Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconFundamental

4 Cara Take Profit Saham Investing yang Harus Investor Tahu

3 Jan 2023, 15:35 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Satu hal yang kerap terlupakan saat berinvestasi jangka panjang adalah menentukan kapan harus take profit. Padahal, berinvestasi bukan berarti harus hold saham selama-lamanya. Terkadang ada suatu kondisi yang harus diwaspadai karena bisa memengaruhi harga saham secara negatif. Jadi kalau posisinya sudah cuan, lebih baik direalisasikan terlebih dahulu.

Seperti diketahui, keputusan investasi saham itu harus selalu didasari oleh faktor fundamental emitennya. Kalau kita beli karena alasan fundamental, maka jualnya juga karena alasan fundamental. Kinerjanya mesti kita cek, apakah masih solid atau ternyata mulai ada perubahan fundamental? Agar lebih jelas, simak 4 cara take profit saham investing di bawah ini.

Perubahan Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi masuk ke dalam salah satu checklist fundamental saham karena perubahannya akan memengaruhi kinerja suatu emiten. Contohnya, suku bunga, inflasi, nilai kurs rupiah, dan masih banyak lagi.

Tiap emiten dari tiap industri memiliki risikonya masing-masing terhadap fenomena ekonomi. Misalnya, emiten farmasi punya risiko dari nilai tukar rupiah mengingat sebagian besar bahan baku didapat dari impor. Adapun emiten komoditas juga akan terpengaruh dari tingkat demand dan supply global yang membuat harga komoditas berfluktuasi. Sehingga hal ini berpotensi memberi dampak terhadap fundamental ke depannya.

Maka dari itu pastikan kamu memerhatikan kondisi ekonomi terkini untuk mendeteksi adanya perubahan fundamental dari suatu emiten.

Baca juga: Alasan Trading dan Investasi Saham Wajib Pantau Kondisi Makroekonomi

Perubahan Model Bisnis


Selain kondisi ekonomi, cermati pula model bisnis dari saham yang kamu punya. Sebab dalam kondisi tertentu tim manajemen bisa saja mengubah modelnya ke bisnis baru. Baik itu yang berkorelasi maupun tidak dengan bisnis sebelumnya.

Sebagai contoh, beberapa emiten batu bara mulai merambah ke bisnis 'energi bersih' seperti manufaktur EV (electronic vehicle) atau masuk ke bisnis metal. Bisnis baru tersebut tentu akan berdampak pada fundamental perusahaan.

Baca juga: Belajar Analisis Fundamental Part 1: Basic

Rilis Data Fundamental

Rilis data fundamental yang dimaksud bisa berupa laporan keuangan kuartalan, laporan operasional, maupun laporan bulanan. Jika dua faktor sebelumnya berfungsi sebagai antisipasi dan potensi, maka poin ini berfungsi untuk mengonfirmasi.

Apakah potensi yang sebelumnya diperkirakan benar-benar akan berdampak ke kinerja keuangan perusahaan atau tidak? Angka-angka yang muncul pada laporan keuangan akan mencerminkan dampak aktual dari dua fenomena di atas.

Sehingga tidak jarang ketika laporan keuangan dirilis, harga sahamnya naik atau turun signifikan sebagai respons terhadap hasil laporan keuangan yang berada di bawah atau di atas ekspektasi pasar.

Baca juga: Tips Menganalisis Laporan Keuangan Sektor Properti: Investor Wajib Tahu!

Valuasi

Valuasi adalah rasio yang menilai apakah suatu saham dihargai murah atau mahal oleh pasar. Jika nilai rasio lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata industri atau historikalnya, maka saham tersebut undervalue (murah). Sebaliknya jika nilai rasio di atas rata-rata industri atau historikalnya, maka saham masuk ke kategori overvalue (mahal).

Valuasi perusahaan normalnya akan semakin tinggi seiring dengan kenaikan harga saham dari waktu ke waktu. Nah, biasanya investor lebih tertarik untuk beli saat valuasinya murah. Otomatis, kalau valuasinya sudah mahal, maka kepemilikan sahamnya akan dijual karena dinilai sudah tidak lagi menarik.

Baca juga: Belajar Analisis Fundamental Part 4: Valuasi

Demikian adalah 4 cara take profit saham investing. Dapatkan bimbingan investasi saham dari Ellen May dan tim Coach melalui program Emvest.

Emvest adalah program edukasi intensif untuk investasi saham selama dua bulan penuh, disertai saran investasi (referensi saham dan manajemen risiko), mentoring, interaksi, dan bimbingan untuk praktik langsung. Program dimulai 7 Januari 2023.

Selengkapnya klik di sini.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.


Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelFundamental

Kapan Harga Saham Dianggap Diskon? Value Investor Wajib Tahu!

5 Jan 2023, 15:33 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi