan meningkat seiring industri manufaktur China yang semakin pulih. Namun, untuk AS dan Eropa diperkirakan pertumbuhan ekonomi melambat akibat risiko resesi yang masih tinggi/ 


Walaupun begitu, inflasi global secara bertahap lanjut melandai seiring perbaikan mata rantai pasokan karena normalisasi harga komoditas, serta kondisi pasar tenaga kerja AS dan Eropa yang masih ketat ditengah kenaikan suku bunga yang sudah mendekati titik puncaknya. 


Ekonomi global yang membaik menjadi salah satu alasan BI dalam mempertahankan suku bunga karena tekanan risiko atas ketidakpastian global juga sudah berkurang. Langkah selanjutnya untuk menekan imported inflation, BI masih melanjutkan operasi moneter di valas yang akan menahan cadangan devisa hasil ekspor dalam bentuk time deposit yang akan berdampak positif juga pada stabilisasi nilai tukar rupiah.



Stabilitasi nilai tukar rupiah terlihat dari apresiasi rupiah terhadap dolar AS yang berlanjut dan lebih baik dibandingkan negara lain seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia. Selama enam bulan terakhir apresiasi rupiah terhadap dollar telah mencapai 2,67% (Figure 3)


Figure 3. Apresiasi/Depresiasi Nilai Tukar Mata Uang Terhadap Dolar AS


Source : Google Finance


Prospek Pertumbuhan Ekonomi dan Ketahanan Perbankan Nasional

Dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi diprediksi masih akan lanjut tumbuh positif di 2023 dalam rentang 4,5% sd 5,3%. Hal ini didukung kinerja ekspor yang berpotensi lebih tinggi dari prakiraan seiring dengan perbaikan ekonomi China dan konsumsi domestik tetap tinggi didukung optimisme masyarakat pasca PPKM dicabut. 


Selain itu, ketahanan perbankan nasional masih tetap kuat dimana likuiditas longgar terlihat dari rasio alat likuid dibandingkan dana pihak ketiga (AL/DPK) per Januari 2023 masih tinggi mencapai 29,13% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,03% secara tahunan. Likuiditas longgar menunjukkan bank masih kondusif dalam menyalurkan kredit ke depan, hal  ini juga tercermin pada penyaluran kredit hingga Januari 2023 berhasil tumbuh ekspansif 10,53% secara tahunan. 


Pertumbuhan kredit paling tinggi dari segmen UMKM khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh 29,66% secara tahunan di sepanjang 2022. Untuk meningkatkan penyaluran kredit ke depan BI turut mendorong likuiditas bank dengan memberikan insentif Giro Wajib Minimum untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Pembiayaan Hijau (KPH) ke sektor-sektor prioritas yang belum terlalu tumbuh, 


Selain itu, likuiditas longgar juga memberikan keleluasaan pada bank untuk menetapkan kenaikan suku bunga terbatas, baik pada suku bunga kredit dan simpanan. Secara rata-rata di industri perbankan pada Januari 2023, suku bunga deposito 1 bulan meningkat 106 Bps menjadi 3,95% sedangkan suku bunga kredit tenor 1 bulan meningkat 31 Bps menjadi 9,25%. 


Menurut pandangan kami, penyaluran kredit yang ekspansif dan likuiditas perbankan yang longgar akan berdampak positif akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia ke depan. Selain itu, ditambah dengan kebijakan BI mempertahankan suku bunga maka kebijakan bank untuk menaikkan suku bunga kredit lagi sudah mulai mereda, sehingga minat kredit masyarakat pun tetap terjaga. 


Bagaimana Dampak BI Mempertahankan Suku Bunga? 

Tren suku bunga naik yang berakhir atau suku bunga yang dipertahankan flat akan berdampak positif bagi beberapa sektor yang tentunya akan mengapresiasi ke harga sahamnya, antara lain sektor properti karena tekanan risiko kenaikan suku bunga sudah berakhir sehingga minat KPR tetap terjaga. Kemudian, sektor teknologi yang sensitif terhadap suku bunga akan diuntungkan karena beban utang-nya bisa jadi lebih ringan, begitu pula dengan sektor infrastruktur yang bisnisnya padat modal. 


Mau belajar trading dan investasi saham secara praktis? yuk upgrade ke VIP member Emtrade. 


Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.


Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.


-TN-


emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.


Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Jelang Lebaran, Gimana Potensi dan Kinerja Emiten Poultry Secara Historis?

4 Apr 2024, 11:55 WIB
article
ArtikelInsight

BEI Terapkan Mekanisme Full Call Auction, Simak Dampaknya ke Investor

26 Mar 2024, 12:18 WIB
article
ArtikelInsight

ADRO Punya Proyek EBT Jumbo, Begini Prospeknya

22 Mar 2024, 13:35 WIB
article
ArtikelInsight

Skema Right Issue INCO dan Proyek Jumbo yang Sedang Berlangsung

21 Mar 2024, 13:25 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi