Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconTeknikal

Cara Kerja Big Fund Saat Jual-Beli di Pasar Saham

9 Nov 2022, 15:37 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Di pasar saham, investor ritel itu seperti ikan-ikan kecil yang mengikuti ikan besar. Siapa ikan besar yang dimaksud? Siapa lagi kalau bukan big fund yang punya modal jumbo. Sehingga keluar-masuknya modal mereka mampu menggerakkan harga saham.

Perlu diingat bahwa harga saham sepenuhnya dipengaruhi oleh supply and demand. Ketika big fund beli, saham berpotensi naik. Ketika big fund jual, saham berpotensi turun. Oleh sebab itu penting sekali untuk mengetahui cara kerja mereka saat melakukan jual-beli saham. Tujuannya agar kita, ikan-ikan kecil, bisa ikut mengantisipasi adanya tanda-tanda penurunan maupun kenaikan.

Akan tetapi masih banyak yang bingung saat ingin melihat pergerakannya di market lantaran ritel tidak punya akses ke “rahasia dapur” big fund. Apa lagi sejak kode broker resmi ditutup di running trade. Maka satu cara yang masih bisa kita lakukan adalah dengan mencermati chart saham.

Memahami Cara Kerja Big Fund

Big fund merupakan individu atau institusi yang mempunyai dana besar dan tahu cara mengelola dana tersebut agar dapat memperoleh keuntungan di pasar saham. Biasanya tanda-tanda big fund mulai mengakumulasi diawali dengan fase konsolidasi yang cukup panjang atau biasa disebut stage 1 acummulation.


Jadi siklus saham itu ada empat antara lain fase akumulasi (stage 1), fase partisipasi (stage 2), fase distribusi (stage 3), dan fase kapitulasi (stage 4). Nah, siklus ini akan terus berulang seiring berjalannya waktu.

Stage 1 membentuk sideways panjang karena di sini big fund mulai melakukan akumulasi. Akhir dari akumulasi inilah yang bakal mendorong harga saham naik ke atas. Makanya stage 1 dikenal sebagai bullish reversal atau pembalikan menuju naik.

Namun di fase tersebut big fund tidak semerta-merta langsung membeli saham dalam jumlah besar sekaligus. Biasanya mereka akan melakukan akumulasi atau pembelian secara bertahap. Oleh sebab itu stage 1 membentuk fase konsolidasi atau sideways yang cukup panjang.

Kenapa dilakukan secara bertahap? Karena big fund punya strategi sendiri. Jika mereka melakukan akumulasi dalam satu waktu, maka investor ritel dapat langsung mendeteksi bahwa mereka sedang mengakumulasi. Maka dari itu, untuk menutupi secara halus, mereka melakukan akumulasi secara bertahap. Sehingga kita sebagai investor ritel tidak dapat langsung mengidentifikasi bahwa big fund tengah mengakumulasi.

Baca juga: 4 Siklus Pasar Saham: Akumulasi, Partisipasi, Distribusi, dan Kapitulasi

Cara Big Fund Memperoleh Profit

Banyak yang bertanya bagaimana cara big fund mendapatkan profit jika mereka lah yang menaikkan harga? Kepada siapa sahamnya akan dijual?

Mengenai hal tersebut sebenarnya kembali lagi kepada penjelasan sebelumnnya. Di mana akumulasi yang dilakukan big fund akan disertai fase konsolidasi. Ketika selesai konsolidasi maka harga akan bergerak naik ke stage 2 dan disitu lah big fund akan memperoleh keuntungan.

Big fund dapat menjual saham yang dimiliki kepada institusi lainnya maupun ritel. Cara jualnya pun sama seperti dengan akumulasi. Jadi mereka akan melakukan penjualan secara bertahap sehingga menciptakan fase konsolidasi yang muncul di stage 3. Fase ini disebut bearish reversal karena ketika big fund selesai jualan, harga saham akan turun dan masuk ke stage 4.

Baca juga: Cara Mendeteksi Pergerakan Big Fund di Pasar Saham

Tips untuk Investor Ritel

Tipsnya, kita bisa melihat dari pergerakan harga dan volume perdagangan. Apakah ketika harga saham menguat disertai dengan volume tinggi atau rendah? Dan apakah ketika harga melemah disertai volume tinggi atau rendah? Biasanya akumulasi big fund ditandai oleh kenaikan harga dengan konfirmasi volume yang besar dan penurunan harga tanpa disertai volume yang besar.


Pada tahap ini ritel dapat mulai mengantisipasi adanya tanda-tanda berakhirnya stage 1 untuk beli ketika berhasil breakout sideways. Soalnya dengan terjadi breakout, artinya harga saham bakal masuk ke stage 2 yang merupakan fase bullish continuation atau kelanjutan kenaikan.

Baca selengkapnya tentang ciri-ciri akumulasi di artikel berikut ini.

Baca juga: Cara Mengetahui Akumulasi Saham

Itu tadi penjelasan singkat tentang cara jual-beli yang dilakukan oleh big fund. Jika kamu tertarik untuk belajar saham langsung dari Coach yang berpengalaman, yuk upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. 

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Saham Grup Barito Merosot, Kapan Balik Arah?

10 Jan 2024, 10:48 WIB
article
ArtikelTeknikal

Strategi Trading Saham Saat Market Sideways

14 Jan 2023, 13:30 WIB
article
ArtikelTeknikal

Setting Moving Average Terbaik yang Wajib Kamu Tahu

2 Des 2022, 17:05 WIB
article
ArtikelTeknikal

Saham Menyentuh Support dan Resistance Kuat, Apa yang Harus Dilakukan?

3 Nov 2022, 16:39 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi