Kapan Harga Saham Dianggap Diskon? Value Investor Wajib Tahu!

Ketika market lagi rontok, biasanya momen ini langsung dimanfaatkan oleh investor untuk berburu saham-saham diskon. Contohnya seperti saat ini di mana sejak hari pertama bursa di 2023, IHSG sudah koreksi 2,7% karena ada potensi suku bunga The Fed yang bakal lanjut dinaikkan.

Saham diskon yang dimaksud di sini adalah saham yang valuasinya murah. Analoginya seperti makan di restoran bintang lima, tapi harga kaki lima. Untung banget kan? Nah, makanya gak heran value investor suka dengan karakter saham seperti ini. Sahamnya dihargai murah, padahal secara kinerja fundamental cukup solid.

Pertanyaannya, kapan harga saham dianggap diskon? Langsung saja simak penjelasannya di artikel ini!

Pahami Metode Valuasi

Sebelum kita ulas ciri-cirinya, ketahui dulu dua metode valuasi yang paling umum digunakan, yaitu PER dan PBV. PER atau price to earnings ratio menghitung potensi pertumbuhan earning perusahaan dibandingkan dengan harga sahamnya. Sehingga perusahaan yang belum mencetak laba, valuasinya gak bisa dihitung pakai metode ini. Beberapa sektor yang bisa menggunakan PER antara lain manufaktur, retail, komoditas, properti, dan lain-lain (kecuali perbankan dan infrastruktur).

*EPS = laba bersih / jumlah saham beredar

Selanjutnya, PBV atau price to book value membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan. Umumnya metode PBV bisa dipakai semua perusahaan karena setiap perusahaan memiliki nilai buku. Khususnya, sektor perbankan di mana modal inti menjadi salah satu faktor penilaian kondisi keuangan atau perusahaan lain yang belum memiliki earnings.

Selain kedua metode di atas, masih banyak lagi metode yang dipakai, tetapi biasanya valuasi relatif lah yang paling banyak digunakan seperti PER dan PBV. Untuk pelajari valuasi relatif lainnya, kamu bisa pelajari melalui artikel di bawah ini.

Baca juga: Tips Investasi, Begini Cara Cari Saham Valuasi Terdiskon yang Benar

Ciri-Ciri Saham Diskon

Beberapa investor berpendapat bahwa nilai PBV kurang dari 1 menunjukkan valuasi saham yang murah, sehingga dinilai potensial untuk investasi. Namun, sebenarnya penting untuk perhatikan juga saldo laba yang penggunaannya belum ditentukan di laporan keuangan. Soalnya, semakin tinggi saldonya, semakin besar nilai buku perusahaan.

Untuk itu agar perhitungannya lebih akurat, kita dapat mencari saham yang valuasinya sudah di bawah rata-rata 5 tahun. Artinya, kita harus cari tahu valuasi dari tahun ke tahun untuk kemudian dibandingkan apakah saat ini posisinya lebih rendah dari data historis tadi?

Selain itu, harga saham akan dianggap lebih murah jika valuasinya berada di bawah standard deviasi -2. Contohnya seperti saham berikut ini yang saat ini posisinya ada di bawah garis standard deviasi -2.

Selain membandingkan secara historis, murah atau mahalnya harga saham juga dapat diketahui dengan membandingkan valuasi dari saham-saham yang berada di satu industri yang sama. Misalnya, membandingkan empat big bank, yaitu BMRI, BBRI, BBCA, dan BBNI. Nilai valuasi yang paling kecil menandakan menjadi yang termurah di industrinya. 

Baca juga: 4 Cara Take Profit Saham Investing yang Harus Investor Tahu

Nah, itu tadi cara mencari saham-saham diskon yang penting diketahui value investor. Tertarik belajar saham lebih jauh?

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-