Sudah genap 9 bulan, saham WSBP
di suspend ditengah masalah PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) yang
terjadi sejak tanggal 31 Januari 2022 lalu. Proses penyelesaian kasus PKPU yang
berlangsung pelik membuat suspensi saham WSBP berkepanjangan hingga hari ini.
Sebagai informasi, suspensi tersebut berawal dari penundaan pembayaran bunga ke-9 obligasi berkelanjutan I WSBP tahun 2019 yang seharusnya jatuh tempo pada 31 Januari 2022. Pefindo sebagai salah satu perusahaan pemeringkat surat utang/obligasi bahkan menurunkan peringkat obligasi tersebut dari idBBB- menjadi idD atau default mengartikan bahwa obligor (WSBP) telah gagal membayar seluruh kewajiban finansialnya yang jatuh tempo.
Sejak PKPU tersebut hingga saat
ini, banyak langkah yang ditempuh manajemen untuk keluar dari masalah tersebut.
Salah satunya adalah upaya restrukturisasi hingga permohonan kasasi yang sempat
ditolak oleh Bank DKI sebagai salah satu debitur.
WSBP Bayar Utang Pakai Saham, Pertanda Baik?
Menitih tahap baru, WSBP melalui keterbukaan informasi pada IDX mengungkapkan rencana Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau yang biasa disebut sebagai private placement dengan skema khusus.
WSBP akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 32,7 miliar lembar saham untuk
mengkonversi utang senilai Rp1,4 triliun menjadi saham. Artinya perusahaan akan
melunasi utang senilai Rp1,4 triliun tersebut dengan saham baru yang nantinya
akan di terbitkan.
Selain pelunasan utang dengan saham tersebut, WSBP juga akan melakukan konversi utang Obligasi Berkelanjutan I tahap I dan II menjadi obligasi wajib konversi. Sehingga langkah tersebut menjadi sinyal positif untuk dibukanya kembali perdagangan saham WSBP sebagaimana pertimbangan Bursa Efek Indonesia jika telah terdapat perdamaian secara hukum, terpenuhinya kewajiban, selesainya restrukturisasi utang, serta dilaksanakannya Public Expose.
Konsekuensi Private Placement
Meskipun kedua langkah tersebut ditempuh untuk memperbaiki posisi keuangan perusahaan, terdapat konsekuensi berupa perubahan struktur kepemilikan saham WSBP pasca aksi korporasi tersebut. Kreditur dagang atau pihak yang akan dilunasi utangnya akan menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan total sebesar 55,4% dari seluruh saham WSBP, walaupun Waskita Karya masih akan menjadi pemegang saham pengendali meskipun bukan mayoritas. Sehingga dengan private placement tersebut, kepemilikan investor publik akan terdilusi maksimal sebesar 55,4%.
Kinerja Keuangan Semester 1/2022 Membaik, Tapii..
Sepanjang semester pertama tahun
2022, WSBP mencatatkan kinerja keuangan yang membaik, di mana pendapatan selama
periode tersebut tercatat sebesar Rp743 miliar, naik 81,0% secara tahunan
karena kenaikan di seluruh segmen bisnisnya. Sedangkan laba bersih berbalik
dari yang sebelumnya rugi Rp154 miliar menjadi laba Rp1,4 triliun, meskipun
sebagian besar laba bersih diperoleh dari pendapatan lain sebesar Rp2,3 triliun
karena terdapat keuntungan atas modifikasi utang.
Sehingga tingginya laba bersih perusahaan bukan karena operasional perusahaan, apabila mengeliminasi pendapatan dari modifikasi utang maka WSBP masih merugi sebesar Rp916 miliar.
Mau tau bagaimana potensi kinerja WSBP ke depan? atau bagaimana strateginya kalau suspensi saham WSBP sudah dibuka? Temukan selengkapnya di member VIP Emtrade
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
-AVV-
emtrade.id/disclaimer
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/10096/wsbp-akan-bayar-utang-pakai-saham-tanda-suspend-dibuka
Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?
Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN
Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play
Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial