Sebagian besar bursa saham di Asia jatuh pada hari Senin, 2 Juni 2025 (Hang Seng -2,35%, Nikkei -1,43%, dan Shanghai -0,47%) setelah Presiden Donald Trump kembali memicu kekhawatiran global dengan serangkaian kebijakan tarif yang agresif. Salah satu pemicu utamanya adalah rencana Trump untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari 25% menjadi 50%, yang akan mulai berlaku pada 4 Juni 2025. Langkah ini langsung mengguncang sentimen market, apalagi dilakukan di tengah tekanan ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih.
<h3 dir="ltr" style="text-align: justify;">Tarif Dirombak Besar-Besaran: Bukan Cuma Baja</h3>
 Langkah Trump kali ini bukan satu-satunya. Dalam seminggu terakhir, Gedung Putih juga:
<ul>
<li>Menunda tarif 50% untuk barang-barang dari Uni Eropa hingga 9 Juli 2025. Meski memberi waktu untuk negosiasi, tetap bikin market was-was.</li>
<li>Mengancam Apple dengan tarif 25% jika tetap produksi di luar AS.</li>
<li>Mengajukan rencana tarif 15% untuk barang dari banyak negara selama 150 hari, tanpa persetujuan Kongres. Hal ini menuai kritik luas karena dianggap melangkahi otoritas legislatif.</li>
<li>Melayangkan banding atas putusan pengadilan AS yang sebelumnya menyatakan tarif Trump melanggar hukum. Untuk sementara, tarif masih berlaku sampai keputusan final keluar.</li>
</ul>
 Intinya, Trump lagi-lagi memanfaatkan isu perdagangan sebagai alat tekanan politik dan ekonomi. Market mulai merasa deja vu dari perang dagang era sebelumnya.
<h3 dir="ltr" style="text-align: justify;">Perkembangan Negosiasi</h3>
Pejabat tinggi AS menyebutkan bahwa Trump berencana bicara dengan Presiden China, Xi Jinping, dalam waktu dekat. Tapi sampai sekarang belum ada tanggal pasti atau format yang jelas. Sementara itu, di KTT ASEAN, Perdana Menteri Malaysia mengungkapkan bahwa ia telah mengirim surat resmi ke Trump untuk mengadakan KTT khusus ASEAN-AS, membahas arah hubungan dagang dan stabilitas kawasan ASEAN. Namun, sampai sekarang market belum melihat sinyal konkret bahwa diplomasi ini benar-benar akan meredam ketegangan.
<h3 dir="ltr" style="text-align: justify;">Market Bereaksi: Saham Turun, Dolar Melemah</h3>
 Ketegangan ini langsung tercermin di market.
<ul>
<li>Indeks saham Asia kompak turun (Hang Seng -2,35%, Nikkei -1,43%, dan Shanghai -0,47%), terutama sektor ekspor dan manufaktur yang sensitif terhadap kebijakan tarif.</li>
<li>Nilai dolar AS juga melemah (-0,24%), mencerminkan kekhawatiran investor terhadap arah kebijakan ekonomi AS di bawah Trump.</li>
</ul>
 Di media internasional, kebijakan ini bahkan mulai disindir dengan istilah &ldquo;TACO trade&rdquo; singkatan dari <a href="https://www.instagram.com/p/DKReD9FxJN6/?igsh=MXQxdW9zcGZqcWhpaA==">Trump Always Chickens Out</a>, yang artinya Trump sering mengancam bakal pasang tarif, tapi ujung-ujungnya ketakutan dan mundur sendiri.
<h3 dir="ltr" style="text-align: justify;">Kesimpulan: Perekonomian masih dalam Ketidakpastian</h3>
 Dengan begitu banyak manuver tarif dalam waktu singkat, market global, termasuk Asia, masuk ke mode waspada. Investor mulai membatasi risiko, dan banyak yang memilih keluar dari saham-saham berisiko tinggi. Dan kalau ketegangan ini terus meningkat tanpa solusi nyata, bukan nggak mungkin market akan menghadapi guncangan lebih besar dalam beberapa minggu ke depan.

update market

bursa global

Bursa Saham Asia Jatuh Efek Dinamika Perang Tarif Terbaru

Update Bursa AS dan Asia

Investasi Saham BBRI Sekarang, Kenapa Harus Punya?

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. 

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. Klik dan tonton videonya sampai selesai ya!

Fee Sekuritas Beli Jual Saham, Mana yang Murah?

Mau mulai investasi saham? Sekuritas mana yang menawarkan fee murah? Temukan jawabannya di video ini!

Battle sekuritas saham di Indonesia, mana yang murah?

Cara Pilih Sekuritas Saham Terbaik

Fee Sekuritas Saham, Mana Paling Murah?

Siap terjun ke dunia saham? Sebelum serbu beli saham, kamu harus tau dulu dong gimana caranya pilih sekuritas yang oke punya. Perusahaan sekuritas itu kayak gatekeeper-mu ke pasar saham. Gimana cara pilihnya? Tonton di sini!

Scalping, Swing Trading, Super Trader: Mana yang Terbaik?

Strategi scapling, swing trading dan super trader, kapan sih timing yang pas buat pakai ketiganya dalam saham?

Cara Scalping Saham, Swing dan Super Trader yang Benar dan Kapan Waktu Terbaiknya?

﻿﻿Pilih scalping saham, swing trading atau super trader.&nbsp; Mau ganti strategi trading tapi nggak tau timing-nya? Bosen dengan pilihan saham yang itu-itu aja?Di video kali ini, Ms. Ellen May, Found...