<h2 dir="ltr">AS</h2>
Pasar saham Amerika Serikat ditutup melemah pada Selasa (20/05), mengakhiri rally enam hari berturut-turut. Investor mulai berhati-hati menyikapi ketidakpastian rencana pajak AS, negosiasi dagang, serta dampak penurunan peringkat kredit oleh Moody&rsquo;s.
<ul>
<li dir="ltr">
Dow Jones turun -0,27% atau 114 poin, ke 42.677
</li>
<li dir="ltr">
S&amp;P 500 melemah -0,39% atau 23 poin, ke 5.940
</li>
<li dir="ltr">
Nasdaq terkoreksi -0,38% atau 72 poin, ke 19.142
</li>
</ul>
Sektor teknologi menjadi pemberat utama setelah saham-saham besar seperti Alphabet, Apple, Meta, dan Nvidia terkoreksi. Sementara itu, saham Tesla naik setelah Elon Musk memastikan dirinya tetap akan menjabat sebagai CEO selama lima tahun ke depan.
Tekanan tambahan datang dari kenaikan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun, menyusul penurunan peringkat kredit AS oleh Moody&rsquo;s.&nbsp;
Sentimen global juga terpengaruh oleh lonjakan yield obligasi Jepang, dengan tenor 30 tahun tembus 3,15% (tertinggi sepanjang masa), dan tenor 10 tahun naik ke 1,52%. Hal ini menjadi sorotan karena Jepang selama ini dikenal sebagai negara suku bunga rendah, namun kini menghadapi kombinasi inflasi tinggi dan beban utang jumbo (260% dari PDB).
Jepang juga merupakan pemegang obligasi AS terbesar (US$1,1 triliun). Jika investor Jepang menarik dananya dari AS dan kembali ke negaranya , permintaan obligasi AS bisa turun. Ini bisa menekan harga obligasi dan menaikkan yield-nya. Alasannya, yield obligasi AS menjadi acuan global, sehingga biaya pinjaman di banyak negara bisa ikut naik.&nbsp;&nbsp;
Yen bisa menguat, apalagi Bank of Japan pun mulai membuka ruang kenaikan bunga, yang berpotensi memicu risiko penghentian carry trade dan arus keluar dari pasar negara berkembang.&nbsp;
Carry trade adalah strategi di mana orang pinjam uang dari negara dengan bunga rendah, lalu dipakai untuk investasi di negara yang bunganya lebih tinggi, untuk dapat keuntungan dari selisih bunganya.
<h2 dir="ltr">Asia</h2>
Pasar saham Asia-Pasifik dibuka menguat pada Rabu pagi (21/05), meskipun Wall Street terkoreksi. Sentimen positif ditopang oleh antisipasi data ekonomi kawasan dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter, termasuk dari Bank Indonesia.
<ul>
<li dir="ltr">
Nikkei 225 (Jepang): naik +0,26%
</li>
<li dir="ltr">
Topix (Jepang): naik +0,45%
</li>
<li dir="ltr">
Kospi (Korea Selatan): naik +0,58%
</li>
<li dir="ltr">
Kosdaq (Korea Selatan): naik +0,95%
</li>
<li dir="ltr">
ASX 200 (Australia): naik +0,43%
</li>
<li dir="ltr">
Hang Seng Futures (Hong Kong): turun -0,21%&nbsp;
</li>
</ul>
Pasar Asia menguat dengan fokus pada rilis data ekspor Jepang, yang kembali melemah untuk bulan kedua berturut-turut, akibat tekanan dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Ini memperkuat kekhawatiran bahwa tekanan eksternal masih membayangi perekonomian Jepang.
Dari Indonesia, investor menanti keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan rilis hari ini. BI sebelumnya memangkas suku bunga pada September 2024 dan Januari 2025, lalu menahannya di 5,75%.&nbsp;
Namun menurut perkiraan konsensus, BI kemungkinan besar akan memulai kembali siklus pemangkasan suku bunga pada Mei ini. Alasannya adalah pertumbuhan PDB kuartal pertama yang lemah dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga bisa menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan domestik dan menopang pergerakan indeks regional di tengah tekanan global yang belum sepenuhnya mereda.

sentimen market

sentimen

Update Bursa AS dan Asia 21 Mei 2025

Investasi Saham BBRI Sekarang, Kenapa Harus Punya?

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. 

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. Klik dan tonton videonya sampai selesai ya!

Fee Sekuritas Beli Jual Saham, Mana yang Murah?

Mau mulai investasi saham? Sekuritas mana yang menawarkan fee murah? Temukan jawabannya di video ini!

Battle sekuritas saham di Indonesia, mana yang murah?

Cara Pilih Sekuritas Saham Terbaik

Fee Sekuritas Saham, Mana Paling Murah?

Siap terjun ke dunia saham? Sebelum serbu beli saham, kamu harus tau dulu dong gimana caranya pilih sekuritas yang oke punya. Perusahaan sekuritas itu kayak gatekeeper-mu ke pasar saham. Gimana cara pilihnya? Tonton di sini!

Scalping, Swing Trading, Super Trader: Mana yang Terbaik?

Strategi scapling, swing trading dan super trader, kapan sih timing yang pas buat pakai ketiganya dalam saham?

Cara Scalping Saham, Swing dan Super Trader yang Benar dan Kapan Waktu Terbaiknya?

﻿﻿Pilih scalping saham, swing trading atau super trader.&nbsp; Mau ganti strategi trading tapi nggak tau timing-nya? Bosen dengan pilihan saham yang itu-itu aja?Di video kali ini, Ms. Ellen May, Found...