IHSG bangkit menguat sebesar 0,11 persen menjadi 6.554 pada perdagangan 21 Desember 2021. Namun, penguatan indeks saham ini bukan berarti menjadi sinyal kekhawatiran terkait Omicron mereda. Lalu, apa yang mendorong penguatan IHSG kali ini? 6 dari 11 sektor saham di IDX mencatatkan penguatan. Keenam sektor saham itu antara lain, industri naik 1.16 persen, energi naik 0,71 persen, industri dasar naik 0,53 persen, properti naik 0,85 persen, produksi konsumsi cyclical naik 0,07 persen dan keuangan naik 0,1 persen. Penguatan IHSG selaras dengan bursa di regional Asia yang kompak menguat. Indeks Jepang naik 2,08 persen, Hong Kong naik 0,87 persen, China naik 0,81 persen, dan Singapura naik 0,35 persen.&nbsp; Kenaikan bursa Asia cukup mengejutkan karena bursa Amerika Serikat (AS) pada 20 Desember 2021 ditutup turun cukup dalam. Dow Jones turun 1,23 persen, S&amp;P 500 turun 1,14 persen, dan Nasdaq turun 1,24 persen.&nbsp; Bursa AS turun setelah kasus positif Covid-19 meningkat. Lalu, pemerintahan AS di bawah Joe Biden mencatatkan kemunduran terkait pengeluaran sosial dan tagihan terkait iklim.&nbsp; Namun, Bursa Asia kompak menolak ikuti nasib bursa AS yang kompak memerah. Pendorongnya adalah kebijakan bank sentral dan pemerintah China yang cenderung melonggar untuk selamatkan perusahaan properti bermasalah.&nbsp; Saat ini, China lagi mendesak perusahaan properti swasta yang sehat dan BUMN di sana untuk akuisisi proyek real estate dari pengembang bermasalah. Hal itu bisa meredam risiko tumpukkan utang yang bisa mengganggu stabilitas ekonomi.&nbsp; Pemerintah China juga lagi berupaya bisa menekan bunga kredit agar bisa lebih rendah lagi. Teranyar, People's Bank of China (PBOC) menurunkan bunga dasar kredit 50 bps menjadi 3,8 persen. Kebijakan itu menjadi pertama kali dilakukan dalam 20 bulan terakhir. Dengan kebijakan itu, tingkat bunga kredit korporasi di China berpotensi turun. Sebelumnya, PBOC juga memangkas persentase giro wajib minimum yang menambah likuiditas perbankan di China senilai 188 miliar dolar AS. BACA JUGA: <a href="https://member.emtrade.id/detailcontent/7125" target="_blank">Penjualan Rapid Test IRRA Melejit 24.000 persen</a> <h2 style="line-height:1.38;margin-top:0pt;margin-bottom:0pt;">Sentimen Domestik untuk Saham Batu Bara</h2> Salah satu sentimen domestik datang ke sektor batu bara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengkaji ulang penetapan harga domestic obligation (DMO) untuk pembangkit listrik yang saat ini senilai 70 dolar AS per ton.&nbsp; Angka DMO batu bara untuk pembangkit listrik memang jauh di bawah harga pasar yang saat ini sudah sentuh 180 dolar AS per ton.&nbsp; Harga DMO batu bara itu sudah berlaku sejak 2018. Kebijakan itu diberikan untuk memberikan kepastian harga bagi penyedia listrik nasional.&nbsp; Beberapa harga saham batu bara juga mencatatkan kenaikan pada 21 Desember 2021 seperti ADRO naik 3,42 persen, INDY naik 1,6 persen, dan ITMG naik 1,87 persen. Masih terkait DMO, industri semen yang juga mendapatkan harga khusus di level 90 dolar AS per ton mengaku kesulitan mencari pasokan batu bara.&nbsp; Hasilnya, Kementerian Perindustrian mencatat penurunan produksi sebesar 21,94 persen menjadi 11,45 juta ton pada November 2021.&nbsp; <h2 style="line-height:1.38;margin-top:0pt;margin-bottom:0pt;">Aksi Korporasi Saham MLPL</h2> Selain itu, PT Multipolar Tbk. (MLPL) menjadi salah satu saham yang mencolok setelah naik 7,37 persen menjadi Rp408 per saham.&nbsp; Lonjakan kenaikan harga saham MLPL selaras dengan rencana perusahaan asal Singapura OUE Limited Inc. mengakuisisi 17 persen saham MLPL.&nbsp; OUE Ltd. membeli 17 persen saham 95,6 juta dolar Singapura atau sekitar Rp1 triliun dengan harga Rp400 per saham. Harga itu lebih tinggi dari penutupan harga MLPL pada Jumat 18 Desember 2021 yang berada di level Rp360 per saham.&nbsp; Namun, transaksi ini sebenarnya lebih ke afiliasi karena OUE juga dimiliki oleh keluarga Lippo Group. Bahkan, OUE dengan PT Inti Anugerah Pratama, pemegang saham MLPL, memiliki induk yang sama, yakni Stephen Riady dan James Riady.&nbsp; Dengan berbagai sentimen itu, kira-kira bagaimana strategi trading saham jelang akhir tahun ini ya? Upgrade ke VIP user untuk menikmati fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP user, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan. <a href="https://bit.ly/daftar-emtrade" target="_blank" style="">Klik di sini untuk upgrade VIP user Emtrade.</a> -SR- <a href="http://emtrade.id/disclaimer" target="_blank">Emtrade.id/Disclaimer</a><a href="http://emtrade.id/disclaimer" target="_blank"> </a>

IHSG Menguat, Siap-siap Saham Batu Bara Dapat Kado Akhir Tahun

IHSG menguat hari ini ditengah kekhawatiran Omicron yang makin panas. Terus, apa yang bikin IHSG menguat?

Investasi Saham BBRI Sekarang, Kenapa Harus Punya?

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. 

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. Klik dan tonton videonya sampai selesai ya!

Fee Sekuritas Beli Jual Saham, Mana yang Murah?

Mau mulai investasi saham? Sekuritas mana yang menawarkan fee murah? Temukan jawabannya di video ini!

Battle sekuritas saham di Indonesia, mana yang murah?

Cara Pilih Sekuritas Saham Terbaik

Fee Sekuritas Saham, Mana Paling Murah?

Siap terjun ke dunia saham? Sebelum serbu beli saham, kamu harus tau dulu dong gimana caranya pilih sekuritas yang oke punya. Perusahaan sekuritas itu kayak gatekeeper-mu ke pasar saham. Gimana cara pilihnya? Tonton di sini!

Scalping, Swing Trading, Super Trader: Mana yang Terbaik?

Strategi scapling, swing trading dan super trader, kapan sih timing yang pas buat pakai ketiganya dalam saham?

Cara Scalping Saham, Swing dan Super Trader yang Benar dan Kapan Waktu Terbaiknya?

﻿﻿Pilih scalping saham, swing trading atau super trader.&nbsp; Mau ganti strategi trading tapi nggak tau timing-nya? Bosen dengan pilihan saham yang itu-itu aja?Di video kali ini, Ms. Ellen May, Found...