Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPerencanaan Keuangan

Begini Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal Saat Mengelola Uang

11 Nov 2022, 16:21 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
cara menghitung dana darurat yang ideal

Sebelum mulai berinvestasi, alangkah baiknya jika kita menata kondisi keuangan terlebih dahulu. Dalam hal pengelolaan keuangan pribadi, cash flow atau arus kas menjadi prioritas utama yang harus diatur sedemikian rupa. Tujuannya tentu untuk memastikan kebutuhan dasar dapat terpenuhi dengan baik sebelum hal-hal lain yang sifatnya sekunder.

Maka dari itu, hal paling dasar yang harus dilakukan adalah mengumpulkan dana darurat. Seperti namanya, dana darurat ini hanya akan digunakan di saat-saat mendesak saja. Jadi pos keuangan lain tidak akan terganggu, termasuk modal investasi kamu. Begini cara menghitung dana darurat yang ideal.

Mengenal Apa itu Dana Darurat

Dana darurat adalah uang yang dipersiapkan khusus hanya untuk situasi darurat. Kegunaannya berperan sebagai safety net untuk bertahan hidup dalam kondisi sulit. Perlu dicatat, dana darurat bukanlah tabungan. Pos ini memang disiapkan secara khusus untuk kemudian disimpan dan tidak boleh diganggu gugat untuk keperluan lain di luar situasi darurat.

Sehingga apabila terjadi hal yang tidak diingkan seperti pemutusan hak kerja, setidaknya kamu sudah punya anggaran yang cukup untuk hidup selama periode waktu tertentu. Dengan begitu pos keuangan yang lain pun akan tetap aman karena tidak terpakai untuk menutupi kebutuhan darurat tersebut.

Nominaknya sangat beragam tergantung tanggungan masing-masing individu. Tetapi idealnya biaya darurat berpatokan pada pengeluaran per bulan dan jumlah tanggungan.

Jika masih lajang dan bukan pengganti kepala rumah tangga, dana darurat membutuhkan setidaknya 6 kali pengeluaran bulanan. Kalau punya tanggungan satu orang (misal sudah menikah tapi belum memiliki anak) dibutuhkan sekitar 12 kali pengeluaran bulanan. Namun akan lebih besar jika sudah menikah dan punya anak. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk tahu dan selalu cek pengeluaran setiap bulan.

Baca juga: Delayed Gratification: Rahasia Menuju Financial Freedom

Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal

Katakanlah kamu masih single dan belum punya tanggungan. Pengeluaran per bulan sekitar Rp3.500.000, sudah termasuk untuk kebutuhan sehari-hari dan hiburan. 

Jika idealnya punya 6 kali pengeluaran, maka jumlah dana darurat yang harus terkumpul:

Rp3.500.000 x 6 = Rp21.000.000

Cara Mengumpulkan Dana Darurat


Review kondisi keuangan

Situasi mendesak biasanya bikin kita cenderung cepat untuk beradaptasi, termasuk yang kaitannya dengan keuangan. Dengan melakukan financial check up, paling tidak kita bisa tahu dulu total jumlah tabungan, kondisi utang atau cicilan, atau sisa dana darurat. Jadi kita tahu harus menyiapkan berapa banyak uang untuk mengembalikan dana darurat sekaligus mengatur keuangan jadi lebih baik.

Pindahkan alokasi tabungan dan investasi

Supaya lebih cepat terkumpul, porsi tabungan dan investasi bisa dimasukkan ke dana darurat terlebih dulu selama beberapa bulan atau sampai target kamu terkumpul. 

Pisahkan uang untuk dana darurat

Penting untuk langsung memisahkan dana darurat setelah mendapat penghasilan supaya tidak tercampur aduk dan bisa segera terkumpul. Jangan disisakan di akhir bulan karena belum tentu ada sisa uang untuk dialokasikan ke dana darurat.

Tekan pengeluaran

Kurangi pengeluaran untuk sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu mendesak dan tidak penting. Semakin banyak uang yang tersisa tentu akan menjadi semakin banyak uang yang bisa dialokasikan khusus untuk biaya darurat.

Cari penghasilan tambahan

Jika kamu merasa mengandalkan gaji saja tidak cukup dan akan memakan waktu yang lama, sebaiknya cari penghasilan tambahan untuk mengumpulkan biaya darurat. Misalnya kerja sampingan, bisnis kecil-kecilan, atau berinvestasi. 

Baca juga: Financial Checkup Sebelum Berinvestasi yang Wajib Dilakukan

Dana Darurat Disimpan di Mana?

Setelah tahu cara menghitung dana darurat yang ideal dan cara mengumpulkannya, penting juga nih untuk tahu instrumen sebagai tempat penyimpanannya. Yang pasti sifatnya harus mudah dicairkan dan minim risiko. Di antaranya adalah:

Tabungan Bank

Kamu bisa tempatkan di tabungan bank karena mudah ditarik kapan saja. Selain itu tabungan bank juga tergolong aman dan cepat diakses. Kekurangannya, ada risiko nilai uang menyusut akibat inflasi jika disimpan dalam jangka waktu lama karena tidak ada imbal hasil. Bunga yang ditawar pun sangat kecil. Jika kamu ingin memaksimalkan penggunaannya untuk dana darurat, mungkin bisa cari alternatif lain dengan bunga tinggi. Sehingga bisa lebih cepat terkumpul sesuai dengan cara menghitung dana darurat yang ideal.

Emas

Emas juga bisa menjadi salah satu pilihan sebagai sarana penyimpanannya. Emas yang dimaksud di sini adalah logam mulai atau emas batangan, bukan emas perhiasan. Sebagai safe haven, emas dinilai mampu melawan risiko inflasi dan tergolong likuid. Dengan kata lain jika sewaktu-waktu diperlukan, mudah untuk dicairkan.

Dari segi risiko, instrumen investasi ini termasuk rendah risiko. Harganya tidak terlalu berfluktuasi dan justru cenderung stabil naik dalam jangka panjang meskipun tetap ada penurunan dalam jangka pendek. Sejalan dengan risikonya, imbal hasil emas juga tidak terlalu besar. Meski begitu berinvestasi emas lebih menguntungkan dibandingkan menaruh uang di bank.

Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang adalah produk investasi di mana seluruh dana kelolaannya diinvestasikan ke instrumen pasar uang seperti deposito dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Keunggulan dari instrumen ini, yaitu rendah risiko dan ramah pemula karena dibantu Kelola oleh manajer investasi. Jadi investor hanya perlu top up saja.

Dikatakan rendah risiko karena pergerakan NAB atau Nilai Aktiva Bersih jarang sekali terpengaruh oleh kondisi ekonomi. Sehingga jarang terjadi fluktuasi dan bahkan cenderung mengalami kenaikan. Sedangkan keuntungannya juga sejalan dengan risikonya yang tidak terlalu signifikan.

Waktu pencairan reksa dana sangat fleksibel, bisa dilakukan kapan saja. Tetapi juga tergantung besarnya dana yang mau dicairkan. Prosesnya maksimal 7 hari bursa.

Baca juga: Reksadana Pasar Uang Adalah Investasi yang Tidak Pernah Rugi?

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPerencanaan Keuangan

4 Metode Membuat Tujuan Keuangan 2023 Agar Cepat Tercapai

27 Des 2022, 16:22 WIB
article
ArtikelPerencanaan Keuangan

Financial Checkup Sebelum Berinvestasi yang Wajib Dilakukan

2 Nov 2022, 15:49 WIB
article
ArtikelPerencanaan Keuangan

Delayed Gratification: Rahasia Menuju Financial Freedom

4 Okt 2022, 16:12 WIB
delayed gratification
ArtikelPerencanaan Keuangan

Lifestyle Inflation Bikin Susah Bebas Finansial, Benarkah?

29 Sep 2022, 15:41 WIB
lifestyle inflation
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi