Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconRisk Management

5 Cara Manajemen Risiko Saat Pasar Saham Jatuh

14 Mei 2022, 16:53 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Saham

Setelah sebelumnya IHSG melonjak signifikan dan menjadi juara di Asia Pasifik dengan kenaikan mencapai 9,94% ytd per 14 April 2022, kini giliran IHSG mengalami pembalikan arah. Pasalnya selama satu pekan di bulan Mei IHSG sudah turun sebanyak -8,73%. Alhasil ini menimbulkan kekhawatiran pada pelaku pasar karena return ytd terkikis menjadi hanya 0,25% saja.

Sebagai informasi, sentimen dari kenaikan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia akan menjadi tantangan utama arah indeks di 2022. Hal ini merupakan imbas dari kenaikan inflasi yang terjadi. Belum lagi konflik geopolitik Rusia dan Ukraina memicu kenaikan komoditas dan pada gilirannya akan mendorong inflasi lebih lanjut. Kemungkinan inflasi ke depannya bisa mencapai 6% yang didorong oleh penyebab lainnya, seperti kenaikan harga BBM, kenaikan harga minyak goreng, dan penerapan PPN yang naik 1%.

Maka dapat disimpulkan bahwa ruang downside bagi IHSG lebih besar daripada upside. Melihat hal tersebut, bagaimana cara manajemen risiko yang perlu dilakukan trader dan investor? Langsung saja simak pembahasannya di bawah ini.

Start Small

Membeli saham menggunakan modal yang kecil di tengah kondisi market yang mengalami penurunan menjadi langkah yang bijak untuk meminimalisir risiko. Sesuaikan nominalnya dengan tingkat kenyamanan apabila harga saham bergerak turun secara signifikan. Sehingga tidak ada aturan pastinya terkait nominal modal tersebut karena bisa jadi berbeda-beda untuk setiap investor maupun investor. Pastikan pula uang yang digunakan adalah dana dingin.

Jangan All In

Cara manajemen risiko berikutnya, jangan gunakan semua modal untuk beli satu jenis saham, alias jangan all in. Porsi untuk trading dan investasi pun berbeda. Untuk trading, modal yang digunakan maksimal 10% per saham dari keseluruhan modal. Sedangkan untuk investasi jangka panjang, maksimal 25% per saham dari keseluruhan modal.

Baca juga: 7 Metode Valuasi Saham dalam Analisis Fundamental

Cash is the King


Pembahasan mengenai terminologi cash is the king ini sebenarnya masih beririsan dengan poin sebelumnya. Pembelian yang dilakukan dengan metode cicil tujuannya supaya trader dan investor tetap mempunyai uang tunai untuk mengantisipasi risiko pasar. 


Biasanya ketika pasar sedang dalam keadaan uptrend, sisa uang tersebut akan digunakan untuk tambah posisi kalau harganya mengalami penurunan. Sedangkan dalam konsisi pasar yang turun, menyisakan uang tunai menjadi cara yang baik untuk meredam risiko mengingat downside yang lebih besar dibandingkan upside.

Tahu Cara Stop Loss

Stop loss ibaratnya seperti seat belt-nya para trader dan investor. Stop loss adalah strategi pembatasan risiko yang disebabkan oleh fluktuasi harga pasar dengan cara menjual saham. Ini juga menjadi salah satu hal yang harus direncanakan di dalam trading plan sebelum melakukan trading saham.

Stop loss untuk trading dapat ditentukan dengan menentukan garis support terlebih dahulu. Support merupakan alas harga yang letaknya ada di bawah harga saat ini. Stop loss harus dipasang di bawah area support dengan persentase yang berbeda untuk masing-masing strategi. Untuk swing trading pasang stop loss ketika harga berada di bawah support, sekitar 5% dari harga beli, sedangkan super trading rata-rata 10%.

Lalu kapan investor harus jual saham untuk membatasi risiko? Untuk investing, stop loss dieksekusi ketika perusahaan memiliki kinerja yang buruk seperti misalnya mencetak kerugian. Jadi arahnya lebih banyak memperhatikan faktor-faktor fundamental perusahaan.

Baca juga: Cara Mudah Menentukan Stop Loss Bagi Trader Pemula

Rencanakan Alokasi Aset yang Tepat


Cara manajemen risiko saat pasar saham turun yang terakhir adalah dengan merencanakan alokasi aset yang dinilai aman untuk menghadapi kondisi market. Alokasi tersebut nantinya dibagi menjadi dua bagian, yakni untuk trading dan investing.

Dalam kasus pasar saham yang bearish, porsi portofolio dibagi menjadi 20% untuk trading dan 80% untuk investasi di saham-saham defensif.  Saham defensif adalah saham yang kinerja pendapatannya stabil dan konsisten membagikan dividen terlepas dari keadaan market secara keseluruhan.

Tonton Juga: Recording Cuantastik Manajemen Risiko Saat Pasar Saham Jatuh

Jika saham-saham lain bergerak dalam sebuah siklus, saham defensif cenderung tetap stabil sekalipun situasi market sedang tidak bagus. Oleh karenanya, memperbanyak saham defensif dalam portofolio menjadi langkah yang tepat saat pasar saham sedang turun.

Baca juga: 5 Cara Manajemen Portofolio Saham yang Harus Kamu Tahu

Mau dapat live trading signal beserta analisis teknikal dan fundamentalnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelTeknikal

Ciri-Ciri Saham yang Menarik untuk Trading Saat Market Turun

10 Jan 2023, 15:32 WIB
article
ArtikelRisk Management

Saham Lagi Turun, Lebih Baik Average Down atau Beli Saham Lain?

10 Jan 2023, 14:04 WIB
article
ArtikelRisk Management

Cara Kurangi Posisi Saat Porsi Saham di Portofolio Melewati Batas Maksimum

2 Jan 2023, 16:06 WIB
article
ArtikelRisk Management

5 Golden Rules Money Management Saham Supaya Cuan Maksimal

24 Jan 2024, 11:19 WIB
money management saham
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi