<h2 dir="ltr">AS</h2>
Pasar saham Amerika Serikat ditutup bervariatif pada Kamis (15/05), dengan Dow Jones dan S&amp;P 500 menguat, sementara Nasdaq melemah. Pasar bereaksi terhadap data inflasi produsen (PPI) yang menunjukkan penurunan ke wilayah deflasi, namun kekhawatiran masih ada setelah peringatan dari Ketua The Fed, Jerome Powell.
<ul>
<li dir="ltr">
Dow Jones naik +0,65% atau 271 poin, ditutup di 42.322
</li>
<li dir="ltr">
S&amp;P 500 menguat +0,41% atau 24 poin, ke 5.916
</li>
<li dir="ltr">
Nasdaq melemah -0,18% atau 34 poin, ke 19.112
</li>
</ul>
Pasar saham AS dipengaruhi oleh rilis data Producer Price Index (PPI) yang turun dari 0% ke level deflasi -0,5%, mengindikasikan harga produsen mengalami penurunan. Hal ini menambah harapan bahwa The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga, karena tekanan inflasi mulai mereda.
Namun, dalam pidatonya semalam, Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa ketidakpastian ekonomi global dan potensi gangguan pasokan masih tinggi, sehingga The Fed tidak akan terburu-buru dalam mengambil langkah kebijakan.
Di sisi lain, penjualan ritel AS bulan April turun lebih rendah dari bulan sebelumnya dari 1,7% jadi 0,1%. Penurunan ini menunjukkan adanya perlambatan permintaan konsumen, yang bisa menekan laju pertumbuhan ekonomi AS ke depan.
Pejabat AS dan China melakukan perundingan dagang di Korea Selatan kemarin (15/05). Meski demikian, belum ada informasi terkait perundingan tersebut.
<h2 dir="ltr">Asia</h2>
Pasar saham Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada Jumat pagi (16/05), dengan beberapa indeks tertekan oleh data ekonomi yang mengecewakan dari Jepang, sementara pelaku pasar menantikan rilis data ekonomi dari kawasan lain.
<ul>
<li dir="ltr">
Nikkei 225 (Jepang): turun -0,14%
</li>
<li dir="ltr">
Topix (Jepang): naik +0,12%
</li>
<li dir="ltr">
Kospi (Korea Selatan): naik +0,33%
</li>
<li dir="ltr">
Kosdaq (Korea Selatan): turun -0,2%
</li>
<li dir="ltr">
ASX 200 (Australia): naik +0,44%
</li>
<li dir="ltr">
Hang Seng Futures (Hong Kong): turun -0,93% ke 23.235
</li>
<li dir="ltr">
FTSE Straits Times (Singapura): sideways
</li>
<li dir="ltr">
FTSE Malaysia: sideways
</li>
</ul>
PDB Jepang kuartal I-2025 tercatat mengalami kontraksi -0,2% secara kuartalan, lebih buruk dari estimasi pasar yang memperkirakan kontraksi hanya -0,1%.&nbsp;
Data ini menunjukkan bahwa ekonomi Jepang masih tertekan, di tengah negosiasi dagang yang terus berlangsung dengan Amerika Serikat namun belum menghasilkan kesepakatan konkret. Pelemahan ekonomi Jepang ini berpotensi membuat Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga ultra-rendah atau bahkan mengambil langkah stimulus tambahan jika kontraksi terus berlanjut.
Selain itu, pasar Asia mencermati rilis data PDB Hong Kong dan Malaysia yang dijadwalkan hari ini. Hong Kong diperkirakan naik dari 2,5% jadi 3,2%, sedangkan Malaysia diperkirakan turun dari 5% jadi 4,5%.
Investor juga fokus pada negosiasi dagang AS-Jepang, yang hingga kini belum menunjukkan kemajuan berarti. Yen Jepang melemah ke posisi 145,52 per dolar AS, dengan potensi turun lebih lanjut jika data ekonomi terus mengecewakan.

sentimen market

sentimen

Update Bursa AS dan Asia 16 Mei 2025

Investasi Saham BBRI Sekarang, Kenapa Harus Punya?

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. 

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. Klik dan tonton videonya sampai selesai ya!

Fee Sekuritas Beli Jual Saham, Mana yang Murah?

Mau mulai investasi saham? Sekuritas mana yang menawarkan fee murah? Temukan jawabannya di video ini!

Battle sekuritas saham di Indonesia, mana yang murah?

Cara Pilih Sekuritas Saham Terbaik

Fee Sekuritas Saham, Mana Paling Murah?

Siap terjun ke dunia saham? Sebelum serbu beli saham, kamu harus tau dulu dong gimana caranya pilih sekuritas yang oke punya. Perusahaan sekuritas itu kayak gatekeeper-mu ke pasar saham. Gimana cara pilihnya? Tonton di sini!

Scalping, Swing Trading, Super Trader: Mana yang Terbaik?

Strategi scapling, swing trading dan super trader, kapan sih timing yang pas buat pakai ketiganya dalam saham?

Cara Scalping Saham, Swing dan Super Trader yang Benar dan Kapan Waktu Terbaiknya?

﻿﻿Pilih scalping saham, swing trading atau super trader.&nbsp; Mau ganti strategi trading tapi nggak tau timing-nya? Bosen dengan pilihan saham yang itu-itu aja?Di video kali ini, Ms. Ellen May, Found...