Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconFundamental

Begini Perbedaan Laba Kotor, Laba Operasional, dan Laba Bersih

20 Des 2022, 14:04 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image
Ada tiga jenis laba dalam laporan keuangan, yakni laba kotor, laba operasional, dan laba bersih. Nah, masalahnya, apa nih perbedaan ketiga jenis laba tersebut? Lalu, mana yang paling penting untuk diperhatikan?
Mari kita ulas satu-satu dari jenis laba tersebut di artikel ini.

Laba Kotor (Gross Profit)

Laba kotor merupakan hasil selisih antara penjualan/pendapatan dengan biaya yang terkait langsung dengan produksi benda/jasa. Umumnya, biaya yang terkait langsung itu juga disebut beban pokok penjualan (BPP) atau cost of goods sold (COGS). BPP bisa melibatkan biaya langsung pegawai maupun materi atau bahan baku langsung.


Laba kotor bermanfaat untuk memantau biaya produksi benda/jasa setiap perusahaan. Investor umumnya akan membandingkan COGS satu perusahaan dengan perusahaan lain.

Laba Operasional (Operating Profit)

Laba operasional adalah angka setelah laba kotor setelah dikurangi oleh biaya-biaya operasional untuk mendukung usaha tersebut.

Biaya yang mengurangi laba operasional termasuk juga biaya tetap dan biaya tidak tetap. Contoh biaya tetap adalah biasa sewa, dan asuransi. Sementar itu, biaya variabel biasanya melibatkan biaya pengiriman, keuangan, amortisasi hingga depresiasi.

Laba Bersih (Net Income)

Tahap terakhir yang memberikan informasi angka bersih yang dihasilkan dari sebuah usaha setelah dikurangi biaya pokok, biaya tetap, pajak, dan biaya variabel adalah laba bersih. Bahasa sederhananya: profitnya.
Bagi investor, laba bersih biasanya akan dianggap angka paling material dalam usaha dikarenakan banyaknya rasio keuangan yang terkait dengan angka ini. Salah satunya adalah dividen, yang nilainya akan terus diminati oleh investor

Perbedaan Kritikal dari Ketiga Jenis Laba tersebut

Semua akan bergantung pada jenis industrinya mengingat setiap industri memiliki sudut pandang dan karakter yang berbeda-beda dalam menafsir laba itu sendiri. Bagi beberapa sektor, semakin besar laba kotor akan bagus. Namun, bagi sektor yang memiliki tingkat kelas persaingan sempurna, tingginya laba kotor justru berpotensi menurunkan potensi penjualan seperti misalnya di sektor retail.

Namun ingat, prinsip sederhana dalam membaca laba dapat disimpulkan secara sederhana sebagai berikut:
  • Terkait benda/jasa yang dijual, adalah bagian menghitung laba kotor
  • Terkait hasil operasional, adalah bagian menghitung laba operasional
  • Hasil bersih setelah pajak, adalah bagian menghitung laba bersih.

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.


-WS-


Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.

Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Deretan Saham Big Caps yang Terdiskon, Mana yang Potensial?

18 Apr 2024, 16:47 WIB
article
ArtikelInsight

Adu Kuat Kinerja Big Bank Hingga November 2023

17 Jan 2024, 08:59 WIB
article
ArtikelFundamental

Berapa Beban Operasional Emiten yang Ideal? Baca Penjelasannya di Sini

3 Jan 2023, 13:32 WIB
article
ArtikelFundamental

Kepentingan Non-Pengendali pada Laporan Keuangan itu Apa sih?

27 Des 2022, 18:31 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi