Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Telat Investasi Tapi Dapat Rp28 Triliun, Ini Mindset Investasi Shelby Davis

23 Des 2022, 16:47 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image
Sebagian besar dari kita pasti sudah sering dengar nasihat untuk berinvestasi sedini mungkin. Katanya, semakin dini, semakin baik karena potensi pengembalian yang bisa didapat akan semakin besar. Teori ini terbukti benar adanya jika kita melihat perjalanan investasi seorang Warren Buffett sejak dia kecil.

Menariknya, investor bernama Shelby Davis berhasil masuk Forbes 400 orang terkaya dunia meskipun baru mulai berinvestasi saat berusia 38 tahun. Dalam rentang waktu yang lebih singkat dari Warren Buffett, Davis berhasil memaksimalkan portofolio investasi yang dia miliki.

Hingga hari kematiannya, nilai investasi Davis menggulung hingga 18.000 kali lipat. Modal awal sebesar US$500 ribu yang dia pakai telah bertumbuh menjadi US$900 juta (setara nilai saat ini Rp28 triliun). Angka yang sangat fantastis.

Lantas, apa rahasia di balik kesuksesan Shelby Davis? Hal apa saja yang bisa dipelajari oleh investor ritel? Langsung saja simak selengkapnya di artikel ini.

Ulasan Singkat Perjalanan Shelby Davis

Shelby Davis pertama kali berinvestasi saham pada tahun 1947 menggunakan modal sebesar US$500 ribu. Sebagian isi portofolionya adalah saham asuransi, saham yang saat itu kurang diminati oleh pasar. Alasannya karena Davis pernah bekerja di industri asuransi selama beberapa tahun, sehingga dia memiliki pemahaman yang baik tentang cara kerja industri tersebut. Ditambah, valuasi sahamnya berada di bawah book value dan kinerja keuagan yang dinilai cukup atraktif.

Ketika indeks Dow Jones turun 24% pada tahun 1947-1949, 7 saham asuransi Davis justru naik lebih dari 4 kali lipat. Alhasil kekayaan bersihnya melonjak pesat pada pertengahan 1950-an. Saham-saham tersebut terus bertumbuh hingga US$1,6 juta atau naik 32 kali lipat. Bukan tanpa alasan, hal tersebut didorong oleh sentimen dari pendapatan perusahaan asuransi yang meningkat pesat.

Sayangnya, perjalanan investasi Shelby Davis ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Waktu itu ada beberapa kejadian dan perubahan ekonomi yang membuat dirinya merugi. Mulai dari perang Korea hingga lonjakan inflasi. Kedua hal ini memengaruhi kinerja perusahaan asuransi yang membuat biaya perbaikan mobil dan klaim kecelakaan menjadi lebih mahal.

Akhirnya dia memutuskan untuk memanfaatkan kondisi tersebut untuk membeli kembali saham-saham bagus yang terdiskon. Antara tahun 1973-1975, nilai portofolionya menyusut dari US$50 juta menjadi US$20 juta. Namun, begitu kondisi pasar pulih, saham-saham Davis juga ikut naik. Lagi-lagi saat pasar crash di tahun 1987 Davis menambah porsi sahamnya.

Shelby Darvis meninggal tahun 1994. Pada saat kematiannya, hasil investasi miliknya selama bertahun-tahun sudah mencapai US$900 juta.

Baca juga: Tips Trading Saham Buat Kamu yang Belum Siap Risiko

Strategi Investasi Shelby Davis

Investasi di perusahaan yang berkualitas dan undervalue

Strategi investasi Shelby Davis sedikit banyak telah terpengaruh oleh Benjamin Graham. Davis merupakan value investor yang mengedepankan perusahaan-perusahaan berkualitas dengan harga saham yang murah secara valuasi.  

Dia melakukan analisis pada sejumlah perusahaan asuransi untuk menemukan saham dengan rasio PER (price to earnings) dan PBV (price to book value) yang rendah. Tolok ukur valuasi yang dia terapkan untuk perusahaan asuransi adalah rasio PBV di bawah 1.

Selain itu Davis menyukai perusahaan yang digawangi oleh tim manajemen yang baik. Bahkan dia sesekali pergi menemui manajemen perusahaan untuk bertanya mengenai hasil saat ini dan rencana untuk masa depan. Menurutnya manajemen yang baik adalah kunci utama bisnis yang sukses. Jika sebuah perusahaan memproyeksikan pertumbuhan jangka panjang tanpa rencana yang jelas, hal ini menjadi tanda negatif.

Investasi dengan leverage murah

Bagi Davis berinvestasi dengan leverage (pinjaman/margin trading) bukanlah hal yang buruk. Beberapa kali Davis membeli saham dengan fasilitas leverage yang bagus, yakni leverage yang bunganya lebih rendah dan yang tidak memiliki aturan force sell.

Saat ini rata-rata broker memang memiliki aturan force sell jika harga saham turun. Namun, pada saat itu Davis menggunakan leverage dari New York Stock Exchange dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Pembayaran bunganya juga bisa dikurangkan dari pajak.

Perlu dicatat, hal ini tidak bisa ditelan mentah-mentah. Sebaiknya investor ritel fokus untuk mengasah skill dulu karena margin trading sangat berisiko.

Beriorientasi jangka panjang

Saat berinvestasi, Davis bukan tipe investor yang sering keluar-masuk satu saham yang sama.  Sebagian besar koleksi sahamnya terus di-hold dalam jangka waktu yang lama. Dengan begitu dia bisa mengurangi biaya-biaya tambahan yang dikenakan saat melakukan transaksi.

Baca juga: Belajar dari Kegagalan Ray Dalio di Pasar AS dan Mindset yang Bisa Dipelajari

Mindset Investasi yang Ditanamkan

Menabung untuk berinvestasi lebih banyak

Shelby Davis dikenal sebagai orang yang frugal, alias hemat. Ketika sepatu tuanya sudah usang, dia memilih untuk memperbaikinya dengan selotip dan lem. Dia juga tidak suka membuang-buang kertas dengan menulis di belakang amplop bekas atau sobekan kertas yang dibuang.

Kebiasaan ini dia lakukan bukan untuk menggunakan lebih sedikit uang. Hanya saja Davis menghargai setiap nilai uang yang sebenarnya bisa  diinvestasikan dan menghasilkan nilai lebih besar.

Bahkan, ketika cucunya minta dibelikan hot dog seharga satu dolar, Davis bilang:

“Kamu sadar gak, kalau uangnya diinvestasikan dengan bijak, nilainya akan berlipat ganda setiap lima tahun? Nanti saat kamu berusia seperti kakek, dalam 50 tahun, satu dolar akan bernilai US$1.024. Apakah kamu selapar itu sampai-sampai harus makan hot dog seharga US$1.000 dolar?”.

Terlepas dari gaya hidupnya yang frugal, Shelby Dravis beramal hingga jutaan dolar.

Bear market adalah sahabat investor

Davis sering kali membeli saham saat harganya jatuh dalam. Dia berpikir kalau market sedang crash, maka dia bisa beli lebih banyak saham bagus dengan harga yang murah. Menurutnya, momen ini dapat menghasilkan keuntungan besar bagi investor. Sayangnya, tidak semua orang tahu dan akan baru sadar saat posisi pasar sudah bullish.

Perencanaan yang jelas itu penting

Selama berkarier, Davis menulis sebuah buletin mingguan, tapi hanya diminati oleh sedikit orang. Ketika ditanya cucunya mengapa dia tetap menulis buletin tersebut, Davis menjawab:

“Ini bukan untuk pembaca. Ini untuk diri kita sendiri. Menuliskan ide di atas kertas mendorong Anda untuk memikirkan segalanya dengan matang.”

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa perencanaan yang jelas itu penting. Misalnya, sebelum mulai trading dan investasi, buat trading plan dulu supaya strategi yang dipakai menjadi lebih terarah dan sesuai dengan tujuan. Sehingga kita terdorong untuk lebih objektif saat mengambil keputusan di pasar.

Baca juga: Begini Perbedaan Laba Kotor, Laba Operasional, dan Laba Bersih

Mau mulai perjalanan investasi seperti Shelby Davis? Yuk, mulai praktik dan belajar dari sekarang dibimbing oleh Coach Emtrade!

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

 -RE-


Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Awali Tahun 2023 dengan Mindset dan Strategi Investasi yang Tepat

29 Des 2022, 14:06 WIB
article
ArtikelInsight

5 Aspek Penting yang Bikin Kita Kaya dan Bahagia Seutuhnya

23 Nov 2022, 09:07 WIB
article
ArtikelInsight

Belajar dari Kegagalan Ray Dalio di Pasar AS dan Mindset yang Bisa Dipelajari

30 Agu 2022, 15:46 WIB
ray dalio
ArtikelInsight

Jadi Orang Terkaya, Inilah Sumber Kekayaan Hartono Bersaudara

15 Agu 2022, 16:10 WIB
kekayaan hartono bersaudara
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi