Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconFundamental

Cara Menghitung Laba Rugi Perusahaan untuk Cari Saham Potensial

30 Nov 2022, 15:22 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Sebagai investor, sudah sewajarnya kita mencermati hasil laporan keuangan perusahaan untuk mengukur kinerjanya. Salah satu bagian dalam laporan yang harus diperhatikan adalah laba rugi. Bagian ini menunjukkan bagaimana performa perusahan dalam mencetak keuntungan pada periode waktu tertentu.

Maka dari itu pada artikel ini kita akan mempelajari cara menghitung laba rugi perusahaan. Simak bahasannya sampai selesai, ya!

Pembentuk Laba Perusahaan

Komponen laba rugi (komponen yang ada di laporan keuangan bagian laba rugi):

  • Pendapatan operasional: pendapatan utama dari operasional bisnis perusahaan. Berkaitan erat dengan model bisnis.

  • Pendapatan investasi yang belum direalisasikan: pendapatan yang didapat dari hasil investasi, seperti di saham, properti, dan lain-lain. Contohnya seperti BUKA yang berhasil membukukan net profit pada kuartal III/2022 karena ditopang oleh i keuntungan investasi yang belum direalisasikan di PT Allo Bank Tbk. (BBHI) senilai Rp5,13 triliun.

  • Pendapatan penjualan aset: pendapatan dari divestasi aset. Aset ini ada banyak macamnya bisa berupa anak usaha, bangunan, tanah, properti, dan lain-lain. Contohnya seperti ASII di tahun 2020 silam. Perusahaan memperoleh keuntungan dari hasil penjualan saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) senilai Rp5,88 triliun.

  • Pendapatan keuangan: sisa dari beban keuangan

  • Bagian laba dari entitas asoasiasi: profit yang didapat dari entitas perusahaan patungan dengan pihak lain dan sebagainya. Seperti, ASII yang mendapatkan bagian laba dari entitas asosiasi PT Astra Honda Motor karena memiliki saham sebanyak 55%. .

Intinya, ada dua cara agar perusahaan mencetak profit, yaitu meningkatkan pendapatan atau menghemat pengeluaran beban operasional (efisiensi). Akan lebih bagus kalau keduanya jalan beriringan.

Baca juga: Belajar Analisis Fundamental Part 2: Laporan Keuangan

Cara Menghitung Laba Rugi Perusahaan

Operasional yang dilakukan perusahaan dalam satu periode waktu idealnya harus menghasilkan net profit yang positif. Jika tidak, itu berarti perusahaan merugi. Artinya, operasional kurang efektif dan manajemen kurang baik. Tapi kalau labanya positif, ini bisa menjadi sinyal yang bagus karena bisa dipakai lagi untuk tambahan modal ataupun pembagian dividen ke pemegang saham.

Rumus menghitung laba rugi sangat sederhana. Jika tadi dijelaskan profit berasal dari beberapa jenis pendapatan, maka untuk mengetahui besaran net profit yang diperoleh perusahaan kita harus mengurangi perolehan pendapatan dengan semua beban yang ada.

Laba bersih = pendapatan – beban

cara menghitung laba rugi perusahaan

Namun, apabila dilihat langsung dari laporan keuangan, perusahaan biasanya akan memaparkan secara rinci mulai dari pendapatan atau revenue yang dikurangi dengan cost of sales. Nantinya akan menghasilkan gross profit.

Kemudian gross profit akan dikurangi dengan beban-beban yang meliputi kegiatan operasional perusahaan. Ini akan berbeda di setiap laporan keuangan tergantung dari jenis dan sektor perusahaan. Biasanya terdiri dari beban administrasi, depresiasi, riset dan pengembangan, keuangan, dan lain sebagainya. Setelah dikurangi, akan didapat operating profit atau earnings before interest and taxes (EBIT).

Cara menghitung laba rugi perusahaan selanjutnya angka EBIT dikurangi dengan interest expenses dan interest income. Hasilnya disebut dengan istilah profit before taxes atau laba sebelum pajak. Sehingga masih perlu dikurangi lagi dengan beban pajak. Baru bisa diketahui berapa net profit yang diperoleh atau biasa disebut laba tahun berjalan.

Baca juga: Net Profit vs Cash Flow, Lebih Penting Mana?

Yang Perlu Diperhatikan

Setelah memahami cara menghitung laba rugi perusahaan, ketahui pula bahwa perusahaan yang membukukan penurunan profit tidak serta-merta menandakan bahwa kinerjanya buruk. Sebab, ada kalanya perusahaan melakukan perbaikan sistem kerja, baik dari sisi manajemen maupun operasional. Pada gilirannya hal ini akan membawa dampak pada profit yang menurun.

Berlaku sama dengan kenaikan profit yang tinggi belum tentu mencerminkan kinerja yang baik. Soalnya, bisa saja kenaikan tersebut didorong oleh faktor di luar pendapatan, seperti efisiensi hingga penjualan aset.

Pembahasan selengkapnya bisa kamu baca di artikel berikut ini.

Baca juga: Laba Bersih Meroket Jaminan Fundamental Emiten Bagus? Begini Faktanya

Setelah baca artikel ini semoga kamu jadi semakin paham tentang cara menghitung laba rugi perusahaan, ya! Nah, kalau kamu tertarik untuk belajar saham lebih jauh sekaligus dapat trading signal, upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi