Jadi bebas finansial, siapa yang tak mau? Sudah jadi rahasia umum alasan terbesar seseorang bekerja keras di masa muda adalah untuk mencapai titik kenyamanan secara finansial. Mampu memenuhi segela kebutuhan hidup, keinginan, dan berinvestasi lebih banyak uang untuk mengakumulasikan nilai kekayaan dengan harapan bisa hidup bahagia.
Namun, jarang yang sadar bahwa uang bukanlah satu-satunya aspek yang menentukan kebahagiaan seseorang. Selagi memupuk pundi-pundi kekayaan, penting untuk menyeimbangkan lima aspek dalam hidup. Apa itu? Berikut adalah lima aspek yang akan bikin kita bahagia seutuhnya beserta kaitannya dengan kebahagiaan.
Rohani
Aspek pertama yang pastinya tidak boleh terlewat adalah memprioritaskan hubungan dengan Tuhan. Dengan begitu kita bisa lebih memahami apa itu arti hidup dan tujuan hidup yang sebenarnya ingin dicapai. Otomatis hati dan pikiran akan jauh lebih tenang dan tidak mudah merasa gelisah.
Selain itu sadar akan pentingnya melihat kehidupan dari segala arah memungkinkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih bersyukur. Jen Sincero melalui bukunya yang berjudul You Are a Badass at Making Money menuliskan bahwa rasa syukur membuat kita menjadi lebih semangat dalam menghadapi situasi apa pun. Ketika rasa sesal menarik lebih banyak kebenciaan, rasa syukur dapat memotivasi seseorang untuk mendapatkan kesempatan-kesempatan baru di luar sana.
Syukuri keistimewaan yang melekat pada diri kita terlepas dari fase kehidupan yang saat ini sedang dijalani. Perasaan syukur menghasilkan energi positif yang akan memperkuat keyakinan bahwa kenikmataan hidup akan datang seiring dengan kemauan serta usaha untuk mewujudkannya.
Baca juga: Lifestyle Inflation Bikin Susah Bebas Finansial, Benarkah?
Relationship
Dilansir dari Harvard Business Review, para peneliti berteori bahwa kekayaan membuat kita merasa terasingkan yang pada akhirnya membuat kita menjadi kurang murah hati. Alasannya ada dari dua faktor, yakni psikologi dan fisik.
Secara psikologi, kekayaan yang menandakan status tinggi berpotensi mendorong kita untuk menjauhkan diri dari orang lain. Bisa jadi karena perasaan persaingan dan keegoisan yang muncul dengan perolehan kekayaan atau status. Atau mungkin sesimpel tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain untuk bertahan hidup.
Dua peneliti lain dari California, Patricia Greenfield dan Dacher Keltner menemukan fakta bahwa semakin kita tumbuh lebih kaya, semakin menjadi mandiri dan melepaskan ketergantungan dari orang lain.
Bagaimana dengan faktor fisik? Semakin kaya, semakin besar kemungkinan untuk membuat batasan antara diri kita denagn orang lain. Misalnya, tinggal di rumah yang lebih besar dengan pagar di sekelilingnya. Artinya, kita tidak bisa benar-benar bahagia jika tidak memiliki setidaknya satu hubungan yang bermakna dengan orang lain.
Faktanya menghabiskan waktu dengan orang sekitar, terutama orang tersayang dapat menambah kebahagiaan seseorang. Maka dari itu, penting sekali untuk menyimbangi hubungan sosial dengan aspek-aspek lainnya yang akan membuat kita lebih bahagia.
Baca juga: Ngumpulin Dana Pensiun, Titip Lembaga Dapen atau Investasi Sendiri?
Karakter
Karakter merupakan salah satu aspek yang terkadang membuat seseorang merasa kurang bahagia atas kekayaannya. Cara untuk membangun karakter diri adalah bergaul dengan orang-orang yang memiliki integritas.
Pada poin sebelumnya disebutkan kekayaan membuat seseorang kurang bermurah hati, baik secara materi maupun perilaku. Ada satu penelitian dari University of Berkeley yang menyimpulkan hal serupa melalui permainan monopoli yang dimainkan oleh dua orang. Permainannya sengaja direkayasa supaya salah satu peserta bisa jadi lebih kaya dibandingkan yang lain dengan cepat. Ternyata semakin kaya seorang peserta, semakin agresif dia terhadap peserta lain.
Misalnya, peserta yang lebih kaya mengambil posisi yang lebih dominan dan mulai merendahkan peserta yang lebih “miskin”. Dia juga mengonsumsi lebih banyak pretzel yang dimaksudkan untuk dibagi secara merata.
Adapun studi lain yang memberikan uang US$10 kepada orang-orang yang dijadikan bahan penelitian. Mereka diberi tahu bahwa uangnya boleh disumbangkan sebagian atau seluruhnya kepada orang lain. Hasilnya, peserta yang lebih kaya berkontribusi 44% lebih sedikit. Dari sini dapat disimpulkan bahwa orang dengan harta yang lebih signifikan justru memberikan persentase yang lebih kecil dari pendapatan mereka untuk amal.
Hal ini memiliki implikasi penting bagi kebahagiaan pribadi. Sebuah studi dari University of Notre Dame mengungkapkan kemurahan hati memberikan efek positif pada kebahagiaan seseorang di 120 dari 136 negara yang diteliti dengan jumlah responden lebih dari 200 ribu. Bisa dengan memberikan uang, menjadi sukarelawan, dan bahkan berempati secara emosional dengan teman. Intinya, semakin murah hati, semakin bahagia mereka.
Baca juga: Mau Jadi Orang Kaya atau Orang yang “Terlihat” Kaya?
Kesehatan
Kata orang sih menjadi bahagia bisa bikin kita lebih sehat, tapi tanpa kesehatan sulit rasanya untuk bisa bahagia. Setuju? Meniti karier, mengembangkan bisnis, mencapai prestasi, dan lain sebagainya tentu membutuhkan banyak stamina. Untuk itu, mulailah jalani hidup sepenuhnya dengan memperhatikan tubuh dan pikiran kita. Berolahraga dan rutin menemui dokter bisa menjadi langkah awal yang baik.
Dengan menjaga kesehatan dan pola hidup yang tepat, tentu kita bisa terhindar dari risiko terkena penyakit. Sehingga punya lebih banyak waktu untuk benar-benar menikmati hidup. Nah, supaya hati dan pikiran semakin tenang, tidak ada salahnya untuk membeli polis asuransi kesehatan. Atau minimal punya BPJS Kesehatan sebagai proteksi diri. Jika kamu ingin mulai mengelola uang dengan baik, asuransi masuk sebagai hal yang harus diprioritaskan lho setelah arus kas.
Baca juga: Financial Checkup Sebelum Berinvestasi yang Wajib Dilakukan
Finansial
Mungkin banyak yang bertanya, kenapa finansial ada di urutan terakhir? Sebagian besar anak muda yang fokusnya hanya uang, uang, dan uang supaya cepat kaya itu karena umumnya mereka belum banyak melewati fase kehidupan. Dikira kalau sudah punya banyak uang bisa menyelesaikan semua masalah dan mencapai titik kebahagiaan.
Orang kaya memang punya peluang yang lebih tinggi dalam hal kesejahteraan hidup. Bagaimana tidak? Dengan uang yang dipunya mereka bisa membeli fasilitas kesehatan dan hiburan terbaik. Namun ingat, uang tidak bisa membeli relationship dan kesehatan.
Nah, jika sudah sampai di di tahap ini, ada baiknya untuk mulai mengatur uang dengan cara yang ideal, yaitu mengacu pada prioritas piramida keuangan. Mulailah mengakumulasikan kekayaan melalui investasi apabila cash flow dan proteksi sudah aman.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Piramdia Keuangan dan Gimana Urutannya?
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
-RE-
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.