Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Update Kinerja Bank Besar Kuartal III/2022, Siapa yang Paling Unggul?

15 Nov 2022, 16:12 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Masih dalam musim rilis laporan keuangan kuartal III/2022, beberapa bank besar telah mengumumkan kinerja mereka di periode ini. Seperti yang diketahui, perbankan merupakan sektor penggerak IHSG lantaran bobot kontribusinya mencapai 25,75%, alias terbesar dibandingkan sektor lainnya.

Jika kamu tertarik untuk koleksi sahamnya, penting untuk tahu kinerja perusahaannya. Kira-kira siapa yang punya kinerja paling unggul? Berikut ulasannya.

BBCA

Pada kuartal III/2022 BBCA berhasil meraup laba hingga Rp28,95 triliun. Angka ini naik 24,8% dari periode sama tahun lalu yang hanya Rp23,2 triliun. Pertumbuhan ini seiring dengan kenaikan dari sisi pendapatan bunga bersih sebesar 9,3% menjadi Rp16,7 triliun, ditopang oleh fee dan komisi tumbuh 15,2%. Meningkatnya laba bersih juga didorong oleh kenaikan pendapatan non-operasional lainnya seperti pendapatan provisi sebesar 15,2%

Selain itu beban provisi juga mengelami penurunan yang signifikan 48,8% yang sebelumnya Rp7,6 triliun menjadi Rp3,9 triliun. Beban provisi adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk penyisihan potensi kerugian nilai aset. Sehingga angkanya yang menurun menandakan potensi Kesehatan aset BBCA yang dinilai lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Kinerja All Time High, Laba Bersih BBCA Naik 25%

BBNI

BBNI mencetak laba sebesar Rp13,69 triliun hingga kuartal III/2022. Realisasi tersebut naik 76,76% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun lalu senilai Rp7,75 triliun. Hal ini sejalan dengan pendapatan bunga bersih yang meningkat 4,66% dari Rp37,52 triliun menjadi Rp39,27 triliun.

Adapun pendapatan operasional lainnya seperti penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan tumbuh 72,28% secara tahunan Rp2,86 triliun. Alhasil bank pelat merah ini mengantongan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp13,88 triliun, naik 16,93%. Adapun pertumbuhan kredit juga naik 9,1% menjadi Rp622,61 triliun.

Baca juga: Laba Kuartal 3/2022 BBNI Naik 76,8%, Begini Pendorongnya

BBRI

Laba BBRI hingga kuartal III/2022 melesat 106% secara tahunan dari periode sebelumnya Rp19,07 triliun menjadi Rp 39,31 triliun. Pendapatan bunga perseroan juga tumbuh 9,19% secara tahunan dari periode sebelumnya Rp105,54 triliun menjadi Rp115,25 triliun.

Selain itu pendapatan bunga bersih BBRI meningkat dari Rp82,95 triliun menjadi Rp96,5 triliun. Hal ini didorong oleh beban bunga yang menyusut menjadi Rp18,74 triliun dari Rp22,58 triliun. Sedangkan dari sisi kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) secara bank only tercatat pda level 3,14% (gross) dan 0,87% (net).

BMRI

Di kuartal III-2022 BMRI mencetak laba sebesar Rp30,7 triliun, naik 59,4% dari kuartal III-2021 Rp19,23 triliun. Pendapatan bunga perseroan juga naik 12,44% dari Rp72,27 triliun menjadi Rp81,26 triliun.

Realisasi kredit secara konsolidasi mencapai Rp1.167 triliun, naik 14,28%. Angka ini jauh di atas pertumbuhan industri sebesar 11% secara tahunan. Dana pihak ketiga (DPK) BMRI juga tumbuh positif Rp12,13% dari Rp1.213 triliun menjadi Rp1.361 triliun. Hal ini ditopang oleh meningkatnya dana tabungan sebesar 15,1% menjadi Rp533 triliun secara konsolidasi.

Baca juga: Bedah Sektor Perbankan, Lebih Menarik Konvensional atau Digital

BNGA

BNGA membukukan laba bersih sebesar Rp3,89 triliun atau naik 23,56% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Salah satu pendorongnya adalah pendapatan bunga bersih yang naik tipis 0,86% menjadi Rp9,974 triliun. Jika dirincikan, pendapatan bunga yang dicatat Rp14,02 triliun turun 1,45% dan beban bunga Rp4,048 triliun turun 6,74%.

BNGA berhasil menyalurkan total kredit secara konsolidasi sebesar Rp149,42 triliun atau tumbuh 3,35. Pertumbuhan tersebut terjadi di seluruh segmen. Kredit konsumer, kredit korporasi, dan pembiayaan unit usaha syariah masing-masing naik 14,7%, 12,8%, dan 27,8%. Hal ini diimbangi dengan kualitas kredit yang terjaga di mana NPL gross 3,55% dan NPL net 0,94%.

Baca juga: Belajar Membaca Laporan Keuangan Perbankan

PNBN

Pada periode kuartal III/2022 PNBN memperoleh laba bersih sebesar Rp2,51 triiliun atau naik 9,3% dari periode sama tahun lalu yang hanya Rp2,29 triliun. Peningkatan laba terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih Rp7,56 triliun. Angka ini tumbuh 4,6% seiring dengan meningkatnya net interest margin (NIM) menjadi 5,59%.

Sementara itu pendapatan operasional lainnya sebesar Rp1,7 triliun, turun dari posisi tahun lalu Rp2,3 triliun lantaran pendapatan transaksi surat-surat berharga menurun di tengah tren suku bunga yang meninggi. Kualitas kredit yang diberikan juga terjaga dengan NPL gross sebesar 3,53%, tidak banyak berubah dengan periode sama tahun lalu 3,52%. Di sisi lain NPL net terjaga di level 0,88% dibandingkan sebelumnya 0,81%.

Baca juga: Punya Saham Bank? Ini Deretan Indiaktor yang Wajib Dipantau

BDMN

BDMN mencatatkan laba bersih senilai Rp2,5 triliun hingga kuartal III/2022. Angka ini tumbuh 79% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Perseroan membukukan pendapatan bunga bersih Rp10,49 triliun atau naik 2,49% dari periode sama tahun sebelumnya Rp10,23 triliun.

Dari sisi kredit, terjadi peningkatan pada total kredit yang disalurkan menjadi Rp137,57 triliun secara konsolidasi, naik 7,97% dibandingkan bulan Desember 2021. Hal ini dibarengi dengan kualitas kredit yang kian membaik. NPL net BDMN turun 0,30% sedangkan NPL gross turun menjadi 2,71%.

BACA JUGA: Laba Bersih ICBP Terkoreksi Efek Pembengkakan Beban Keuangan

Nah, dari semua bank besar di atas, kira-kira mana yang paling potensial untuk dibeli sahamnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Laba Bersih ICBP Terkoreksi Efek Pembengkakan Beban Keuangan

2 Mei 2024, 17:20 WIB
article
ArtikelInsight

Performa Keuangan ASII di Kuartal I/2024 Menurun, Ini Penyebabnya

30 Apr 2024, 16:18 WIB
article
ArtikelInsight

Performa Keuangan UNVR Membaik, Gimana Efek Penarikan Es Krim?

26 Apr 2024, 15:09 WIB
article
ArtikelInsight

BBRI Cetak Laba Bersih Naik Tipis 2,7% Jadi Rp15,6 Triliun

25 Apr 2024, 13:06 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi