Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

UNTR Mau Ekspansi ke Bisnis Nikel dan Kurangi Batu bara, Begini Prospeknya

9 Des 2022, 17:12 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Mengikuti jejak emiten batubara lain, UNTR akhirnya memutuskan masuk ke bisnis green energy melalui segmen bisnis baru di sektor tambang nikel. Pada 29 November 2022, manajemen UNTR mengungkapkan langkah strategis kedepan untuk mengurangi porsi pendapatan dari batubara dengan mengembangkan bisnis metalnya seperti emas, tembaga, dan nikel.

Manajemen menargetkan akan memangkas porsi pendapatan batubara dari yang saat ini 75% menjadi 50% saja di tahun 2030 dengan langkah menambah bisnis baru di sektor metal. Saat ini perusahaan sedang aktif mencari tambang nikel di Indonesia, mencari setidaknya 2 juta cadangan emas baru, serta mencari aset tembaga di Australia atau Kanada. Sehingga perusahaan tidak akan menambah investasi di segmen bahan bakar fosil, meskipun belum terlihat ada rencana menjual aset terkait.

Langkah Awal, UNTR akan Akuisisi Tambang Nikel

6 Desember lalu perusahaan mengumumkan langkah pertamanya untuk masuk ke bisnis nikel, dimana UNTR akan mengakuisisi 2 perusahaan yang bergerak pada komoditas nikel bernama PT Stargate Pasific Resources dan PT Stargate Mineral Asia, masing-masing sebesar 90% sahamnya.

Sekilas tentang Stargate Pasific dan Minerals:

PT Stargate Pasific Resources (SPR)

SPR merupakan perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara yang memiliki letak di pusat regional pertambangan nikel di Indonesia serta memiliki kedekatan lokasi dengan smelter besar yang dimiliki Tsingshan Grup dan Virtue Dragon.

Mengutip dari website perusahaan, SPR memiliki informasi operasional sebagai berikut:

-      Luas kawasan tambang (IUP)        : 1.213 hektar

-      Cadangan mineral

  • Resource             : 146,1 juta ton
  • Reserve Limonite   : 92,2 juta ton
  • Reserve Saprolite   : 23,2 juta ton


- Kapasitas produksi dan shipping (target)

  • Bijih nikel high grade              : 2,4 juta/tahun
  • Bijih nikel medium & low grade  : 4,0 juta/tahun

PT Stargate Mineral Asia (SMA)

SMA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolah (smelter) untuk mineral nikel, memproses bijih nikel menjadi Nickel Pig Iron (NPI). Fasilitas tersebut terletak di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, berdekatan dengan tambang dari SPR yang sekaligus menjadi pemasok bijih nikel smelter SMA.

Smelter yang dimiliki SMA memiliki spesifikasi sebagai berikut:

-      Konstruktor              : Sinosteel

-      Teknologi                : 2 lines Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF)

-      Kapasitas                : 130.740ton/tahun

-      Tingkap pemurnian     : 93% bijih nikel ke NPI


Meski demikian, saat ini smelter SMA masih dalam proses pembangunan yang ditargetkan selesai pada akhir 2023 dan mulai aktivitas operasional di 1 Januari 2024.



Nilai akuisisi 2 perusahaan tersebut sebesar US$271,8 juta atau setara dengan Rp4,28 triliun, meskipun masih mungkin untuk berubah seiring dengan nilai kurs, utang perusahaan dan penyesuaian modal kerja. Nilai tersebut cukup mudah untuk didanai oleh kas internal perusahaan, mengingat UNTR memiliki posisi kas sebesar Rp43,4 triliun pada September lalu.

Meski demikian proses akuisisi bukan langkah instan hingga nantinya UNTR dapat mencatatkan pendapatan nikel pertamanya. Perusahaan masih harus memenuhi persyaratan pendahuluan yang jatuh tempo 4 bulan kedepan.

Dampak ke UNTR, Potensi Tambahan Pendapatan 19,5 triliun

Jika proses akuisisi tersebut selesai dan laporan keuangan SPR dan SMA sudah terkonsolidasi ke UNTR, maka akan ada tambahan pendapatan baru dari bisnis nikel yang sebelumnya belum dimiliki perusahaan. Melalui asumsi kapasitas produksi SMA sebesar 130ribu ton NPI per tahun, serta asumsi harga jual konservatif sebesar US$10.000/ton maka UNTR berpotensi pendapatan sebesar US$1,3 miliar, setara dengan Rp19,5 triliun.

Apabila membandingkan dengan pendapatan UNTR di 9 bulan pertama tahun ini yang disetahunkan, maka pendapatan dari nikel tersebut akan berkontribusi 16,0% dari total pendapatan tahunan UNTR, meskipun sebagian besar masih ditopang oleh penjualan batubara batubara dan alat berat.

Dengan adanya tambahan bisnis nikel tersebut, bagaimana potensi UNTR untuk investasi dan trading? Temukan strateginya di member VIP emtrade.

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-AVV- 

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

13 Mar 2024, 15:55 WIB
article
ArtikelInsight

Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN

19 Feb 2024, 14:10 WIB
article
ArtikelInsight

Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play

21 Nov 2023, 12:01 WIB
article
ArtikelInsight

Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?

24 Okt 2023, 17:14 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi