Potensi dan Strategi Window Dressing dan Santa Claus Rally 2022
https://emtrade.id/blog/10240/potensi-dan-strategi-window-dressing-dan-santa-claus-rally-2022
Memasuki bulan Desember, pasti kamu sudah bertanya-tanya, apakah window dressing benar akan terjadi di tahun ini? Gimana potensinya dan saham-saham apa saja yang bisa diperhatikan? Langsung saja simak ulasannya di bawah ini!
Window Dressing dan Santa Claus Rally Secara Historis
Sebelum kita bahas lebih jauh, pahami dulu maksud dari istilah window dressing dan santa claus rally yang kerap diperbincangkan di akhir tahun. Window dressing adalah suatu kondisi di mana harga saham di bursa cenderung menguat jelang akhir tahun. Alasannya karena didorong oleh strategi yang dilakukan perusahaan reksa dana untuk menarik hati investor dengan mempercantik kinerja portofolio investasi yang dikelola.
Mekanismenya, fund manager akan jual saham yang rugi. Uang kas yang diperoleh dari penjualan selanjutnya digunakan untuk beli saham yang potensial di akhir tahun. Dengan begitu demand naik, sehingga harga pun akan naik.
Santa claus rally sebenarnya punya arti yang hampir serupa. Di mana pasar saham cenderung naik hingga terjadi reli di minggu terakhir bulan Desember sampai awal bulan Januari.
Lalu, gimana pergerakan market di akhir tahun secara historis? Di Amerika Serikat, Indeks S&P 500 rata-rata ditutup naik tipis sebesar 0,54 poin dalam 10 tahun terakhir. Berdasarkan teknikal, Desember 2022 berpotensi masih menghijau karena sudah mulai naik dari Oktober lalu.
Kemudian di November berhasil ditutup rebound karena The Fed muai mengurangi kenaikan tingkat suku bunga dan ekonomi berangsur-angsur pulih. Sehingga kenaikan di Desember akan sangat dekat dengan resistance jika dilihat secara monthly.
Sementara itu IHSG juga rata-rata ditutup naik 4,36 dalam 20 tahun terakhir. Berdasarkan kondisi Oktober-November 2022 yang sideways, ini membuat adanya potensi naik di bulan Desember. Namun, tetap ada downside risk yang harus diwaspadai. Apa saja?
Baca juga: Cara Investasi Saham dengan Tenang dan Nggak Resah dengan Floating Loss
Upside dan Downside Risk
Upside:
Performa IHSG sepanjang tahun 2022 sideways
Performa big fund secara umum bisa dilihat dari performa IHSG karena mereka memiliki bobot yang relatif sama dengan IHSG. Dengan kondisi indeks yang dari awal tahun bergerak sideways, ini akan mendorong big fund untuk mempercantik portofolio di akhir tahun.
Risiko global telah diantisipasi
Beberapa bulan lalu banyak fear yang meyelimuti market, seperti resesi, inflasi tinggi, dan potensi stagflasi. Namun, risiko ini sudah diantisipasi oleh big fund maupun ritel. Sehingga psikologi dan money management dari big fund dan ritel sudah teratur dengan baik.
Salah satu negara dengan ekonomi paling kuat
Indonesia memiliki ekonomi yang cenderung paling kuat di dunia karena posisinya sebagai negara komoditas. Posisi ini berpotensi akan bertahan sampai tahun depan di mana pada tahun ini potensi pertumbuhan ekonomi sekitar 5,4% dan tahun depan 5%. Jadi masih ada potensi baik dari riil ekonomi yang juga akan tercermin pada harga saham di bursa.
Downside risk:
Risiko bursa AS
Selama sebulan terakhir bursa AS, seperti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq sudah rebound dari bottom. Hal ini menjadi indkasi risiko karena ketika risiko terbesar di ekonomi AS sudah terantisipasi, big fund global akan mempertimbangkan untuk mempercantik portofolio di AS. Sehingga ada kecenderungan mengelola window dressing di AS daripada Indonesia.
Piala Dunia
Perlu diketahui, Piala Dunia biasanya diselenggarakan sekitar bulan Mei, Juni, dan Juli. Sedangkan di tahun ini diselenggarakan di bulan Desember. Di samping itu juga secara historis biasanya transaksi di IHSG cenderung melambat selama Piala Dunia.
Dengan kondisi Piala Dunia yang terjadi di Desember, maka berpotensi menjadi risiko apabila transaksi di indeks tidak terlalu besar. Jika hal ini terjadi, potensi kenaikan tidak akan terlalu atraktif.
Baca juga: Setting Moving Average Terbaik yang Wajib Kamu Tahu
Strategi Menghadapi Window Dressing dan Santa Claus Rally
Dalam menentukan strategi, penting untuk menentukan tujuannya tereabih dahulu. Apakah untuk investasi atau trading? Soalnya, investasi dan trading menggunakan strategi yang berbeda. Investasi fokus ke analisis fundamental, sedangkan trading fokus ke analisis teknikal. Meskipun dua-duanya tetap perlu pertimbangkan fundamental dan teknikal sebagai tambahan.
Analisis fundamental:
Model bisnis: perusahaan bergerak di bidang apa?
Manajemen: apakah manajemen perusahaan punya inovasi dan pengembangan?
Profitabilitas: bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan menekan biaya-biaya guna mengoptimalkan lini bisnisnya?
Valuasi: apakah valuasi saat ini sudah dihargai murah oleh para investor? Dan jika murah, apakah ada kecenderungan perusahaan tersebut menjadi turnaround company?
Analisis teknikal:
Cari saham yang demand membesar (mau naik harganya)
Analisis harga dan volume
Perlu diketahui, pergerakan harga saham akan berada pada sebuah siklus dan tren. Siklus dibagi menjadi empat, yaitu fase akumulasi (sideways), fase partisipasi (uptrend), fase distribusi (sideways), dan fase kapitulasi (downtrend). Siklus ini penting untuk dipahami agar mempermudah saat mencari saham-saham yang dirasa cukup menarik.
Bagaimana cara mengidentifikasi siklus tertentu? Baca selengkapnya di artikel berikut ini.
Baca juga: 4 Siklus Pasar Saham: Akumulasi, Partisipasi, Distribusi, dan Kapitulasi
Uptrend:
Uptrend adalah kondisi di mana ada higher high dan higher low. Higher high merupakan puncak yang lebih tinggi daripada puncak sebelumnya. Sementara itu higher low adalah jurang yang lebih tinggi daripada jurang sebelumnya. Uptrend baru bisa dikonfirmasi jika membentuk dua kali higher high dan higher low.
Downtrend:
Downtrend adalah kondisi di mana muncul lower high dan lower low. Kebalikan dari higher high, lower high adalah puncak yang lebih rendah daripada puncak sebelumnya. Sedangkan lower low adalah jurang yang lebih rendah daripada jurang sebelumnya. Ketika sudah terkonfirmasi dua kali, itu artinya harga saham berada di fase downtrend. Trader dan holder jangka menengah harus waspada.
Sideways:
Sideways adalah kondisi ketika low dan high menguji level yang sama. Fase sideways bisa terjadi di stage 1 dan stage 3. Di dalam uptrend pun biasanya tetap ada sideways, tapi tidak berlangsung terlalu lama seperti di stage 1 dan stage 3.
Pertanyaannya, kalau sudah masuk stage 3, apakah bisa masuk ke uptrend lagi? Mungkin saja terjadi. Kalau breakout naik dari stage 3 bisa jadi kembali stage 1 lagi. Namun, kalau breakdown, asumsinya saham ada di stage 3 dan akan masuk ke downtrend di stage 4.
Penjelasan lebih lanjut bisa dibaca di artikel di bawah ini.
Sektor-Sektor yang Menarik untuk Dicermati
Sektor banking
Upside:
Bobot terbesar di IHSG & MSCI
Profitabilitas solid di era suku bunga tinggi
Kualitas kredit bank
Downside:
Valuasi di atas rata-rata
Pertumbuhan kredit melambat
Sektor telekomunikasi
Upside:
Memiliki bisnis yang defensif
Price war mereda
Seasonal tinggi di 4Q
Downside:
Kenaikan suku bunga
Sektor energy related
Upside:
Permintaan energi akhir tahun tinggi
Harga komoditas atraktif
Downside:
Fluktuasi harga batu bara
Pelemahan konsumsi global
ICBP dan INDF
Upside:
Kenaikan daya beli masyarakat
Penurunan harga bahan baku
Valuasi terdiskon
Downside:
Pelemahan nilai rupiah
Pelemahan daya beli
Harga bahan baku
ASII
Upside:
Bisnis terdiversifikasi
Valuasi terdiskon
Launching Innova model baru
Downside:
Pelemahan daya beli
Kelangkaan chip mobil
Apa saja pilihan saham potensial window dressing dan santa claus rally dari masing-masing sektor di atas? Adakah saham lainnya yang layak masuk ke dalam watchlist? Cari tahu di rekaman Cuantastik berikut ini, ya!
Tonton:
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/10240/potensi-dan-strategi-window-dressing-dan-santa-claus-rally-2022
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial