Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Saham EXCL Anjlok karena Right Issue, Ternyata Ini Alasannya

13 Des 2022, 18:21 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

EXCL menjadwalkan pelaksanaan right issue pada esok hari tanggal 14 Desember 2022 yang bertepatan dengan jadwal cum-right di pasar reguler. Sejak prospektus right issue EXCL diterbitkan pada tanggal 7 Desember, saham EXCL sudah turun 9,0% ke harga 2020 pada penutupan hari ini (13/12). Kenapa sahamnya turun signifikan menjelang right issue?

Penurunan tersebut mengakumulasi penurunan sejak awal tahun (ytd) sebesar 36,3%. Right issue EXCL kali ini dinilai menjadi sentimen negatif bagi harga saham jangka pendeknya karena beberapa alasan berikut:

1.      Harga Pelaksanaan Rendah

Right issue EXCL akan dilaksanakan pada harga Rp2.080/lembar, artinya investor yang memiliki hak right issue dapat menebus saham yang baru diterbitkan perusahaan pada harga tersebut. Jika dibandingkan dengan harga saat pengumuman, harga pelaksanaannya berada 6,3% dibawah harga pasar saat itu.

Harga pelaksanaan yang lebih rendah dari harga pasar tersebut menjadi katalis negatif bagi pergerakan harga saham jangka pendeknya.

2.     Dana Hasil Right Issue akan Digunakan untuk Membayar Utang

Dalam prospektus manajemen mengungkapkan bahwa dana sebesar Rp4,99 triliun yang berpotensi didapatkan dari aksi korporasi tersebut seluruhnya akan digunakan untuk membayar utang. Meskipun penggunaan tersebut memiliki dampak positif berupa struktur modal yang membaik dan biaya bunga yang lebih kecil, investor juga melihat bahwa right issue tersebut bukan digunakan untuk aktivitas produktif seperti ekspansi bisnis.

Selain alasan kenapa right issue tersebut memiliki katalis negatif, terdapat informasi seputar right issue lain yang perlu diperhatikan:

 

Jadwal Right Issue

EXCL menjadwalkan cum-right pada tanggal 14 Desember untuk pasar reguler, artinya investor yang memegang saham EXCL hingga penutupan tanggal 14 akan mendapatkan hak right issue yang haknya dapat diperdagangkan dan dieksekusi (tebus) mulai tanggal 20 hingga 26 Desember tahun ini.

BACA JUGA: Santa Claus Rally vs January Effect, Mana yang Lebih Cuan?

Sedangkan penyesuaian harga teoritisnya akan dilaksanakan pada ex-right tanggal 15 Desember yang berarti efek dilusi bagi pemegang saham akan dirasakan pada tanggal tersebut. 



Harga Teoritis di Rp2.031/saham

Idealnya perhitungan harga teoritis right issue diperoleh dari harga penutupan saat cum-right. Namun apabila menggunakan asumsi harga penutupan saat ini (13/12) di Rp2.020/saham dan rasio right issue sebesar 25.000 : 5.633 (lama:baru) harga teoritis right issue EXCL berada di Rp2.031/saham yang akan disesuaikan pada saat opening ex-right. Jika dibandingkan dengan harga pasar saat ini, penyesuaian harga teoritis tersebut relatif tidak terlalu signifikan.

 

Tenang, Ada Pembeli Siaga

Right issue EXCL kali ini, EXCL dan induk perusahaannya, Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd akan menjadi pembeli siaga. Artinya ketika terdapat hak right issue dari investor yang tidak dilaksanakan, kedua pihak tersebut akan membeli sisa sahamnya yang akan dilaksanakan pada 30 Desember mendatang.

Sehingga aksi korporasi ini dapat dipastikan tidak ada saham residu yang tersisa dari penerbitan 2,4 miliar saham baru EXCL.

 

Dampak Terhadap Fundamental Perusahaan

Right issue ini kami nilai sebagai salah satu efek multiplier dari aksi M&A atas 66,03% kepemilikan Link Net Tbk (LINK) pada Januari lalu. Melihat pada saat itu, EXCL mengakuisisi LINK senilai Rp8,72 triliun dengan kombinasi dana internal perusahaan dan pembiayaan utang baru. Terlihat pada utang berbunga perusahaan di September 2022 sebesar Rp16,1 triliun, naik 55% dibandingkan posisi bulan September tahun sebelumnya di Rp10,4 triliun.

Suntikan dana dari right issue kali ini sebesar Rp4,99 triliun yang seluruhnya digunakan untuk membayar utang akan berdampak signifikan bagi struktur modal perusahaan. Dimana utang dengan bunga floating atau mengikuti besaran suku bunga dapat dilunasi 44%nya. Sehingga kondisi tersebut akan mengurangi risiko beban bunga EXCL di tengah trend kenaikan suku bunga Bank Indonesia.



Bagaimana potensi EXCL untuk investasi dan trading? Temukan strateginya di member VIP Emtrade


Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-AVV-

emtrade.id/disclaimer


Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

BEI Terapkan Mekanisme Full Call Auction, Simak Dampaknya ke Investor

26 Mar 2024, 12:18 WIB
article
ArtikelInsight

ADRO Punya Proyek EBT Jumbo, Begini Prospeknya

22 Mar 2024, 13:35 WIB
article
ArtikelInsight

Skema Right Issue INCO dan Proyek Jumbo yang Sedang Berlangsung

21 Mar 2024, 13:25 WIB
article
ArtikelInsight

BRIS: Ekspansi ke Arab Saudi Hingga Masuk Top 10 Bank Syariah di Dunia

19 Mar 2024, 14:26 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi