3 Pilihan Sektor yang Bisa Kamu Lirik di 2023

Memasuki pertengahan bulan Januari, pergerakan IHSG masih terpantau lambat pasca investor asing menarik modalnya keluar dari Indonesia. Walaupun begitu peluang akan selalu ada di setiap kondisi market, baik itu lagi naik atau turun.

Contohnya seperti sekarang di mana valuasi dari beberapa saham kian murah seiring dengan pelemahan yang terjadi. Adapun saham sektoral lainnya yang dinilai masih potensial di tahun 2023. Berikut adalah tiga pilihan sektornya.

Properti

Chart P/BV band di atas merupakan valuasi agregat antara saham-saham properti yang terdiri dari BSDE, CTRA, PWON, dan SMRA. Saat ini sektor properti berada di valuasi P/BV 0,9x atau lebih rendah daripada rata-rata lima tahunnya. Dengan demikian bisa dibilang sektor ini memiliki valuasi yang cukup murah dan masih menarik untuk koleksi investasi.

Upside

• Pemulihan dari sisi marketing sales dan pendapatan perusahaan mendongkrak kinerja fundamental. Namun, hal tersebut belum tergambar oleh harga sahamnya yang cenderung stagnan.

•  Diskon LTV hingga 100% dari pemerintah berpotensi meningkatkan minat pembelian properti. Sebab kebijakan tersebut memungkinkan konsumen untuk mendapatkan DP 0% saat membeli beberapa kategori properti secara kredit.

• uku bunga BI diperkirakan akan melandai di pertengahan tahun dan mulai memasuki fase turun di akhir tahun. Sehingga penjualan properti Indonesia yang 75% melalui kredit bisa meningkat.

Downside risk

• Tahun 2023 adalah tahun politik. Biasanya di tahun ini masyarakat akan cenderung menunda pembelian properti.

• Sektor properti akan sangat terdampak jika suku bunga bertahan lebih lama di level tingginya.

Baca juga: Tips Menganalisis Laporan Keuangan Sektor Properti: Investor Wajib Tahu!

Ritel

Valuasi sektor ritel di atas bersifat agregat antara ACES, RALS, LPFF, dan ERAA. Sektor ini masih terdiskon di mana saat ini valuasinya berada di P/E 7x. Angka ini berada di bawah minus 2 standar deviasi. Sehingga sangat cocok untuk koleksi investasi jangka panjang.