Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconFundamental

Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham

22 Feb 2022, 18:08 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Cara menghitung nilai intrinsik saham bisa menggunakan beberapa metode yang sifatnya relatif untuk setiap perusahaan. Itu artinya metode perhitungan satu saham dengan saham lainnya boleh jadi berbeda. Alhasil sebagian investor khususnya pemula sering keliru saat menghitung nilai intrinsik saham.

Maka dari itu di artikel ini kita akan mempelajari cara menghitung nilai intrinsik saham yang tepat supaya investor bisa membuat keputusan investasi yang menguntungkan. Simak ulasannya berikut ini.

Sesuaikan Metode Valuasi dengan Model Bisnis

Hal pertama yang mesti diperhatikan untuk cara menghitung nilai intrinsik saham adalah metode valuasi yang sesuai dengan model bisnis dari perusahaan terkait. 

Misalnya saja nilai intrinsik saham dari bisnis telekomunikasi dan tower akan lebih akurat jika dihitung menggunakan metode valuasi EV/EBITDA. Hal ini dikarenakan metode EV/EBITDA memiliki cakupan sektor dengan biaya non kas seperti depresiasi dan amortisasi tinggi dari besarnya nilai aset pada sektor tersebut.

Pada bisnis telekomunikasi dan tower, sebagian besar aset yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aset tetap yang terkena depresiasi (penyusutan nilai aktiva berwujud) dan amortisasi (penyusutan nilai aktiva tidak berwujud). Sehingga investor yang mengincar saham-saham telco dan tower sebaiknya mencari nilai intrinsik saham dengan valuasi EV/EBITDA.

Model valuasi ini membandingkan antara Enterprise Value yang didapat dari Market Cap + Debt – Kas dan Setara Kas, dibagi dengan EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

Contoh lain untuk saham dari sektor teknologi bisa menggunakan valuasi EV/User di mana investor menghitung Enterprise Value dibagi dengan jumlah active user. Dalam kasus tech related sebenarnya bisa pakai metode lain, asalkan sesuai dengan model bisnisnya. Kecuali bank digital yang modal intinya masih kecil, sehingga kurang cocok menggunakan metode PBV.

Baca juga: Belajar Membaca Chart Saham untuk Pemula

Valuasi Absolut atau Relatif?

Ada dua jenis valuasi yang umum digunakan investor, yaitu valuasi absolut dan valuasi relatif. Kedua valuasi ini punya perbedaan yang perlu diketahui untuk menghitung nilai intrinsik saham.

Valuasi absolut merupakan metode valuasi yang mempertimbangkan faktor-faktor yang berkaitan dengan fundamental perusahaan tanpa membandingkan dengan perusahaan lain. Valuasi absolut yang sering digunakan adalah Discounted Cash Flow (DCF), Dividend Discounted Model (DDM), dan Free Cash Flow (FCF)

Sedangkan valuasi relatif membandingkan valuasi perusahaan secara historikal (minimal 3-5 tahun) dengan peers satu sektor/industri yang sama. Metode ini lebih umum didengar oleh investor dengan beberapa model seperti PBV, PER, EV/EBITDA, dan EV/CFO.

Untuk mencari nilai intrinsik saham-saham IPO yang belum menghasilkan earnings, sebaiknya menggunakan valuasi absolut. Namun untuk saham-saham yang sudah mature dan punya data historis yang baik, bisa menggunakan valuasi relatif.

Baca juga: Economic Value Added (EVA): Cara Menghitung dan Interpretasinya

Sesuaikan dengan Earnings

Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham

Sebelum hitung nilai intrinsik, perhatikan dulu earnings atau laba perusahaan tersebut. Apakah sudah positif atau justru masih negatif? Kalau masih negatif, tentu nggak bisa dihitung menggunakan valuasi yang mengikutsertakan earnings seperti PER. Pasalnya metode PER membandingkan harga saham dengan laba per saham.

Maka alternatifnya adalah dengan menggunakan valuasi PBV jika memiliki data historis atau perusahaan pembandingnya. Dalam kasus data historis yang terbatas dan perusahaan yang nggak memiliki pembanding, bisa gunakan valuasi absolut seperti DCF.

Baca juga: Cara Screening Saham Uptrend

Demikian ulasan mengenai cara menghitung nilai intrinsik saham yang wajib kamu tahu sebelum membeli saham untuk berinvestasi. 

Ingin belajar lebih jauh tentang investasi saham? Yuk, upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi