Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Saham PTPP ARB, Ternyata Karena Notasi “M” dari Bursa

14 Des 2022, 15:44 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Volatilitas harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) mengguncang tingkat kepercayaan diri pemegang saham dalam beberapa hari terakhir. Saham PTPP telah turun 8% hanya dalam 1 pekan terakhir atau telah terdepresiasi hingga mencapai 19% dalam satu bulan terakhir.

Ada apa dengan PTPP? Berikut sejumlah poin kritis terkait beberapa sorotan pada saham PTPP dalam beberapa hari terakhir sekaligus analisisnya.

1.  Gugatan PKPU oleh dua Vendor perusahaan

PTPP secara resmi digugat oleh CV Surya Mas dan M. Yasser dengan nomor registrasi 361/Pdt.SusPKPU/2022/PN Niaga Jkt.Pst. atas beberapa kewajiban yang disebut belum dipenuhi oleh PTPP. Meski manajemen mengklaim bahwa perusahaan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang ada pada vendor tersebut, perusahaan tetap berjanji akan mengikuti proses persidangan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Analisis:

Meski digugat oleh vendornya, manajemen memberi klarifikasi bahwa nilai dari gugatan tersebut tidak mencapai 20% dari ekuitas perusahaan atau hanya senilai Rp3,1 miliar. Atas dasar itu, kami menilai bahwa reaksi pelaku pasar terlalu berlebihan terhadap saham PTPP yang merupakan salah satu BUMN konstruksi dengan kondisi balance sheet paling solid diantara peersnya.


2. Tantangan Keberlanjutan Pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) 

Beberapa media asing sebelumnya telah menyoroti beberapa risiko atas pembangunan IKN yang disebut menghadapi dinamika dan persoalan yang material dalam hal pendanaan hingga risiko politik yang tidak dapat diprediksikan. Potensi perlambatan ekonomi serta tingginya tingkat suku bunga juga disebut sebagai tantangan yang akan dihadapi sektor konstruksi di tahun 2023.

Analisis: 

PTPP telah mengamankan total nilai kontrak sebesar Rp1,4 triliun atau 6,67% dari Rp21 triliun yang dianggarkan pada tahun 2022. Beberapa sumber menyebutkan bahwa pembangunan konstruksi dasar sedang dijalankan hingga per bulan Oktober 2022. 

Secara keseluruhan, proyek konstruksi dasar memang on track dengan masterplan pemerintah. Namun, kami mengakui beberapa risiko terutama risiko politik yang memang menjadi katalis negatif bagi kelanjutan proyek IKN di masa yang akan datang. Meski beberapa survei kandidat Calon Presiden dinilai akan mendukung keberlanjutan proyek IKN pemerintahan saat ini, namun risiko politik tersebut masih tetap perlu diantisipasi.

Di sisi lain, kami menilai realisasi investasi asing baru akan masuk pada tahun 2023 mendatang sejalan dengan selesai dibangunnya proyek infrastruktur dasar sebagai jaminan berlanjutnya progress pembangunan IKN. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk menargetkan 80% pendanaan IKN dari kerja sama usaha serta pemodal asing.


3. Petinggi BUMN konstruksi ditahan KPK

Sentimen ketiga diprediksikan juga membuat efek pesimisme oleh pelaku pasar bagi sektor konstruksi. Ditangkapnya Direktur Operasional Waskita Karya membuat beberapa saham konstruksi lain harus ikut merasakan efek domino dari stigma korupsi di tubuh BUMN konstruksi, termasuk PTPP.

Analisis:

Sentimen eksternal ini merupakan hal yang diluar dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, setiap dampak yang dihasilkan dari berita tersebut dinilai tidak memberikan efek apapun bagi bisnis dalam jangka panjang. 


Apa yang Harus Dilakukan?

Tingginya intensitas sentimen negatif pada saham konstruksi memang memaksa beberapa investor melakukan aksi profit taking secara masif. Namun, jika berbicara tentang kinerja bisnis PTPP hingga September 2022 maka penurunan saham saat ini dinilai tidak logis. Sebagai catatan, PTPP membukukan laba bersih mencapai Rp129,4 miliar atau meningkat 8,96% YoY hingga September 2022.

Disisi lain, beberapa investor membandingkan kejadian gugatan PKPU PTPP dengan WSBP yang hingga saat ini perdagangan sahamnya masih dinonaktifkan (suspend). Namun membandingkan PTPP dengan WSBP tentu sangat tidak relevan jika diukur dari rasio profitabilitasnya.

Maka dari itu, meski downside risk dari saham PTPP masih terbentang lebar dalam jangka pendek, namun kami menilai turunya harga saham cenderung berlebihan jika dilihat dari beberapa faktor yang telah disebut sebelumnya. Dalam jangka panjang, PTPP sendiri memiliki peluang upside yang cukup atraktif dinilai dari potensi dari berlanjutnya pembangunan IKN, Progress pembangunan di Kawasan Industri Terpadu Batang, hingga beberapa proyek strategis nasional lainnya.

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-WS-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.


Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi