Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

BBCA All Time High Lagi, Ternyata Ini Rahasianya

28 Nov 2022, 11:05 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Pergerakan harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada 28 November 2022 bergerak atraktif dan berhasil mencetak level tertinggi sepanjang masa lagi di Rp9.075 per saham pada sesi 1 perdagangan. Kira-kira hal apa saja yang mendorong kenaikan harga saham BBCA? 


BBCA, Emiten Bank Besar dengan Likuiditas Paling Longgar


Menurut kami, alasan BBCA berhasil bergerak atraktif karena memiliki likuiditas yang melimpah. Hal ini terlihat dari posisi loan to deposit ratio (LDR) di 63% per Akhir September 2022, atau terendah dibandingkan bank berkapitalisasi besar lainnya di Indonesia (Figure 1). 


Figure 1. Loan to Deposit 4 Big Bank 


Source : Company Data, Data diolah Emtrade


Likuiditas yang melimpah berarti BBCA memiliki ruang yang lebih besar dalam ekspansi kredit dan bisa menjaga cost of fund tetap murah, sehingga margin tetap positif yang nantinya berdampak ke profitabilitas yang semakin solid. 


Komitmen BBCA Tidak Buru-buru Naikkan Suku Bunga Kredit 


Likuiditas BBCA yang melimpah ini juga memberikan lagged effect bagi suku bunga pinjaman dan simpanan di tengah risiko kenaikan suku bunga BI. Manajemen BBCA juga mengungkapkan komitmennya untuk tidak terburu-buru dalam menaikkan suku bunga pinjaman paling tidak sampai akhir tahun 2022. 


Komitmen BBCA tersebut kami nilai rasional dan punya dampak yang positif baik untuk manajemennya dan ekonomi nasional, didorong oleh minat kredit akan tetap terjaga seiring penyaluran kredit yang ekspansif dan akselerasi pemulihan ekonomi nasional terus bergerak ke arah positif.. 


Baca juga : Review Kinerja Kuartal III/2022 BBCA 


Inflow Asing Masih Deras 


Alasan selanjutnya, menurut kami naiknya harga saham BBCA sebagian terdorong dari adanya arus masuk dari investor asing yang masih cukup deras. Selama year-to-date, inflow asing ke BBCA mencapai Rp 9,74 triliun dari seluruh market.


Tidak heran, adanya Inflow dana investor asing ini didukung oleh fundamental BBCA yang memiliki tingkat profitabilitas yang cukup solid. Misalnya, berdasarkan hasil kinerja selama 9 bulan pertama 2022, BBCA tercatat membukukan pendapatan bunga bersih naik 9,3% secara tahunan menjadi Rp 46,09 triliun, dengan laba bersih naik 24,8% secara tahunan menjadi Rp 28,95 triliun.


Sentimen Pembagian Dividen Interim 


Selain itu, alasan lain yang membuat pergerakan BBCA atraktif adalah sentimen pembagian dividen interim. BBCA diketahui akan membagikan dividen interim sebesar Rp 35 per lembar saham untuk laba bersih tahun buku 2022 (periode 1 Januari sd 30 September 2022). 


Berdasarkan asumsi harga hari ini (28/11) di Rp 9075 per lembar saham, maka akan mengimplikasikan potensi dividend yield yang diterima investor sekitar 0,38%. Walaupun terbilang cukup kecil, namun BBCA ini merupakan emiten yang rajin membagikan dividen dengan konsistensi selama 21 tahun terakhir. 


Adapun untuk jadwal pembagian dividen interim BBCA, sebagai berikut : 

  • Cum dividen di pasar reguler : 1 Desember 2022 

  • Ex dividen di pasar reguler : 2 Desember 2022 

  • Recording date : 5 Desember 2022 

  • Pembayaran dividen : 20 Desember 2022 


Sebagai investor, kita perlu juga perlu mengantisipasi pergerakan harga yang lebih volatil pas cum date, kemudian risiko terjadi koreksi pas ex date. Terlebih harga saham BBCA sudah mencapai all time high lagi, sehingga sudah rawan terjadi aksi profit taking. 


Mau belajar trading dan investasi saham secara praktis? yuk upgrade ke VIP member Emtrade. 

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-TN-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.

Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

13 Mar 2024, 15:55 WIB
article
ArtikelInsight

Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN

19 Feb 2024, 14:10 WIB
article
ArtikelInsight

Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play

21 Nov 2023, 12:01 WIB
article
ArtikelInsight

Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?

24 Okt 2023, 17:14 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi