Indonesia kini memiliki Danantara, sebuah sovereign wealth fund (SWF) yang dirancang untuk mengelola kekayaan negara guna investasi jangka panjang. Dengan potensi aset lebih dari Rp14.000 triliun, Danantara diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi lewat investasi di sektor strategis.
Namun, keberadaan Danantara juga menimbulkan banyak pertanyaan. Dari mana sumber dananya? Bagaimana mekanisme pengawasannya? Apakah investasi ini akan benar-benar menguntungkan atau justru menjadi beban keuangan negara? Pertanyaan-pertanyaan ini semakin relevan di tengah kekhawatiran publik. Untuk itu, mari kita bahas satu per satu.
<h2 dir="ltr">Apa Itu Danantara dan Bagaimana Cara Kerjanya?</h2>
Danantara adalah lembaga investasi milik negara yang bertujuan untuk mengoptimalkan aset BUMN dan menarik investasi dari dalam maupun luar negeri yang diresmikan pada 24 Februari 2025.
Tidak seperti BUMN yang beroperasi sebagai perusahaan, Danantara bertindak sebagai lembaga yang bertugas mengelola aset negara agar bisa memberikan manfaat ekonomi jangka panjang. Caranya dengan berinvestasi baik di pasar publik (saham, obligasi) maupun pasar privat (private equity, private debt).&nbsp;
Salah satu pertanyaan utama publik adalah apakah Danantara akan menggunakan uang tabungan masyarakat di bank BUMN untuk pembiayaan proyeknya. Pemerintah menegaskan bahwa Danantara tidak akan mengambil dana dari simpanan nasabah di Himbara seperti BRI, Mandiri, BNI, atau lainnya.&nbsp;
Dana yang digunakan murni berasal dari dividen BUMN, bukan dana pihak ketiga (DPK) perbankan. Dengan model ini, Danantara tidak memengaruhi tabungan masyarakat dan hanya menggunakan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan negara untuk diinvestasikan kembali.
Selain itu, Danantara tidak berperan sebagai pesaing sektor swasta, melainkan lebih sebagai mitra strategis. BUMN di bawah Danantara akan berfungsi sebagai agent of development, memberikan peluang lebih dulu kepada swasta sebelum mengambil alih proyek tertentu. Swasta tetap memiliki peran utama dalam perekonomian, Danantara hanya akan melengkapi dan memperkuat sektor yang butuh dukungan modal besar.
Proyek-proyek yang didanai oleh Danantara adalah sektor-sektor yang memiliki potensi besar tetapi sulit didanai oleh swasta sendiri, seperti hilirisasi industri, energi terbarukan, pangan, dan infrastruktur.
<h2 dir="ltr">Tiga Prioritas Utama Investasi Danantara</h2>
Pada 11 Maret 2025, Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan manajemen Danantara yang dipimpin oleh Rosan Roeslani untuk menetapkan tiga sektor utama yang menjadi fokus investasi awal Danantara:
<ul>
<li dir="ltr">
Pembangunan kilang minyak dan infrastruktur pendukungnya &rarr; Salah satu proyek utama adalah pembangunan fasilitas penyimpanan minyak dengan kapasitas 1 juta barel per hari, yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan impor.
</li>
<li dir="ltr">
Pengembangan Dimethyl Ether (DME) sebagai alternatif LPG &rarr; Pemerintah melihat DME sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi impor LPG yang selama ini membebani neraca perdagangan Indonesia.
</li>
<li dir="ltr">
Ekspansi hilirisasi di sektor perikanan, perkebunan, dan kehutanan &rarr; Dengan memperkuat rantai produksi dari hulu ke hilir, Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan memperluas lapangan kerja.
</li>
</ul>
Keputusan ini menunjukkan bahwa Danantara tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada proyek-proyek yang memiliki dampak besar terhadap stabilitas ekonomi dan kemandirian energi nasional.
<h2 dir="ltr">Bagaimana Danantara Menjaga Tata Kelola yang Baik?</h2>
Sebagai lembaga investasi negara dengan skala yang sangat besar, Danantara berada dalam sorotan publik terkait transparansi dan akuntabilitasnya. Dalam ranah global, beberapa lembaga serupa menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa pengelolaan dana dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik.&nbsp;
Oleh karena itu, penting bagi Danantara untuk memiliki sistem pengawasan yang ketat guna menjaga kredibilitas dan efektivitasnya.Pemerintah telah menegaskan bahwa Danantara memiliki mekanisme pengawasan yang kuat dengan melibatkan berbagai lembaga untuk memastikan bahwa pengelolaan investasi berjalan sesuai dengan prinsip transparansi dan tata kelola yang baik. Pengawasan ini melibatkan:
<ul>
<li dir="ltr">
Dewan Pengawas dari KPK, BPK, PPATK, Kapolri, dan Kejaksaan, yang berperan dalam memastikan akuntabilitas dan kepatuhan terhadap regulasi.
</li>
<li dir="ltr">
Whistleblower system, yang memungkinkan pelaporan apabila terdapat indikasi penyimpangan dalam proses pengelolaan investasi.
</li>
<li dir="ltr">
Audit berkala, yang dilakukan untuk menilai kinerja dan memastikan setiap keputusan investasi sesuai dengan prosedur dan tujuan strategis negara.
</li>
</ul>
Selain itu, Danantara menerapkan Business Judgment Rule, yaitu prinsip yang melindungi direksi dari tuntutan hukum selama setiap keputusan investasi dibuat berdasarkan analisis yang cermat dan profesional. Dengan prinsip ini, keputusan investasi yang diambil melalui proses yang transparan dan akuntabel tetap dapat dilindungi dari risiko hukum, selama tidak ada unsur pelanggaran dalam pengambilan keputusannya.
Di sisi lain, publik masih mempertanyakan seberapa transparan Danantara dalam pengelolaan investasinya. Meskipun Danantara mendukung transparansi, ada batasan terkait informasi bisnis yang bersifat rahasia. Namun, audit tetap bisa dilakukan oleh lembaga pengawas, dan Danantara berkomitmen untuk terbuka terhadap pengawasan lebih lanjut.
<h2 dir="ltr">Bagaimana Danantara Menghadapi Risiko Investasi?</h2>
Salah satu pendekatan utama yang diterapkan adalah dengan menargetkan return yang lebih besar dari cost of capital. Artinya, setiap investasi yang dilakukan harus mampu menghasilkan keuntungan yang cukup untuk menutupi biaya modal serta memberikan nilai tambah bagi ekonomi nasional.
Danantara juga berfokus pada investasi di sektor-sektor dengan potensi pertumbuhan tinggi dan risiko yang dapat dikendalikan. Misalnya, sektor hilirisasi industri yang didukung oleh kebijakan pemerintah, sektor energi terbarukan yang memiliki prospek jangka panjang, serta infrastruktur yang mendukung konektivitas dan efisiensi ekonomi.
Selain itu, dalam dunia investasi, tidak ada portofolio yang sepenuhnya bebas risiko. Bahkan dalam praktik terbaik sekalipun, jika 60% dari total investasi yang dilakukan berhasil dan memberikan return positif, itu sudah dianggap sebagai hasil yang sangat baik.
<h2 dir="ltr">Apakah Investor Asing Tertarik dengan Danantara?</h2>
Sejak diumumkan, Danantara telah menarik perhatian investor asing. Beberapa proyek besar yang sudah masuk dalam pipeline antara lain:
<ul>
<li dir="ltr">
Investor dari Uni Emirat Arab (UEA) yang tertarik membiayai proyek energi terbarukan berkapasitas 10 gigawatt melalui skema joint venture.
</li>
<li dir="ltr">
Eramet, perusahaan tambang raksasa asal Prancis, menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam industri hilirisasi mineral di Indonesia.
</li>
</ul>
Masuknya investor asing ke dalam ekosistem Danantara bisa menjadi katalis positif bagi ekonomi Indonesia. Selain membawa modal, investasi asing juga dapat mempercepat transfer teknologi dan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor industri.
Namun, pemerintah perlu memastikan bahwa investasi asing ini tidak memberikan keuntungan yang berlebihan kepada investor luar dibandingkan dengan kepentingan nasional.
<h2 dir="ltr">Apakah Danantara Bisa Jaga Stabilitas Pasar Saham?</h2>
Sebagai SWF yang mengelola aset besar, Danantara memiliki potensi untuk memengaruhi pasar modal Indonesia, terutama dalam menjaga stabilitas harga saham BUMN. Salah satu peran utama yang bisa dimainkan oleh Danantara adalah sebagai standby buyer bagi saham-saham BUMN yang undervalued atau murah.
Ketika pasar saham mengalami volatilitas tinggi, saham-saham perusahaan BUMN yang memiliki fundamental kuat sering kali ikut terdampak. Danantara dapat berperan sebagai pembeli strategis untuk saham-saham ini, yang tidak hanya membantu menjaga harga agar tetap stabil, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada investor lain bahwa perusahaan-perusahaan tersebut tetap memiliki prospek yang baik.
Namun, dalam menjalankan peran ini, Danantara tetap mempertimbangkan faktor global dan kondisi ekonomi makro sebelum mengambil keputusan investasi.&nbsp;
<h2 dir="ltr">Struktur Holding di Danantara</h2>
1️⃣ Holding Operasional &rarr; Berfungsi untuk mengelola aset BUMN secara langsung, meningkatkan efisiensi operasional, serta memastikan laba perusahaan tetap optimal.
2️⃣ Holding Investasi &rarr; Berfokus pada pengelolaan dividen yang dihasilkan oleh BUMN dan menyalurkannya ke proyek-proyek investasi baru yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.&nbsp;
<img src="https://prod-emtrade.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/content/G2025-03-13T15:52:51_saham_bisa_bikin_kaya_(1).png" width="100%" height="auto" alt="">
<h2 dir="ltr">Apa Fungsi Strategis Figur Politik di Danantara?</h2>
Hal lain yang menjadi sorotan adalah kehadiran mantan Presiden Jokowi dan SBY dalam struktur Danantara. Perlu diketahui bahwa mereka bukan eksekutor langsung, melainkan bertindak sebagai penasihat strategis.Pengalaman Jokowi dan SBY dalam mengelola ekonomi nasional selama menjabat dianggap berharga untuk memberikan arahan terhadap kebijakan investasi Danantara
Demikian ulasan mengenai sistem dan cara kerja Danantara yang perlu kamu tahu. Meski berpotensi membawa manfaat besar, tantangan transparansi, tata kelola, dan efektivitas pengawasan masih menjadi perhatian.&nbsp;
Sebagai investor ritel, memahami strategi investasi menjadi semakin penting di tengah ketidakpastian. Jika ingin belajar lebih dalam strategi investasi saham yang efektif dan minim risiko, pelajari di Emvestart, webinar investasi saham untuk pemula bersama Ms Ellen May.
<a href="http://emvest.id/blog" style="background-color: #f1c40f;">Klik di sini untuk informasi selengkapnya</a>

sentimen market

sentimen

Danantara 101: Akankah Jadi Game Changer untuk Indonesia?

Danantara adalah lembaga investasi milik negara yang bertujuan untuk mengoptimalkan aset BUMN dan menarik investasi dari dalam maupun luar negeri.

Investasi Saham BBRI Sekarang, Kenapa Harus Punya?

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. 

Yuk yang masih banyak pertanyaan soal BBRI, di video berikut Ms. Ellen May akan berbagi insight alasan kenapa saham BBRI masih menarik buat dibeli sekarang. Klik dan tonton videonya sampai selesai ya!

Fee Sekuritas Beli Jual Saham, Mana yang Murah?

Mau mulai investasi saham? Sekuritas mana yang menawarkan fee murah? Temukan jawabannya di video ini!

Battle sekuritas saham di Indonesia, mana yang murah?

Cara Pilih Sekuritas Saham Terbaik

Fee Sekuritas Saham, Mana Paling Murah?

Siap terjun ke dunia saham? Sebelum serbu beli saham, kamu harus tau dulu dong gimana caranya pilih sekuritas yang oke punya. Perusahaan sekuritas itu kayak gatekeeper-mu ke pasar saham. Gimana cara pilihnya? Tonton di sini!

Scalping, Swing Trading, Super Trader: Mana yang Terbaik?

Strategi scapling, swing trading dan super trader, kapan sih timing yang pas buat pakai ketiganya dalam saham?

Cara Scalping Saham, Swing dan Super Trader yang Benar dan Kapan Waktu Terbaiknya?

﻿﻿Pilih scalping saham, swing trading atau super trader.&nbsp; Mau ganti strategi trading tapi nggak tau timing-nya? Bosen dengan pilihan saham yang itu-itu aja?Di video kali ini, Ms. Ellen May, Found...